guh nada yang begitu indah untuk didengar. Bill meminta Jen untuk duduk di sampi
nada indah yang Bill mainkan. Bill memetik gi
g kerja?" tanya Jen sembari foku
si pegawaiku di cabang, dan
ll. "Apakah kau ingin belajar?" ujar Bill
ar acustic milik Bill. Tak terasa w
*
af
uah café, sebagai tempat yang tena
bercengkrama. Saling tertawa bahkan sling membalai.
. "Oh God! itukan kekasih Mr. Heruon!" batin Jen. Kedua pasangan yang dilanda
ergi dari café tersebut, muncul seorang pria melangkah menuju café tempatny
ersebut sedang memergoki kekasihnya yang seda
ar rumor yang cukup menghebohkan univers
rsogip. Terdengar rumor bahwa Sopia, kekasih Heruon dikeluarkan dari kampus. Ia hamil
a berkecamuk di kepalanya.
ulah pertanyaan berulang
dang melakukan panggilan dengan seseorang. Heruon terlihat begitu
*
n Aharon
umpul di satu meja makan y
untuk mulai bekerja di kantormu" tuka
ah paman." Jawab
" panggi
Jaes sambil mengh
tif malam. Karena dari pagi hingga sore kau a
ab Jen sembari meng
u. Panggil kami paman dan bibi saja" tukas Mr. Ji
an dari keluarga ini" tukas Mrs.
i orang tua asuh yang begitu
*
awai di peruhaan milik keluarga Aharon. Di
adalah rekan baru kalian. Saling ak
memberi rasa hormatnya pada seluruh anggo
seorang karyawan di salah satu peru
ri Indonesia. Harap bimbingannya" tuk
an pada saudarinya.." bisik-bisik para pegawai wanita.
ia yang ramah dan juga sangat baik hati. Itulah karakte Bill s
engapa pria ini begitu baik" batin Jen, sambil memandangi Bi
ya seorang bawahan saja. Ia tidak boleh
*
ersit
liah yang sudah sangat menumpuk. Tanpa sada
edang menatapnya sangat dekat, dan tersissa beberapa inci saja. K
akukan" ucap Jen samb
eraninya kau menciumku" tukas
--" Jen sa
p.
kepunyaan Jen. Ini sangat pening dan memabukkan. Ini ciu
juga meresapi hangat dan
kukan hal lebih" Heruon mendekati Jen. Mengendu
engan begitu bergairah. Menj
...--" l
gsung berlari keluar dari ruang perpustakaan yang sudah hampir tutup. Nam
mparan Jen. Ia menyeringai saat meliha
*