img CEO Dingin Pemikat Hati  /  Bab 8 Mencari Kebenaran | 17.39%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Mencari Kebenaran

Jumlah Kata:1294    |    Dirilis Pada: 02/06/2023

u kita ke parkiran. Lal

Elah, tenang aja soal itu. Entar gu

ct

Udah cuma temuin dan kasih tau semua bukti.

bibir. Tapi kalau gue nyuruh elu yang te

Emang gue ditakdirkan

ot l

kipun sebenarnya tidak ingin dekat-dekat dengan Hans karena takut jika harus bertemu dengan

i ruangan itu dan mengantongi anak kunci. Semua komputer dimatikan dan meminta pada pen

mu Hans, security pasti akan mengusirnya. Setelah melihat mobil Hans datang, Nola bergegas menghampiri security. Berniat agar b

hatian aja nggak bisa. Kampret

ng sopir membukakan pintu untuknya. Dia

menghampiri. Security yang berjaga kaget,

menoleh

ntia dengan sedikit ragu. Dia berbicara

ng tangan perempuan itu. "Bu, Anda bukanya dari b

tugas menjaga gerbang, hem?" Shintia m

ns. Tugas saya untuk membuat be

ak Satpam!" geram Shintia. Dia

minta Shintia untuk mengikuti langkah dan berbicara di ruangannya. Shintia masih tak bergeming di tempat, di

. Tentu saja dia bohong, dia dang kesal dan

ersikap lancang, segera membungkam mulutnya sendiri. "maa

hintia berkata bohong. Karena sesekali dia melihat ke arah mobil. Merasa j

t cepat, Shintia berjalan ter

elakang Hans. Pandangan mereka tampak sinis hanya tak berani men

tuk Shintia. Membuat gadis itu merasa tak enak hati. Dia berjalan

ersilahkan Shintia untuk duduk. Perempu

apa?" tanya

eleng cepat, "Tidak usah repot, Pak.

gal, Shintia menyodorkan berkas dan sem

a i

arin. Bapak menuduh saya melaku

mu, tetapi atasan

engumpulkan bukti, bahwa sebenarnya kami tidak bersalah.

a, gadis itu menjelaskan banyak hal yang me

ana kamu mengambilnya dar

t dingin mulai menetes di kening, dia ta

itu ..

marah dengan apa yang k

kurang jelas menden

an kamu kembali bekerja," serunya. Hans berkata dengan waja

upa mengucapkan terima kasih sebelum pamit. Namun,

menodai diri sendiri d

apa yang kita lihat tak sepenuhnya mencerminkan apa yang terjadi. Lagipula, saya sudah menodai diri saya sejak muda dan itu buk

Dia menggeleng lemah dan tersenyum tip

ng ada di balik meja kerja kini beranjak dari duduk dan berdiri. D

aya. Langsung disosor. Lihat saja pakaian yang dikenakan, ke

ibut. Kata-kata Hans benar-benar membuat kepala

imaksud? Apakah Ray? L

jaan. 'Mungkinkah, Ray melihat aku dan Felix di hotel. Tidak mungkin,

tidak berhasil menggoda Tuan Hans kan? Dan, ka

bar. Dan, temannya aja jalang. Jadi dia bukan hanya wanit

ak bisa menahan diri, dia berjalan menghamp

bukan untuk menggoda? Untuk apa kalian pake lipstik merah seperti habis makan darah kalau bukan untuk merayu? Jadi siapa yang wanita murahan!" Shintia

is yang tertegun, begitu juga Shintia. Tangannya yang sejak t

lihkan pandangannya dan menatap gadis yang berada di sampingnya. Dia melingkarkan tangannya di pinggang gadi

gera masuk ke lift setelah terbuka. Setelah pintu lift tertutup, Arya segera melepaskan tangannya di pinggang gadis yang sejak tadi bersa

embungkuk hormat seperti yang lain, dia malah

a tidak ada hal yang penti

i ruang priba

ar, perempuan berambut merah itu tidak berani memban

a meluk aku, eh sekarang m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY