ayangkan wajah artis jika sedang bergulat dengan istriku. Ha-ha-ha. Yang pent
a-ha." Didin dan
dan Sapto, terlihat Cinta dan Asih sudah kele
u juga sakit," Cinta langsung duduk di at
ndarkan tubuhnya di batang p
ih mengejar kit
elan, wajahnya terlihat pu
Tanya Cinta melihat kakinya yang kotor
k usah berlari lagi. Aku sudah tidak kuat berjalan, ka
rlihat berdarah di antara ruas
a-apa ketika sedang berlari, sekarang rasanya perih," jawab As
uka itu dengan air hujan, jangan sampai kemasukan tanah nanti bisa me
uk membersihkan tanah yang men
tik untuk membersihkan luka di kakinya Asih. Setelah dirasa c
tangan Cinta menyentuk luka yang sedikit
tanah." Cinta dengan sangat hati-hati membersihkan
ihat kakinya telah selesai dibersihkan bah
am," kata cinta ikut bersandar di
ih melihat kakinya. "Kita berlari seperti oran
a tadi dirinya berlari. "Apa
up berlari. Kakiku sakit, jangankan untuk
tunggu beberapa saat untuk memastikan keadaan aman," ucap Cinta
enangkan. Aku bisa melihat dari tatapan salah satu pria yang bertubuh pendek itu, pria gila itu menatap kam
alagi melihatmu dipegang oleh kedua temannya. Dalam hati aku berdoa minta pertolongan Tuhan, aku m
jika saat itu tidak ada kamu di gubuk. Aku pasti memilih mati jika sampai kehormatanku direnggut oleh keti
engan air mata yang berderai keluar
an pria gila belum selesai, tidak lama terde
binatang?" Tanya Cinta melihat sekelilin
sang pendengarannya dengan tajam. "
bercakap," bisik Cinta
ngan dari balik pohon di antara kabut tipis. "
h melihat, seketika wajahnya p
enarik tangan Cinta untuk bersembunyi d
mpak berusaha berjalan walau kakinya sakit. "Jo
a-mana, padahal dari tadi kita sudah jauh berjalan," ucap
a gadis itu berla
sudah basah begini, apalagi kabut mulai menebal.
nda-tanda yang mencurigakan. Semuanya begitu sepi dan sunyi, h
tanda kehidupan d
ras, binatang liar akan ke luar untuk mencari makan. Terut
pto. "Aku lebih baik berhadapan denga
istrimu yang cerewet itu dibandi
bih takut dengan istriku dari
Karto. "Kita lanjutkan menc
h," jawa
melanjutkan mencari mereka, takutnya semakin masuk ke dalam hutan, kita akan tersesat. Lih
juga," ja
kah, tapi tatapannya jatuh pada daun-daun ya
Tanya
ngambil satu daun
apanya yang ane
jung tangkainya," Didin memper
yang ada di tangan Didin.
aun ini bukan jatuh dengan sendiriny
Iya benar, ujung tangkai ini seperti dipetik.