ari ini. Namun sial baginya, pengan
n pria, dan wajahnya pun memucat. Dia merasa benar-benar dipermalukan. Camila
annya telah diatur oleh orang lain. Tentu
han ini oleh ayahnya, seorang pria yan
ton yang sangat berkuasa. Nasib buruk menimpa kakeknya, mereka terlibat dalam kece
ang dijalankan oleh keluarganya memiliki utang be
ahu hal itu akan menghapus utang budi mereka kepada Keluarga Trevino. Sebaliknya, dia m
mereka pasti akan memberikan sejumlah
ang kuat dengan Keluarga Johnston, dan hubungan i
k tawaran tersebut, mereka tidak mau mengambil
ada orang di luar kedua keluarga inti yang hadir. Dia juga tidak membiarkan Camila menggunakan
akhir tanpa ada satu pun orang yang te
nya sedikit bergetar, tetapi sorot matanya menyiratkan sifat kera
ih bertanya-tanya bagaimana dia sebaiknya menghabiskan malam
n meminta Camila untuk me
rjalan keluar dari kamar dan memesan
sakit dan memeriksa catatan pasien. Gaun malam yang sebelum
t dia berada tiba-tiba terbuka
itu kembali dibanting hingga tertutup. Dia mendengar gerakan
ya seketika
pa .
Beberapa alat tulis jatuh ke lantai saat dia merasakan ujung pisau yang dingi
tanya cukup mencolok. Mata pria itu berkilat di tengah ca
dara di sekitar mereka, membuat Camila
ama bertahun-tahun sebagai dokter, dia bis
kakinya, berencana untuk menyerang p
kan gerakan Camila, dia menjepit kedua kaki Camila secara
gkah kaki di lorong di luar ruangan. Langk
lihatnya pergi
olong, dan orang-orang di luar sana past
pria itu menundukkan kep
g pria itu menjauh dengan mudah. Dia semakin terkejut
la berpacu d
a di luar sana sudah memegang k
k pria itu ke arahnya dan melingkarkan lengan pria itu di
a pelan, berharap pria itu tid
, dan Camila bisa merasakan napasnya yang hangat di telinganya. "A
bermaksud melakukan semua ini dengan pura-pura. P
a, pintu itu ke
seperti yang pernah dia dengar di video porno. Meski mereka berada di tengah kesulitan, pria itu dapat merasakan tubuh
sraan. Astaga, mereka bahkan berani berbuat tindak
enempel satu sama lain. Tubuh pria itu tertutupi oleh Camila, sehin
h. Tidak peduli seberapa menggodanya wanita itu, aku r
a itu sangat meng
! Kita harus menemukan Isaac secepa
ng itu bergegas pergi, meninggalkan pintu
mereka sudah ditinggalkan sendiri, dia pun kehilangan kendali. Akalnya berhent
sisi mereka yang intim, atau mungkin karena pacuan adrenalin yang tiba-tiba, tapi yang jelas, a
-abu yang monoton, selalu mematuhi aturan dan renca
saja-dia ingin meman
a pun yang dia mau. Demikianlah, Camila melepaskan keperawanannya dengan pria itu begit
ujarnya dengan suara yang dipenuhi dengan sisa-sisa kenikmatan. Setelah
apat berdiri kembali. Pinggang dan punggu
ra dering teleponnya. Dia melihat sekeliling
panik dari seberang telepon. "Seorang pasien baru saja diantar ke ruang gawat darurat. Dia mengalami k
tabilkan suaranya. "Baikla
langkahnya untuk sesaat. Dia menatap dirinya sendiri. Pakaiannya berantakan
ini. Dia benar-benar baru saja berhubungan seks
ing berani yang pe
buatannya ataupun memikirkan akibatnya. Camila me
erja sepanjan
. Dia kembali ke ruang staf dan mendapati bahwa ruangan
n malam sebelumnya-yang sebenarnya baru b
r. Trevino." Rekan Camila, Debora Griffith, ma
diri untuk terse
Debora melirik ke arah kertas-kertas yang berserakan di lantai dan mengang
idak sengaja menjatuhkan semuanya. Tolong bantu aku membereskan semu
lalu memikirkannya. Mereka saling mengucapkan selamat tinggal, da
ika direktur rumah sakit muncul di