a
wo
mu lagi dengan Mikaela di tempat kerja--meski tiap ha
i gadis kami. Tapi mau bagaimana lagi, Judith bukan tipe wanita ya
ng menjadi seorang wanit
aku mengulum senyum sambil menatap mereka be
tertawakan?" J
elewatiku, sementara Mikaela terlihat tersipu mengu
beberapa hari terakhir saat gad
karena Mikaela tertidur dalam pelukannya. Lalu saat aku masih sibuk memilih rancangan piyama unt
ekat ke arah wajah Judith. Saat itu terlihat jemari lentiknya menyapu pipi putih noona. Dadaku bergetar melihatnya. Kare
menyukai Judith
hwa kakakku adalah seora
i itu m
na yang berarti dia bisa merasakan dengan hati
aku jadi berasu
lebih malah. Dari caranya menatap kami jelas berbeda. Dia menatapku layaknya
ikinya. Atau sebuah tes?
jaknya pergi keluar nanti untuk sekedar makan mal
intu ruanganny
Masuklah!"
an meja kerjanya. Pandanganku tertuju pada jemarinya yang be
e?" Aku
t dengan tersenyum ringa
a?" Aku ber
nya sich un
tanya
ar dengan taburan kelopak mawar, cahaya lilin, a glass of wine, serta ... musik Hindi dengan hentakan pelan, lalu beberapa goyangan hingga menggetarkan perut
ulai bersemu merah, semburat yang menjalar perlahan dari pipi hingga telinganya
erunya bersemangat sa
erulur untuk mengusak rambutnya ge
nonton bioskop,
ia mengedipkan matanya se
epat kutunggu di bawah. Kita langsun
mbali terkikik kecil menatap desainnya. Gadis
__
wo. Ap-apakah Anda mau bergabung deng
n pada tiap kata yang terucap. Lalu menatapku layakn
Apakah sebentar lagi dari kepal
makan malam," jawa
u dan hafal setiap ekspresi di wajahnya. Ehee ...
Jangan tarik aku!
pat meninggalkan noona. Sedikit senyum sembari mengedi
, ada yang sedang
___
ela
gan Minwo. Ap-apakah Anda mau
hatiku karena menin
bersamanya. Tapi aku di antara dua pilihan yang sulit. Minwo adalah adikny
mana?" Di
irih dengan rasa bersalah seolah meninggal
t matanya menunjukkan sebuah rasa yang sulit kuarti
hingga sulit bagiku untuk membaca pikiranny
datar tersebut mewakili emosinya y
su
a
akah ka
...
ik tanganku!" aku
n di tempatnya. Aku dalam posisi lebih serba salah, menatap Minwo yang seolah tidak peduli dengan sau
espon, tatapannya masih
kan bukanlah takut sebagai seorang karyawan atas bosku, namun rasa takut mengecewakan--me
hku dengan Minwo, sementara tanganku yang lain menyangga perutku ya
__
Kae? Apakah perutmu s
i tadi mengusap pelan perutku ya
ingkar perutku lebih besar dari seharusnya di usia kehamilan akhir 2 bulan. Aku menggeleng
engurangi rasa bersalahnya. Tan
usapan tangannya menenangkan baby d
mu. Tidak seharusnya kau kerj
gedipkan mata, "Hanya un
t. Penasaran, tanpa be
eningan, meskipun duduk bersisihan na
an, aku bahkan menolak untuk menonton
nya atas penolakanku--yang begitu mudah melepaskanku untuk. Maka aku berasum
an ... kurasa aku tertidur di sa
___
_21.0
s yang tengah terlelap dalam gendongan seorang pria. Dia adalah Minwo Han yang tengah menggendong Mikael
gadis itu mulai semakin berisi, namun Minwo tak sampai hati untuk m
orang wanita tengah bersandar di depan pintu kamar Mika
paha putihnya. Lalu kaos kebesaran berwarna putih yang menutup sempurna celana pen
ith
jadi padanya?
t. Dia tertidur di mobil. Kele
hanya tertidur. Meski aku juga mulai berpikir
ak bisa dibiar
an aku!" Mikaela terbangun. Matanya te
meminta persetujuan kuraih pinggangnya lalu jariku menekan tombol kunci pintu apartemennya. Kurasakan tubuhnya bergetar kaget, dia sonta
menunduk karena
esal dalam hatiku meski itu
h
sebuah film biosk
a dilakukan
kannya seperti
u tidak bisa m
ongak menatap wajahku. Argghh! Aku bisa gila, tatapannya benar-benar membuat k
ngat tidak buruk, tubuhku terasa sakit semu
esana-kemari. Melepaskan flat shoes, meletakkan tas, melepaskan jaket tebalnya, dia bahkan men
s pakaiannya t
melekat di tubuhnya dia lepas dengan perlahan--mirip slow mot
panas, aku mulai berkeringat. Kusibak perlahan kaos yang kupakai dan
balik dan berjalan menuju padaku dengan gerakan sensual. Tubuh telanjangnya, lekuk tubuhnya menghipnotisku, a
ih. Dia tidak mung
gadis ringkih ini mendaratkan pa
ahnya yang terpampang dan telah cukup basah. Mataku terbelalak, mulutku ingin berucap namun tangannya yang lain menutup bibirku dengan
arik mengikuti gerakan tubuhnya. Mikaela merebahkan dirinya
ith, now!"
Sementara jemarinya yang lain masih membimbingku untuk terus mengusap, bagian bawah tubuhnya yang semakin basah. Matanya terpejam, tang
ang panas, sesekali aku menekuk jemariku lalu bergerak mundu
a itu yang mampu keluar dari mulu
ersama. Aku sedang menghukum gadis nakal y
, menyajikan payud*r*nya yang menyembul, mulutku beralih memainkannya. Mikaela men
" Dia memekik
Mikaela berteriak dari dala
tidur sesaat. Segera kubawa tubuhku berlari mema
ang terjadi
pucatnya menatap seekor tikus di sudut kamar m
ni!" Segera aku berlari keluar mengambil sap
erjalan menuju kamar mandi. Sontak aku menghadang
mu!" teriakku. Di
up. Kurasa wajahku sep
n tetap tutup ma
epalanya--mirip orang menyerah kalah. Segera kuraih kain handuk dan me
a mendesis tipis, wajah
Sshhh ... sep
erosot ke bawah, diiringi d
ak pergi menuju kasur, sementara Minwo masih belum berg
ang terjadi de
kku. Wajahku semakin panik. Pertahananku tela
sam