h benih-benih cinta antara keduanya. Mereka memutuskan untuk menikah walaupun ora
yatim piatu yang tak je
kali tidak setuju. Namun karena rasa cinta Evans ya
cek ruang makan, dimana Bi Ijah sedang sibuk
h nggak sabar ya ingin bertemu De
emandang rendah posisi Bi Ijah sebagai seorang asisten rumah
birnya dan menopang dagu dengan kedua tangannya. Bi Ijah yang melihat hal itu sejenak menghentikan aktivitasnya. "Non Andin kenapa men
aku, Bi. Selama aku tinggal di panti asuhan sama sekali tidak tahu jari diri orang tuaku. Aku heran saja kenapa aku dibuang di panti. Aku sedang b
ma sekali tidak menganggap jika Bi Ijah adalah bawahannya. Ia m
ng Ting
bunyi bel
vans." Andin beranjak bangkit dari duduknya dan segera
as cantik yang sebenarnya tidak bisa menandingi kecantikan Andin yang paripur
h wanita tersebut. Tetapi wanita i
disambut dengan senyum dan dipersilahkan masuk
erat jemarinya, Mas?" Perasaan Andin mulai tidak enak meliha
n, justru ia mengajak wanita cantik yang ada
kecemasan kini melanda dirinya. Dia mencoba menepis pikiran
aat ini Reta sedang hamil dua bulan. Aku minta maaf karena selama lima bulan ini tel
ama sekali tidak menyangka jika dirinya akan mempunyai seorang
kan kelu. Ia hanya bisa diam, tetapi perlahan b