kehadiran seorang wanita tua dengan tongkat
l
i apa saat ini, ia pun tak mengenal wanita tua yang di panggil Om
a. Meski wanita itu sudah terlihat lanjut usia namun fisiknya masih se
a lebih dulu di jewer kuat, mebuat Boy yang melihat itu tertawa girang, sedangkan Tessa
r itu, namun penampilannya masih terlihat baik, tubuhnya juga tak terlalu renta, terbukti ia masih bisa berjalan dengan sangat lihai. W
it Xavier pelan, ia hanya pasra
senyum bahagia melihat sang Daddy yang mendapat jeweran. "Hy Cicit
Kan cudah tua, nanti pinggangnya bica patah."
n Yue dengan sebutan Oma, itu karena ia terbiasa mendengar Daddy, serta Om-o
diri dengan kepala menunduk, ia meperhatikan Bella de
ia
ini pengacuh Boy," potong Boy membuat Xavier terdiam, ia hanya bisa menggeleng-gelengkan
la seakan ingin copot, di dalam hati ia menjerit takut, andai saja saat ini ia memil
iring suara langkah Nyonya Yin Yue
t gini sih.' Jerit
suara lembut Nyonya Yin Yue yang bertanya demikian. Hilang sudah ras
yonya Yin Yue lalu mencium punggung tangan wanita tua itu, melihat hal itu
antik sepert
buat tersenyum deng
akasih
itu?" tanya Nyonya Yin Yue mneunjuk Xavie
ru dua h
bisa suka dengan orang baru dalam waktu yang singkat." Bella sendiri juga tak mengerti, entah menga
harus meninggalkan Boy yang sudah mulai akrab dengannya, namun hatinya merasa tersakiti dengan perlakuan Ayah anak itu, ia merasa di re
Nyonya Xaulin tidak seperti itu. Bahkan sangat amat ramah padanya, menghargainya, bahakan bebicara dengan sangat baik dan ramah pada Bella yang notabenenn
Bella, Bella pun menjadi tak canggung lagi s
al Oma itu, dan juga merindukan cicitku satu ini." Tangan keriput Nyonya Xau
an seorang Office Boy, yang membawa makanan dan minuman di
karena Kakak mu itu tidak perna
sedangkan Xavier sudah melemparkan tatapan mematikan pada lelaki bernama Rigel itu. Rigel dan Xavier di mata Ny
pulang mereka semua. Tugas perusahaan
duduk di kurai depan, di samping supir. Sed
a kau tidak nakal di sini! Jangan kau k
ma ini, ia lupa jika Oma-nya itu orang yang tidak bisa di bohongi, dia adalah wan
yang nakal itu! Oma sudah tidak kuat
ni di rumah nanti." Sahut
Oma tidak mau tau, kau harus cepat mencari Ibu untuk Boy! Oma tidak in
ma
menikah saja
terbelalak
lla bersedia." Ujarnya pada Bella. Bella menelan ludah kasar, sedangkan
af sebelumnya
i perintah Oma! Aku akan m
Bella dengan
tapi saya tidak bis
, cinta akan tunbuh di hati kalian, apa kamu tidak kasihan pada Boy?" Oma
obil mereka kini telah tiba di had
ong anak ,mu!" Titah Ny
H
h tubuh Boy, namun sebelum benar-benar keluar ia menoleh ke arah Bella, kini jarak wajah mereka hanya beberpa senti. "Aku tdak mener
enginginkan ini! Aku tidak ingin menajdi istri lelaki bejat sepertinya, tapi kehormatan ku telah di renggut paksa olehnya, jika aku menol
, senyuman seketika tercetak di wajahnya ketika mendengar s
ya?" Gurau Bella sembari mengangk
, kue B
jutkannya ya? emmm kalau belum, Boy tunggu sebenta
Tan
ecilnya itu. Boy tidak marah atau pun menolak, padahal bias
adi?" Tanya Tessa pada Mb
Mbok ya, Mbok tidak
jutkan ."Bella meletakkan Boy di kursi kh
ng memperhatian Bella, Mbok Iyem sampai terkagum-kagum melihat majikan kecilnya itu sudah sangat patuh dan akrab pada Bella, padaha
rikan siraman rohani oleh Oma Xaulin.
ucapnya dengan santai ta
*
sama Tuan ya? bilang kalau makan s
oy tentu dengan senang hati meren
besar lohh, masih sa
menghemat t
berjalan sembari besa
tanya Bella heran melihat ruang keluarga suda
Daddy di k
e atas oke? Kita
di cini c
nin Tante panggil Dad
g N
utlak. Bella menurunkan Boy dari gendonganya lalu mend
ia
tas, Boy berjalan ke
*
fasnya, jujur saja rasanya masih sangat kesal oleh lelaki yang sudah merenggut
m, Bella mulai mengetuk pi
dengar begitu menyeramkan
buat takjub melihat interior kamar Xavier yang begitu indah, warna yang dominan adalah biru dongker, menambah kesan maskulin. Sangat cocok dengan kepribadian Xavieanggilanya semba
T
ee
r
lakang, dan menubruk tembok dingin, nafasnya terceka
-tu
bisik Xavier . Kedua tangan Bella terangkat
eperti ini," lirih Bella takut, takut
u miliki ku Bella! Dan k
A
Bella, mencium paksa bibir kecil Bella, sedangkan Bella berusa
kl
ya, melihat sedikit peluang itu Bella tidak menyia-nyiakan kesempatan, dengan kuat
a ke sini g
nya, berjalan mendekati Xavier
Oma s
pada Bella!" marah Oma. Bella kini sedang menetral
ami sebentar lagi menik
terbelalak
h melihatnya dengan mata kepala Oma sendiri .