ya. Ia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. S
Angeles. Gedung-gedung pencakar langit menghiasi setiap
l
sebuah club malam bersama seorang pria. Gadis itu nampak sedang bercumbu mesra dengan pria disebelahnya. Hi
Vincent yang sudah dibutakan oleh amarah memukul pria itu denga
k. Vincent lantas mencekik leher Alice dan menyeretnya keluar dari club malam tersebut. Gadis itu
ang kekasihnya. Gadis itu memeluk kaki Vincent sembari memohon maaf. Tapi de
dengan Alice. Pria itu mencengkeram rahan
angku, setelah apa yang telah ak
tidak seper-ti yang- yang kau p
ajingan itu dan kau masih menyangkalnya!" Vincent semakin m
i mulus Alice yang memerah akibat tamparan keras tangan dingin Vi
eluargamu ke neraka!" ucapnya sambil m
r
t mendorong tubuh Alice hingga luruh ke tanah. Pemandangan itu tentu disaksikan oleh puluhan pasa
hari yang lalu terus berputar didalam pikirannya. Ken yang duduk di kursi kemudi hanya
adis itu mendatangi mansion mewah Vincent tapi hasilnya nihil. Pria itu benar-benar me
ah di pusat kota Los Angeles diikuti dua mobil jeep dibelakangnya
air dingin dari shower membuat dirinya merasa sedikit rileks. Dengan mema
ntainya. Tatapan mereka beradu. Sorot mata abu setajam mata elang seakan memb
an ingin membunuhku
i aku lapar, aku butuh tenaga u
jingan
rnya. Pria itu terus mengumpat kepada Vincent. Vincent memutar
tapi tak ada sam
uhmu datang!" tim
ena Ayah aku mal
usak mendengarkan ocehan
eng
rleane. Setelah kejadian pengkhianatan yang dialami Vincent tempo hari membuat Tuan Cor
ntingan garpu dan pisau yang beradu dengan piring. Setelah makan,
ncent menyandarkan tubuhnya di sofa sebela
lihat Alice b
u tida
benar mencekik dan
Ia menatap ke depan sem
u membunuhnya
au sangat m
n dengan
terlebih lagi sebuah pengkhianatan. Tak ada percakapan yang serius antara keduanya. Hanya se
. Vincent merebahkan tubuhnya diranjang kingsize miliknya. Ia
sudah mempunyai c
Omong
u masih menghara
njang. Ia menatap bingkai foto besar yang tergantung didepan ranjangnya. Tangan kekarnya mer
ar
ng tergeletak dilantai dengan pecahan kaca dimana-mana. Hatinya bergemu
ia menyelipkan sebuah senjata di belakang pinggangnya. Pria itu
Dua wanita seksi masuk lalu kemudian bergelayut manja pada Vincent. Mereka mencumb
ak
diri didepan pintu dengan sorot mata elangnya. Pria itu melempar
tanpa pengawalan! Apa kau ing
bahkan tidak akan
kau tidak tau bahwa
ang bertubuh gempal berpakaian hitam turun dari mobil van hitam
r. Dua orang musuh tampak sudah tergeletak tak bernyawa, sisanya berhasil ditangkap lalu
mengendarai mobil sendiri tanpa pengawalan. Dari raut wajahnya, pria itu
belakang. Ken akhirnya menghubungi Dante. Sesaat se
i mengusik wilaya
gan itu?" Dante seperti tau orang yan
ali aku mem
Berhati-hatilah dengannya,
u t