n hari i
tanyaan Dona yang langsung mengerutkan keningnya "Beliau baru saja d
dak pernah memberi kabar tentang kedatangannya sama sekali. Mengambil ponselnya dan langsung meng
ni?" Dona langsung bertanya
as kesana?
di ayah ng
di ternyata Lucas. Kalau gitu ayah kesana sekarang
menunggu instruksi darinya. Menghembuskan nafasnya terlebih dahulu untuk memikirkan
cas datang, nanti kalau Bu Anggi atau Pak Lucas mau sesuatu
erada. Masuk kedalam ruangan yang tampak tenang, membuat tatapan Dona mengarah pada ruangan manager dimana Petra berada didalam. Hembusan
Dona menatap a
g mee
permasalahannya hanya satu yaitu sedang dalam mood yang tidak baik dan semua itu tidak lepas dari mimpi buruknya. Masuk kedalam ruanga
uk fokus karena tatapan ayahnya. Pembicaraan mereka selesai tidak lama kemudian dengan Petra dan Vi
aku mutusin buat datang biar kamu nggak mikirin." Lucas
mengalihkan tata
ba-tiba, lagian ya Lucas nggak perlu repot-repot datang biari
bungi aku dulu, secara ini sekarang dalam pengawasanku jadi nggak bisa seenaknya." D
nsiska." Anggi menggelengkan kepalanya dan langsung mengalihkan pandangan kearah Dona "Sebenarnya kamu itu bukan butuh pekerjaan ini buat melarikan dir
didepan ayahnya. Dona tahu bagaimana ayahnya bersikap pada Irwan setelah memutuskan menikah dengan wanita lain sete
idak terlupakan?" Bima menatap kesal pada Dona "Bunda kamu juga uda
agaimana Dona membuka hati dan menutup masa lalu
dak percaya "Bercanda, tapi mungkin ide yang bagus secara kegagalan k
hkan, Mas." Lucas memotong saat meli
kalian, Jimmy sama Siena juga." Bima me
as menghentikan perdebatan mereka "Semenjak kakek menin
ya Lucas dan
an dan cari makan, aku nggak mau ada yang ikut! Ayah mending pulang secar
a, mendapati Vivi yang ada di mejanya membuat Dona memberikan beberapa instruksi. Dona tidak tahu akan
am yang disambut dengan aroma kopi, aroma yang membuat perasaan menjadi tenang dan Dona langsung melangkahkan kakinya kearah meja yan
empat umum. Menatap sekitar mencari tempat yang kosong, sialnya tempat yang kosong berada disamping pria itu
emang bisa membuat perasaannya semakin tidak menentu. Menarik dan menghembuskan nafas panjan
nap
Galak sek
i dua binimu itu?" Dona meng
a buruan nikah. Kamu nggak mau k
imana-gimana kita selalu
Dimana? Cafe biasanya? L
napa ngga
cerita barusan
itu," ucap Don
gan itu. Kamu mau sampai kapan inget Mas Irwan? Dia sendiri suda
i tenaga untuk membantah semua kata-kata yang Azka berikan. Kembarannya, saat ini berada diatas angin karena Dona han
k banget sih, nggak ta