darkan diri. Sementara Minwo dan Judith masih setia menemaninya, tak bany
wo
knya kita bawa ke r
aku membuka pintu membawa nasi goreng kimchi, kupikir dia akan menyukainya. Na
h pucat dengan bulir k
i atas sofa. Bersyukur aku telah memaksa Judith unt
an lain menambah daftar
senior yang mengakui dan meng-klaim desain miliknya. Namun, tidak ada kalimat protes
r mandi dengan mata terlihat sembab. A
isa membuat
at tersebut ada rasa
rpikir kondisi fisiknya rentan, tapi d
ir setiap hari masuk angin hingga begitu sering mem
i aku tetap berpikir mu
Anehnya, apapun yang kusuka dia juga suka dan tidak sekali pun memuntahkannya. N
ran di dalam benakku. Bukankah
desain yang dia kirim melalui email terpilih untuk menda
membawanya pada kami. Dia membeli aparte
i adalah
na cokelat terang. Rambut ikal sebahu yang lebih sering diikat, gadis kami tidak suka berdand
nda kebiasaan anehnya. Dia bahkan melewatkan hangout untuk minum atau pergi ke klub malam. Hanya bekerja, s
dan seakan tidak memiliki rasa denda
pun yang kusukai. Itu
alasan khusus lai
ang menatapku berbeda. Dari balik manik cokelat terangnya aku t
rasa cinta. Tidak juga tatapan mata dengan menyimpan maksud untuk mencuri perh
untuk menjaga jarak dan selalu mengalah. Tapi tidak padaku. Sikapnya padaku b
kata yang tep
nyak angin!" Suara Jud
wa Mikaela. Judith melempar tatapan tajam padaku, aku hanya memicingkan mata
nda itu ada
lihatnya mengambil
a, hingga bau yang menguar menyegarkan hidungnya,
hnya berubah tegang dengan mengernyit hingga terlihat lipatan di dahinya, sepertinya Mikaela merasa perutn
gan bangun,
dari sudut matanya.
asa lebih baik. Tatapan mataku beradu dengan Judith yang tengah merengk
! Sebentar lagi aku ak
apan matanya masih berkaca-kaca,
!" Judith
__
ith
g berair sekali lag
g janda dan terkubur dalam pikirannya akan mantan suaminya. Bagaiman
us mencari tahu hal yang
ela
ara ribuan pelamar, hanya goresan pensilnya y
tiap goresannya. Aku tidak habis pikir dengan penilaiannya. Terlebih ke
epadan jika harus melintasi
si dengan l
uk kami semua bertemu. Secara kebetula
kir bahwa semua ini
dis sebo
ikan sendiri hingga cukup y
sekolahnya yang terputus, serta keluarganya, kecuali kehidup
ak menggalinya lebih jauh karena bukan urusanku,
. Aku menyadari bahwa adikku mulai menambah bekal makan siang satu lagi untuk Mikaela. Saat itu,
darinya Minwo, dia juga paham. Tapi, untuk namaku
Mikaela seperti terkesiap atas kehadiranku, lalu menatapku lama d
menjadi sebuah kesenanga
terpesona de
kami bahkan bar
kalah atas diriku. Dia mirip seorang omega yang berpikir m
!" bisiknya lirih saat
ri tatapan hormat dari semua karyawan
'bos', Mikaela terlihat sangat terk
rang paling bodoh di sana,
__
nya aku membawa Mikaela perg
terganggu melihatnya dan Minwo terlalu
ng waras karena memaksa untuk
etap mau bersama gadisnya, Minwo merespon dengan bersora
aul dengan Mikaela membuat
ahan telah menduduki urutan kedua dalam daftar orang ya
cemb
! Itu pemi
uk
erti yang lainnya. Iya, seorang kary
mi. Selain cara berbicaranya yang seolah menganggapku berada
ia mau tubuhku berada sangat dekat deng
dia berusaha keras menghirup dalam-dalam aroma tubuhku. Lalu mataku juga menangkap ketika tubuh gadis
ngat hingga mungkin akan mat
kutangkap saat
gigit bibir bawahnya saat be
ternyata cukup terlihat sensual. Bagaimana bib
ntikannya melumat dan menghisapnya lemb
. Namun, hal itu juga yang menjadikanku kesal untuk meli
na hasratk
lihannya hanya dua, yaitu memintanya berhenti atau memakan bibirn
at, menghisap, dan menikmati tubuhnya
ang dirinya mulai
gan lagi!"
ngak untuk menat
birmu lagi, Kae!" Si
dari manik cokelat terangnya juga menampakkan percikan bahagia. Sorot mata
gkin kubiarkan gadis ini membaca hal yang dia ingin tahu dari balik ma
n. Hasratku meronta," aku menggera
__
bentar lagi aku akan menga
da rasa sesal tertangkap olehku. Mungkin juga dia merasa takut padaku, l
" Keputusa
Dia bukan tipeku sama sekali--jauh dari sempurna dan hanya a
it lalu, tanpa berpikir panjang aku berjalan cepat meninggalkan ruangan
rasa sebentar lagi aku akan sulit berjauhan darinya
lasan untuk setiap sikap impul
khawatir yang terasa mirip mencabik dada
hat kurang sehat--meski sejak pertama ke
imchi untuknya. Iya, pemeran utama kita yang tengah memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya. Aku berjalan cepat memasu
adisku tengah m
engkuknya. Kurasakan tubuhnya berjengit, mungkin dia kaget. Tapi, kurasa apa yang tengah memerangkapnya belu
a mual membele
ba beranjak bangun, tubuh lemas tersebut melu
berteriak berusaha mengguga
nyebut namaku sebelum akhir
___
Gadis kami menolak, tapi setidaknya lima se
Minwo!" Dia
atan mereka. Entah kenapa aku cukup terganggu bahkan ketik
u di rumah, Nona." Mikaela bahk
begitu tidak tega, maka dia menyelipkan tangannya pada bahu Mikaela dan meraih sisi belakang
t mataku membulat, namun aku paham semua karena dia khawatir
ra Mikaela bersandar di kursi yang berada di sebelahku dengan
. Atau mungkin bersikap sok kuat. Aku bahkan ti
menggunakan telapak tangan untuk menutup mulutnya. Sepertinya dia merasa mual lagi. M
ah lagi?" Aku b
nya terdengar cukup tak jelas
u? Apakah kita ke rumah sakit saja?" Aku
anya ...." K
ikapnya yang lamban sungguh sangat jauh dari seorang aku.
u semakin tidak sabar. Dia tidak tahu bagaimana su
an. Mataku menatapnya lekat. Sementa
khirnya kalimat yang terdengar cukup absurd itu keluar dari ten
perasaan penasaran, apa yang akan dia
anku, memeluk dan mengubur wajahnya di perpotongan leherku. Aku terkesiap hingga harus menekan napas,
nghirup dalam-dalam aroma tubuhku. Beberapa saat, lalu kurasakan tubuh tegangnya perlah
esinya lebih mirip seseorang yang mengalami euforia setelah menderi
seperti can
. Lagi, aku merasakan desiran aneh mengisi laju darahku. Membuat
an napas menyembur teratur di dadak
yang tengah
membuat gadis muda
mengambil posisi mereka untuk be
kumengerti, bahwa saat ini hatiku merasa tertus
badi, bahwa aku adalah candu baginya. Benar, dia mungkin
erpikir sama sepertinya saat ini. Aku tidak memiliki alasan jelas untuk. Hanya berpikir bahwa
milikmu." Aku
sam