ling tidak, ada hal yang bisa Daren lakukan daripada mengurung diri di rumah. Yait
ersemangat karena dea
ng tampak sibuk dengan kacamata
nya jengah melihat ked
idak lihat apa yang sedan
mpak tak
u di atas," tukas Daren sambil memainkan kedua jarinya,
at ia mulai bangkit dari kursinya
ancis dan sebatang rokok. Saling bergantian mengepulkan asap ke udara sambi
rnya. Ah lebih tepatnya adalah gedung yang diwariskan papanya sebelum beliau wafat. Di depan ada kecelakaan yang menyebabk
bersamaku selam
erdengar asing dengan pertanyaa
hun. Tepat saat kau me
aknya karena sudah tak bernafsu lagi untuk merok
seorang yang terus menerus
ertanyaan Daren itu,"Kata ibuk
kan dengan seri
aminya atau akan mengalaminya. Semacam
jadi atau sebelumnya bahkan pernah terjadi. Tapi Daren ta
Kau bermim
u terjadi beberapa kali. Kata dokte
ahatlah. Itu mungkin karena kau pernah meng
ngatakan bahwa Daren mengalami kecelakaan tunggal yang hebat. Da
ingat kembali kejadian itu beberapa bulan belakangan ini. Dan karena itulah Daren
dirinya yang terluka. Sedangkan di da
ni kebosananmu. Aku harus kembali ke
mbaikan tangannya. Mengusir
jabatan," ledek Daren yang langsung
*
l. Kepalanya sudah cen
i di rumah, Daren langsung mencari ob
lnya sedang bermain di kamarnya. Itu karena Daren
ofa terdekat. Melepaskan kancing dan dasi terata
an aliran angin menerpanya. Tak lama sebuah aroma lewat saat ia menikmati kesendiriannya itu. Daren
oleh ke arah dapur yang terhubung langsung dengan ruang keluarga yang tengah
oven hingga wangi khas roti panggan
tu. Saat Daren mencoba membuka matanya untuk mencari tahu,
di rumahnya yang berlantai marmer, Daren pun mengarahkan pandangannya ke arah suara langkah kaki itu. Datang
l wanita misterius tersebut yang sama s
Siap
licin. Ia segera melepaskan kaos kakinya k
lusinasi. Ia bisa merasakan sikut
ei
u. Akan tetapi sesampainya ia di sana, Daren malah sama sekali
main sama s
gungnya. Dengan cepat Daren menoleh tapi
yang ada di ruang keluarga tadi. Cuma yang berbeda adal
suaminya itu agar kembali tenang set
you o
dari tadi kau
li saja. Apa itu
Aku melihat siluet wanit
ng. Ia menunjukkan keberadaan
maku, Sayang. Kau past
k tentang ini. Bagaimana bisa ia bermimpi yang aneh-aneh
ren gunakan tadi. Kemudian menyerahka
baiknya kita pe
setuju. Ia juga m
mimpinya itu kembali terdengar. Tapi kali ini dat
datang mendekati keduanya. Carolina lantas bangkit
rah yang ia tautkan di kepala bagian kanan atasnya itu. Membuat Daren terlihat terpera
a. Pengasuh baru
kinya, sedangkan Eliana menarik sudut bibir tipisnya sam