pir ke suatu
ecah keheningan
a tampan di sampingnya. "
u sumpek aku biarin di rumah terus. Kata papa kamu, seda
uhuk ... u
yang baru ia minum begitu
g tengah fokus mengemudi tersebut. Sekil
. Jangan-jangan pria di sampingnya itu hanya tahu tentang sikap je
pun gak semua. Kata orang tua kita, biar kita ngobrol setelah nikah aja. Bi
? Apa yang luc
-mana 'kan, PDKT dulu baru nikah. Tapi orang tua kita u
an perjodohan ini, tiba-tiba Papa
ata-katanya saat sa
sta menoleh, menatap Rar
maksudku, aku gak dikasih tahu kalau mau dijodohk
ku gak ketahui tentang kamu. Bahkan aku juga baru
Rara mu
berdua sulit dibedakan. Untung saja gak tinggal bersama, kalau tidak, aku y
a itu lambat laun menyadari bahwa saat ini yang sedang bersamanya
*
a saat keduanya sudah ada di dala
r jendela, kini mengalihkan panda
ab berar
n laju mobilnya, lalu mas
menjawab sebab masih mikir jawaban, diamnya y
tur
un turun dari mobil dan berjalan d
a sambil duduk di kurs
ng lumayan cukup. Membuat Genta menatap heran namun cuek. Pria itu mengalihkan pan
, harus banyak ngobrol." Genta berucap
ol dan terbuka. Apalagi melihat umur perni
ata pria yang sudah berhasil mencuri hatinya, apalagi se
lah beruntung mendapatkan suami dari pria y
ercaya bahkan di
anya apa saja tentang aku." Kali ini Genta menatap Sasha, namun
an saja, Mas
tahu tentang saud
eketika. Rasa panik
apa, Mas?" ta
aku dengar dari papa kamu, memiliki karakter yang
a. Teru
irip. Dan begitu
er
an ketukar. Apalagi penampilan kamu saat ini
a, M
Genta menatap den
ha, Mas." Sasha h
ha. Nama panj
n adalah dirinya sendiri, seolah ada rasa aneh yang menghinggapi. Seakan-akan pria yang tela
lengkapnya Elsa Shakira. Cuma
au k
pa
menyebut namamu saja saat melakukan akad. Sekali itu saja.
ku, Elvira
a dipang
nanti akan sama dengan Shaki
ban itu, Genta
luan di antara
ng sama, Mas!" Jawaban
i yang lebih du
a, M
u, d
iya
Sasha gak sop
k sopan
dikit menyinggung Sasha, dengan
rus kenapa gak mang
eh, maksudnya aku ...
sann
ha panggil aku kakak, kesannya aku tua." Sasha menceritaka
n senyuman kecut. Lantas men
ikutan menatap ke d
sabar
natap pria yang pandangan
a "Bukan aku tak ingin memberikan nafkah batin atau ta
ak
ya satu. Karenanya, sebelum kita benar-benar menyatukan raga kita, aku ingin
Mas sudah memil
id
id
u. Takutnya ... saat kita melakukan ibadah kita, yang ada di pikiran kita mas
u?" Kening Sa
k pernah ada siapa-s
ing dengan s
i tanpa ingin mengakhiri, hingga datang pe
e
a berdegup kencang men
erlebih dahulu memiliki perasaan,
ta ditujukan untuk istrinya,
k hendak menyentuh tangan Sasha, namu
*
, maaf
Rara yang ad
Rara, sambil men
ada di kafe, Gast
.. aku me
" Kening Ra
pertama kita hing
tahu apa yang terjadi di mala
u gak bisa nyentuh kamu sebab ak
aat itu. Yang bilang gagal malam pertama sebab
nya buka
ngsung bertanya
. begitu sulit menumbuhkan rasa baru di hatiku untuk orang ba
ada hubungannya dengan dirinya, tapi ia i
atan, kalem, dan intinya apa yang ada di kamu itu serba baru yang aku r
ih untuk diam saja sambil
Sebenarnya bisa saja aku menyentuhmu, demi dorongan kebutuhanku sebagai
ada di pikiran saudara kembarnya, itu tak semuanya be
t ini hatiku kosong, Sha, dan
gar kata-kata Gasta-s
. aku akan mulai b
angan. Berusaha menyembunyik
suami yang ingin memulai membuk
posisinya, akankah ia baper dan s
untuk dirinya, namun
_