V A
i-hari biasanya. Namun, itu tidak membuatku untuk berhenti datang ke tempat in
it universitas ternama di kota ini. Untuk usia dan pekerjaanku yang lebih spesifik, kita ak
rasanya berdebar sangat kencang ketika
kup panas ini, aku datang ke sebuah ho
aku datang kemari, sebenar
isa dibilang dia juga merupakan seniorku, memberitahukanku soal sebua
danya website ini itu sela
arena di sana membernya berbagai cerita dan juga membag
iriku untuk tidak hanya melihat-lih
mereka sedang bermain adalah postingan yang aku
a sekali tidak menyangka bahwa aku a
inilah aku, di depa
ngkan diriku, dan sedikit merapikan penam
ada jawaban di dalamnya, atau terdengar orang yang akan membuka pintu itu karena orang
panan saja sih, setidaknya mengetuk
engan kencang ketika pintu itu terbu
u adalah pendatang baru di website itu, tapi aku yang dipilih dibandin
ilih, karena untuk bioku, aku menuliskan bahwa aku
terbuka dengan lebar begitu juga dengan mulutku. Tida
ahhhh iyaaaa
dikit besar, dengan kulit langsat sedikit putih itu yang sedang terle
dikit tertutup dengan lengan seorang pria yang saat
ng berkulit kecoklatan itu bisa kulihat bergerak maju mundur dan mem
lihat wanita itu seperti mengatakan sesuatu kepada pria itu,
a itu. Bahkan, rasanya goyangan pinggul itu semakin cepat dan keras, membu
kulihat di film dewasa itu, tapi kali ini
rkedip melihat pemandangan tubuh dua orang yang sedang bercinta
l kawin dan jika ada hewan sesama mereka yang menonton, mereka akan menjadi sa
ohhh
ata itu sesekali melirik ke arahku, dan
ngannya diletakkan di paha wanita yang membuka kakinya lebar-le
ni benar-benar seperti ya
ng sangat intense, apalagi ketika dia akhirnya memegang p
dia yang mendesah dengan panjang seolah baru saja keluar, tapi
t dan tidak beraturan, dan dugaanku ternyata benar, pria itu
ar pria itu dengan nada sua
pria itu langsung berdiri dan memasukkan pusakanya yang sepertinya
ARGHHHH
u itu. Padahal, wajah pria yang merupakan seora
cari orang untuk melihat mereka ka
tu seperti sedang menelan sesuatu sampai akhirnya begitu selesai, pria itu langs
pria itu. Dadanya terlihat naik turun dan
langsung terkapar d
uju ke lubang yang sudah sangat basah dan tanpa bulu itu
ter
memanggil namaku itu dan langsung menoleh ke pria yang
awabku dengan ca
" ujar pria berkacamata itu m
g berada di belakangnya. Wanita itu juga telah bangu
enyelipkan rambutnya di belakang telinganya da
arena sepertinya berada di usia akhir 30-
da di akhir 20-a
bibirnya itu terlihat sangat begitu cantik, apalagi rambutnya yang diikat kun
ndanganku dari dua buah dada yang bulat dan sedikit besar itu. Pucuknya yang
dut mataku bisa menangkap bahwa professor Cahyono dan istrinya itu saling berpa
ah kamu menata
tu bisa kudengar dan satu tangannya
agi melihat dia yang justru tersenyum dan
ih kamu memilih pemula sepertiku untuk melihat kalian yang bermain,"
untuk memberikan rasa hormat bagi pri
i undang olehnya karena aku bisa me
fessor Cahyono sambil memegang tan
epas, professor Cahyono langsu
u," ujarnya sambil terus merangkulku dan mengaj
? A
a terkejutku ketika mendengar per
lah mendengar apa yang baru saja dikatakan o
ssor Cahyono langsung masuk ke kamar mandi, dan tidak lama kemu
mar mandi. Apakah... mereka benar-benar
anmu dan ikut ma
ku menelan ludahku sendiri sebelum akhirnya perlah
sudah ikut bergabung bers
sudah masuk ke bilik shower dan mandi bersama, aku hanya
enutup area privateku itu karena d
dak pernah berada di
ersama, tapi tidak pernah ada orang lain,
ma kaliny
yentuh lantai kamar mandi itu bisa kudengar. Akhirnya, ak
ke wanita cantik yang masih
wer, tapi hanya wajahnya saja yang menyentu
mbasuh kedua dadanya itu. Tangan kanannya di letakkan d
agi pandanganku tertuju kepada pucuk dadanya yang berwarna agak p
temu, lalu kulihat dia sedang tersenyum dengan
mbuatku bisa gila. Dia jel
ang tadinya berada di dadanya mulai turun perlahan-lahan ke arah
tapi aku bisa melihat tangan itu yang seolah
npa sadar tanganku yang tadinya menutup pusakaku itu, langsung terlepas be
kali, aku bahkan bisa merasakan i
keras, berurat, dan panjan
, pandanganku terus menatap wanita itu yang ki
dia saat ini sedang men
mengeluarkan desahannya, dan wajahnya terl
pandangan kami kembali bertemu da
mbalikkan tubuhnya ke arahku sambil tangannya terangkat dan menunjuk sesuatu. Nada
njuk dan akhirnya menyadari bahwa d
pusakaku itu dengan kedua tanganku dan sedik
karena aku adalah pria yang sehat, tapi tetap saja rasanya mal
ujar professor Cahyono lalu
ihat kami... Apakah aku bisa menambahkan sebuah
" tanyaku de
elakang istrinya dengan tangannya yang memegang kedua lengannya lalu s
hh
n desahan keluar da
ini mulai memainkan pucuk dada berwarna agak pink itu da
embersihkan bela
an ludahku sendiri. P
embersihkan tubuh
ku menyentuh t
*