anya dia duduk. Pria itu tidak terlalu tertarik dengan keadaan sekitar, melihat pria itu mengingatkan Don
obat diatas mejanya dan menatap
pak pusing," ucap p
rinya paham jika apa yang terjadi tadi juga mengganggu pria di
ngganggu." Dona men
namaku, akan lebih baik kalau saling tahu nam
an kepalanya "Do
s obat dengan berbagai macam pikiran, berdiri dan meletakkan diatas m
membutuhkan obatnya." Do
itu jangan
pingnya, Dona masih menatap Fandi yang kembali dengan aktivitasnya. Pandangannya masih mengarah pada Fandi tan
annya dengan suara pelan ag
or. Dona juga tidak lupa menghubungi Vivi agar mengirim hasil dari inspeksi yang dilakukan Lucas agar bisa dip
uh dengan lainnya. Kebiasaan bundanya atau seluruh keluarganya adalah tidak ada rahasia satu sama lain, awalnya Dona me
anya Don
gi? Bukan mimpi
da pekerjaan lain apa? Masa harus hubungi aku bertanya tentang
ma kamu makanya abang ke
kasih liburan bukan kerjaan." Don
l godain Irwan nantinya jadi
bukan cewek m
i. Hembusan nafas panjang dikeluarkannya agar bisa sedikit tenang dan tidak terpancing dengan k
ng kamu cewek murahan? Aku hanya men
nya kembali "Aku sudah n
ah punya pe
na mulai kesal dengan sedi
e psikiater atau psikolog. Orang tuanya Naila it
snya istri Irwan akan tahu titik kelemahan dirinya dan bisa saja akan menjadi bahan pembicaraan mereka berdua, tapi bukannya bagus dengan Naila membuat masalah dan Irwan
gan mikir atau malah me
tercinta kamu kasih pekerjaan yang nggak tanggung-tanggung, lagian
melarang? Lagian ini proses ngidam dia, m
bang juga Jimmy." Dona mengatakan den
asa nggak bisa
iantara kita?" Dona semakin kesal mendengar s
bisa d
a-katanya menatap Fan
anggu." Fandi masih berkata
ngan Leo dan menatap malas pada Fandi "Kalau mengganggu
ak milik, memang kamu bayar tempat itu?" Dona terdiam membuat Fandi menat
?" potong Dona langsung "Tadi sudah bilang kalau memang menggang
dan bukan hanya kamu tapi juga suara orang yang mengh
n nafasnya pelan
kepalanya. Dona hanya diam memandang Fandi yang kembali fokus pada laptopnya, seketika meny
ucas pastinya menunggu." Dona berbicara p
in adalah tempat dimana bisa menenangkan dirinya, tapi tampaknya saudara tercintanya tidak ingin melihat dirinya santai. Langkah Dona semakin me
na saat melihat Fand
atu." Fandi mengangk
t kamu saja karena memang
gan Dona yang melepaskan tangannya dari lengan Dona, pandangannya berganti antara tangan dan wajah Dona. Fandi meletakkan obat
ng a