uk sementara waktu," pinta wanita
engan permintaan wanita di depannya. Tatapan keduan
maksu
ganku. Tak ada perbedaan sedikitpun di wajah kita," jawab Bianca
seperti pinang dibelah dua. Belia juga heran, kenapa bisa terjadi hal seperti ini. Kar
ak mencintainya. Aku hanya menginginkan hartanya aja. Jadi aku minta, k
ambil resiko dengan menjadi orang lain dan menipu banyak orang. Itu
kirkan baik-baik soal itu. Jangan sam
ta di depannya. Dari penampilannya, ia tahu kalau Bianca adalah an
pun yang diminta oleh Bianca. Menurutnya, hal itu adalah senuah kejahatan.
k pergi dari hadapan Bianca dengan cepat. Namun, tangan Bianca lebi
ak keinginanku. Kamu nggak akan pern
ergi," titah Belia yang mencoba melep
puluh empat jam. Aku akan menemuimu di sini lagi," kata Bianca, bernada ancaman. "
saja dikatakan oleh Bianca. Ia memili
coba tenang di depan rekan kerjanya. Kebet
sut amat. Lagi seb
Aku harus pinjam di mana? Nggak
ana lagi?
angan sampai
n tawaran tersebut, karena ia tak memiliki pilihan lain sekarang selain men
endapatkan pin
ks ya
u nggak bi
tai
angkat ke rumah sakit lagi menemui neneknya. Ia belum tenang karena belum mendapatkan bantuan
g sudah sadarkan diri. Ia cukup lega bisa melihat n
akan dioperasi. Nenek pa
ali. Kamu nggak usah melakukan itu un
ku dari kecil hingga dewasa, jadi bagaimana mungkin aku membiarkanmu menderita.
Ia merasa bersalah karena sudah merepotkan c
*
ping ranjang neneknya. Kebetulan bibinya sud
ma tawaran wanita itu
eadaan neneknya saat ini. Ia tahu, wanita itu sedang menikmati penderitaannya. Meski terus me
ya nanti akan sangat besar. Apa yang harus kulakuk
ra tak langsung menetes, lalu dengan cepat ia menyeka air ma
u. Tapi aku janji, aku pasti akan membahagiakanmu
mengalir membasahi pipinya dengan deras, i
nya, dengan tangan mengalasi kepalanya. Ia terlelap bersama kesedih
ran. Meski ia merasa lelah sekali, karena tidur sedik
t, kan?" t
Aku hanya k
rus semua ini. Lagipula, tamu juga masih sedi
ia tak ingin Belia mendapatkan masala
ih ya,
a-sa
nangkan dirinya seraya berpikir santai. Meski
i ke restoran itu. Ia langsung meminta Be
meja nomor 12. Keduanya tampak serius akan membicarakan sesuatu yang penting. Bianca te
perasi, kan?" tanya Bianca seraya m
u. Ia tak menyangka kalau Bianca akan k
u tahu hal ini
u yang sulit bagiku. Jadi
harus menjawab apa sekarang. Ia
annya, asal kamu mau menjadi p
gung. Ia tampak dilem
*