bola api itu, Satya segera berkata, "kam
arkan tanah kering yang di ge
ambar tanah yang di
rti erangan kesakita
itu sebagai bola mainan segera melompat
an! Hentikaaan!" Terdengar sebuah suara yang berasal da
mereka tidak menapak di atas tanah dan Satya Wiguna telah sengaja meraup tanah kering dan kemudian telah dilemparkannya ke arah
la api!" Seru Satya gemb
ut di hatinya, bergan
" Kembali terdengar suar
keras, bola api itu me
" Kembali terdengar su
wa-tawa gembira m
ng jengkel dan kesakitan dar
menjauh ketika melihat bola api meluncur di bawah
eluncur kembal
ng. Dia jadi ikutan memburu bola api itu yang tampakny
dalah Banaspati yang sangat di takuti penduduk d
emblung! Jangan tendang
ati yang berbentuk bola api
tendangan bola api. Tapi dia segera menghen
bocah laki-laki ini, eh dia salah alamat karen
ahan mainan dan kehilangan harga dirinya se
a Banaspati tidak mampu menguasai dir
, maka kemudian bola api ini ber
*
an pun berganti bulan dan t
uah SMA negeri di kotanya dan sebentar lagi akan
cerdas dalam bidang akademis
alu meraih peringkat t
ang anak yang lumayan gag
ingnya dia bekerja serabutan untuk menambah uang
i, tidak pula termasuk pende
eh tetangga-tetangga di desanya sel
imanya, dia tidak pernah
i dari Tuhan Yang Maha Pembe
anen padi sampai kuli bangunan dijalaninya tan
bani sedikitpun dan ikhlas mener
i kan semangat da
lis tentang jalan hidupnya send
, ada yang miskin, ada yang menderita da
ak kita dapat dan jangan kita pamer dan sombong ketika kita mendapat s
ari sang ibu yang selalu te
a yang ringan tangan sehingga ada-ada saja pekerj
ng tersimpan di balik tubuhnya yang keka