kkan badannya dengan begitu liar di atas tubuh Xavier, sedangkan lelaki itu hanya
an meskipun sedang bercinta dengan salah satu model ternama, pikirannya terus te
cantik jelita, wanita itu ter
bajunya tak di lepasaknnya. "Mau kemana?" tanya Gebi lemah
n ku!" Ucap datar lelaki ar
ita belum
an mu!" Desisnya lalu melenggang pergi meninggalkan model c
t ini adalah bar yang tersedia di hotel milikny
man beralkohol pun di serah
u adalah penghuni hotel miliknya. Xavier menatap intens wanita itu dari atas sampai bawah. 'Masih bagus body wanita itu(Bella)' gumam Xavier membatin, lalu
*
diri di kasur berseprai kartun, tangannya bersed
a ya?" Bujuk Bella sembari berjalan mendekat kearah bocah lelaki yang wajahnya
a kamu!" jawab bocah itu masih setia
kaya selalu seperti in
nanti baru kita tungg
au makan c
an menarik nafas dalam, me
an, "Gimana mau Bel?" tany
gan wajah lesu. "Masih kekeuh mau
Mbok Iyem mau?" bujuk Mbo
u cama
n Spons berwarna kuning dan bintang laut yang berwarna merah muda. Bella terse
" panggil Bella melambai
ragu-ragu he
ya bocah lelaki itu pun lul
kan kue gak?"
uk
enak banget buat Boy, kue
lihat berbin
y makan dulu, setelah itu baru Tante bikin
bikin
an
m senang akhirnya ia berhasil
menjulurkan kedua
berapa itu. Mbok iyem pun ikut tersenyum senang melihat Bella berhasil mebujuk Boy dengan cepat
*
angsung mengautkan makanan untuk m
ur! Mau cama ay
natap Mb
h sekali makan sayur." Ucap Mbok Iyem mem
utat dengan berbagai macam bahan untuk membuat kue, dengan di temani Boy
u dot!" rengek
tangan dulu." Bella dengan cepat mencuci
pa?" Ucap Bella mengajari b
alu menyumpal mulutnya
n bocah kecil itu. 'Kecil-kecil suda
jut bikin kuenya." Bocah itu menganggukkan
h mendapati Boy yang tergerak terbaring tidur di atas meja makan, ia dengan perlahan menghampiri bocah lelaki yang kini tertidur di atas meja makan den
anya Mbok Iyem yang
epertinya, Bella tidu
anya naik ke lantai atas di mana kamar bocah lelaki itu bera
ah lelaki yang saat ini tertidur, "Enghh D
pi gembul lelaki kecil itu. Dan dengan perlahan ia
aksa ia kembali ke samping Boy dan ikut berbaring di s
u
a kantuk pun menyerangnya membuat matany
k memberitahu Bella, namun ketika ia membuka kamar majikan kecilnya itu, ia mengurungkan niatnya
pagi baru lanjutkan, gak tega juga aku, Bella juga pasti
*
memijit pangkal hidungnya sendiri, guna meredakan rasa pusing di kepalanya e
ar sang putra, Boy Andara Yin Yue. Dengan sisa kesadarannya yang masih tersisa, Xavier langsung saja masuk ke dalam kamar Boy, na
l
yang kini menggoda imannya, di tamabh baju kaos gadis itu terangkat
lelaki itu mulai menipis, semntara kabut nafsu sudah mengenadalikan dirinnta, hingga ta
suara desahan keluar dari mulut Bella, membuat kelakiannya semakin bangkit dan bergairah, tanpa basa basi di tindihnya tubuh Bella, dan mula
sendiri, dengan tangan yang bergrilya di ba
erlahan membuka matanya, alangkah kagetnya
vier hingga lelaki itu menjauh dari tubuhny
ya Bella ketakutan, badannya bergetar takut
panya dorongan Bella sedikit memberikan kesadaran padanya, "Pergilah! Cepat!" usirnya
epertinya Tuan Xavier sedang mabuk, makanya seperti itu aku juga mencium aroma alkohol dari mulutnya." Monolog Bella berjalan cepa
rapa, takut lelaki itu menerobos masuk ke kamarnya, karena orang yang tak
t.' Lirih Bella ketak
akan melekat di benaknya, seakan menghantui dirinya, hingga membuat gejolak gairah kemb
*
ya, rupanya sakin takutnya ia tadi malam hingg
k!
mendengar suara nyaring be
uk ke dalam kamar, Bella pun dengan cep
banyak tingkah kamu ya!! Bangun! Banyak pekerjaan m
nya dan menuju dapur, sebleumnya ia masuk ke dala
ka Bella keluar dari kamar mandi, wanita
ya Mbok Bella kes
k dari kelelahan, sekarang kamu mandi saja
a, "Saya membantu Mbok saja
Mbok taruh di lemari pendingin tadi malam
ok, terima
e itu takutnya si Tuan
a Bella membuka lemari pendingin, suara lelaki ya