melewati sebuah pasar yang masih termasuk daerah kekua
ia anak yang tadi,
enar. I
enggin Ang dan mendoro
uarga. Jika kau bernyali, ikuti kompeisi ini dan saa
etisi minimal harus berada di tingkat pejuang tahap kelima. Aku tidak ya
elewati Renggin A
edang kayu. "Jika kau mau, aku bisa merasuki
dalah aku harus segera menemukan obat penawar untuk Ampy Ang."Renggi
ak itu menjumpai seekor monster ayam hit
sudah bersiap untuk me
pakkan sayapnya dan melompat ke arah Renggin Ang. P
peto
rlari zig zag untuk mengh
uuu
t menembus badan ayam itu. Namun aya
ang gadis yang tampak sedikit
sang gadis. Dia terlihat
ingin buang air besar," gumam Reng
pl
anus sang ayam. Lalu, dia menghentakan kaki dan
uu
ayam itu adalah ... 'taik aya
aaa
berlari menubruk gadis it
r
uh ke dalam s
o
luarkan asap kuning yang be
dis itu mendorong Renggin Ang. Dia mengibas-ngib
in Ang. Anak itu mulai mengendus-e
o
sung muntah ketika menghirup asam kecu
g ayam tiba-tiba muncul di atas
petok
u bagaikan cacing yang t
ra kau!" ucap gadis itu
terkena ledakan itu. Ledakan taik ayam itu setara dengan kekuatan tingkat
i sebuah ledakan hebat. Sekarang, yang harus mereka pikirkan adal
asi lingkaran api di tempat sempi
ooo
lucutkan paruhnya u
Renggin Ang menar
bisa mengandalkanku
an untuk melindungi sang gadi
ah di belaka
r tingkat pejuang tahap kedua sepertimu
energi spiritualnya. Hal ini berlaku bagi tingkatan yang lebih rendah dengan diri
aja," jawab Rengg
ooo
elucutkan paruhnya u
uksi dariku,
Ang me
a mulut monster ayam. Kemudian, dia melemparkan pedang kayu dan berteriak, "Pedang kayu pene
uu
ee
ke dubur sang ayam. Setelah itu, Renggin Ang menarik kembali
berwarna cokelat pekat. Renggin Ang mengambilny
il i
nangkapnya d
ya kepadaku? Bukankah k
riku." Renggin Ang nyengir. Lalu dia pergi dan berkata kepada gadis itu, "Sa
endengus. Kemudian, datang be
da tiba-tiba menghilang tanpa jejak memb
. Ayo kembali ke pe
keberadaan buah ajw. Sampai tiba wa
ekuningan, ini buah yang masih mentah. Teksturnya keras dan padat. Buah yang sudah matang, akan
g sembari menunjuk buah yang dimaksud. Dia mel
" sahut
onster ular rangon. Ular ini memang tidak berbisa. Namun, sang ular sudah bersemayam cukup l
ss .
mbil menatap tajam Renggin Ang.kabu
hkan kaki, monster ular itu mengibaskan eko
refek pada ular itu. Kemudian, dia mencoba melawannya lagi dengan jurus pedang angin.
ggin Ang. Tubuh anak itu seperti diperas,
"Hey, Suluh! Tidak bi
a yang menggunakanku. Kau minimal harus berada
us aku lakukan? Aar
au lakukan, kecuali ji
maafkan Kakak." Renggin Ang memejamkan mata menangis
tiba, buku kuno yang terselip di bajunya terguncang.
keajaiban untuk menyela