tas pohon. Dia menatap gunung es yang kurang lebih berjarak 20 kilometer lagi. Gunung
nyak ke tubuh fisik dia kemba
ahli beladiri. Mereka melakukan hal tersebut untuk meningkatkan kekuatan, mob
r. Tapi hanya eksistensi seperti monster kuat yang akan ada di sana. Kawasan hutan mati meliputi radiu
berada di lintasannya. dia lalu berlari ke d
ebut lari setelah melihat
memandangi tangannya den
ngalahkan mereka dengan tangan koson
lelaki itu masuk dan berhenti di depan sebuah pedang yang tertancap di dalamnya.
ajah masam tidak bisa h
beberapa manusia. Dari arah sumber suara tersebut, burung-burung menjauh. Dia cepat bergegas ke sana denga
aki tersebut sambil mendongak
anjang. Tapi ia memiliki kulit tebal dan tanduk tumpul yang bisa merobohk
Kau terlalu arogan untuk mene
ul tengkuknya. Detik berikutnya ia memegang kepala bertanduk tersebut dan mema
ada satupun di antara mereka yang masih memiliki napas. Dia memu
*
dak berani menginjakkan kaki ke luar karena baru saja terdengar suara menyeramkan dari sana. Tan
rang yang mengejarnya sampai ke hutan. Saat terlihat siluet laki-laki berpakaian serba hitam, Tanya
apatkan pakaian
pakkan diri dengan
sia sudah terkapar tidak bernyawa. Karena aku tidak memiliki pakaian. jadi aku mengambil milik mereka. Dan soa
aila
hku memakai pakaian bekas mayat. Apalagi orang-orang itu yang mengejar aku ke
nya Tanya memikirkan keadaan tubuhnya sekarang
salahkan aku kalau sampai kau mengandung
, dia segera menyilangkan tangan di dada. "A-apa kau melihatnya? Aku akan membunuhmu
aru saja menyuruh se
g dewa atau semacamnya. Lakukan per
ulu kuduknya naik saat lelaki itu melepas auranya. Ta
ng yang boleh memerintahku!" bentak Dewa itu mempering
t lelaki tersebut sedikit tersentak. "Ayah!
elinganya sendiri den
iam?" Dia menatap Tanya den
las tahu
mataku ke dadamu?" Nada suara dewa itu mulai menurun dan masuk ke telinga Tanya. D
tai. namun, Dia cepat-cepat menutup dadanya menggunakan tangan saat sadar dengan perkataan it
menatap dewa tersebut dengan marah. Ledakkan amarah it