erikanku nama yang sama dengan sebuah pedang." Dewa itu tampak kec
erita mengagumkan mereka. Karena ikatan cinta yang begitu kuat mereka berhasil menyelamatkan
bersama, itu memang sanga
ang sedang berbaring. "Apa isi kepala
u itu. Kamu tidak akan per
ia melanjutkan, "Tetap saja kau salah. Membicarakan sesuatu yang
a dewasa lebih dul
aku menamaimu dewa mesum saja. T
tahu aku orang sepert
at sebelah. "Apany
uat anak
ya suatu hari nanti. "Lain kali aku tidak akan terjebak lagi ketika kamu bertanya
entar namun kemudian sesuatu terlintas di pikirannya. Kem
bah pikiran? Ingin me
ni aman? Sekarang kita berada di ruang terbuka hutan malape
makhluk di hutan. Kita a
kan semata-mata untuk menakuti Tanya. Tapi mendeklarasikan pada makhluk hutan dalam radius tertentu untuk tida
ekali lagi aku peringatkan, aku akan
ga dan yang lainnya. Dia perlahan mulai terlelap dan meni
yang bisa membunuhku." Dia terhanyut dalam keheningan malam. "Yah, m
*
ik kawasan hutan. Dedaunan mati berterbangan dan salah satu dari mereka jatuh ke wajah seoran
ana
apan sudah padam. Belum sempat banyak membuat langkah bunyi dentuman terdengar memekakkan telinga dari ar
dua kaki dan taring panjang melebihi rahang. Tangannya nampak kokoh diselimuti sisik dan cakar panj
benar bertindak imp
kalau gadis itu menghilang dari radar pengawasannya dan tersesat di hutan. Ares buru-buru kemb
u! Bagaimana jika seekor monster men
gigit dan memakanmu sa
nya membuat Tanya kesal. "Sekarang aku ada seorang mu
Bailaklah. Lain kali ak
adi kau
ucap? Oh, apa yang benar Kanya? Aku san
aku Non
i pelayan dan posisiku se
ewa bertambah jika meng
ilmu Nona mulai sekarang. Kamu
Menyebutnya nama seseorang cukup aneh bagi Tan
penuhnya. Tunggu sebentar di bawah pohon itu. Aku akan
a monster yang
doal
on. Dia berharap ada beberapa orang dari keluarganya yang selamat