bicara dan tidak memperhatikan pelajarannya. Claire melihat mahasiswi di sekitarnya, meski terintimidasi oleh Alex, tetap saja m
njalani kehidupan layaknya seorang tuan putri. Memakai pakaian bagus, memiliki u
la-galanya, m
h atasnya. Ia percaya, tidak ada seorang pun perempuan di dunia ini yang tidak pernah bermimpi ingin menjadi seorang putri. Ia juga ingin. Claire melirik pada baju yan
nya adalah mengenakan wajah sedih untuk dapat mengemis pinjaman dari teman kerjanya sekedar untuk melewati hari itu. Selain itu, ia juga harus menahan
erjarak sekitar satu kilometer dari universitas sejak tiga bulan lalu. Kini, ia harus mengatur agar waktu kuliah dan waktu kerjanya tidak terganggu. Selain itu, ia juga harus memikirk
miliki waktu untuk memikirkan para pria seperti mahasiswi lainnya, ia sudah memiliki terla
s, dan menjijikkan yang se
*
gu kem
jukkan pada pukul delapan malam. Wajahnya terlihat kesal, ia tidak mengerti mengapa rapat para dosen bisa berlangsung selama itu jika tidak ada hal pentin
ng yang tidak me
da sayap barat gedung universitas dan ia selalu melewatinya untuk menuju ke halaman depan universitas, tempat di mana mobi
alam. Akan tetapi, jelas ada sesuatu yang aneh pada mahasiswi itu. Gedung-gedung universitas dibagi menjadi tiga bagian, sayap barat, tengah dan sayap timur. Bag
ang di tempat ini. Karena bagian sayap barat hanya berisi ruangan-ruangan tidak terpakai dan gudang-guda
muda tidak berotak yang ingin memuaskan nafsu bawah mer
cahaya remang-remang yang jelas tidak akan banyak membantu. Bertahun-tahun Alex mengajar di universitas ini, belum pernah ia menemukan seorang pun yang seperti mahasiswi itu. Mesk
en?" gerutu Alex pada seorang satp
n ia menjadi seorang kapten militer. Akan tetapi, hingga umurnya yang sudah m
a yang kecil dan menemani Alex ke temp
g ada di loron
tnya bergerak-gerak. Alex melihat perut Kapten semakin membesar dari tahun ke tahun. Ia bertaruh jika terjadi kemaling
owok-cowok ganteng. Mereka akan langsung jatuh bertekuk lutut jika ketemu cowok yang memakai istilah baru HHC yaitu Hot
ah Kapten ter
ikirkan masa depan mereka, bukan bersenang-senang." Alex menghela napasny
aktu yang tepat untuk pulang. Dia tidak p
aki dalam hati. Orang tua seperti apa yang membiarkan anak gadisnya berkeliara
Alex, "Aku tidak tahu. Mungkin ada masalah di rumahnya. J
suki mobilnya pada kursi penumpang
tu jam dengan berjalan kaki," Kapten melipat kursi roda Alex dan mengangkatnya. Ia berjalan ke belak
tidak naik a
dupkan mesin mobil. Ia segera mengeluarkan mobil dari hal