nggulah sebentar lagi,"
ebih baik kami pulang, orang di rumah pasti
eda saja," ucap pr
i sini sambil menunggu hujan reda,"
gan Cinta agar ikut dengannya mengamb
janan. Tunggu sampai hujannya reda baru kamu
setelah mengambil wadah sayurannya, dengan cepat se
na," tiba-tiba pria bertubuh pende
pulang," Asih menatap p
reda, baru kamu dan temanmu boleh pulang. Sekar
satu ketiga pria tersebut. Wajah mereka terlihat se
aiban, ketiga pria yang ada di depannya tidak berbuat m
pria tersebut, tapi senyum menyeringai dan ta
ia tersebut. Wadah sayur yang ada di tangan masing-masing dipegangnya
nyeringai. "Gadis ini milikku. Kalian berdua boleh
. Aku tahu dari pertama kamu melihatnya, otakmu sudah dipenu
begitu mendengar percakapan mereka. Sekarang ter
enyenangkan. Daripada kalian pulang hujan-hujanan, lebih baik kita bero
p Asih. "Jangan takut, kita tidak akan mencelakai kalian berdu
rena hujan saja, kamu sudah membangunkan sesuatu dari diriku sejak pertama m
g, tanpa persiapan untuk mengela
ik kembali tangan Cinta, tapi kedua teman pria itu tida
pria yang menarik tangannya dengan wadah
dipegangnya segera dilempar ke wajah ked
n wadah sayuran yang dilempar kemuka mereka, dengan cepat Cinta dan Asih segera m
sekarang terlihat di depan mata Asih dan Cinta, tapi belum kakinya menginjak ta
kalian?" Tanya p
melihat pinggangnya dipeluk erat dari belakang, begitupun
kami dulu, baru kalian bisa pulang dengan selamat
udah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh keduanya yang
berkulit hitam. "Ha-ha-ha. Berart
mereka terlihat masih kencang. Ha-ha-ha
g datang. Kelihatannya hujan juga mulai reda," pria be
tangannya ke belakang, tapi usahanya sia-sia. Tenaga p
yang belum kamu rasakan, tapi apa benar
usaha untuk melepaskan diri, baju y
i tenaganya kuat juga," pria berkulit putih minta
bnya segera meme
etakutan, sekarang dua orang sud
belalak lebar, tapi dirinya juga tidak bisa menolong ka
pikir. Cari cara agar bisa lepas dari ketiga pria gila ini. Ya Tuhan, berikan petunjukmu.
n jika hati dengan bersungguh-sungguh berdoa. Dilihatnya ke bawah, la
dan segera memegang kakinya yang terasa berdenyut diinjak seku
ng tergeletak di bawah kemudian dipukulkan pada kedua pria yang s
ria itu terlepas dari tangan Asih. Kesempatan juga tidak dibuang Asih,
ketika gigi tajam Asih berhasil m
berkulit putih yang masih merasakan sakit di tangann