ingin aku ambi
iran mahasiswi cantik disisinya telah mengarah menuju mesin minuman di kafetaria kampus. Saat itu mereka sedang melakukan
melihat Silvana yang menunduk disana. Bokongnya naik sedikit ketika dia memencet tombol pada mesin penjual minuman otomatis. Itu jel
ebuah pemandangan terbaik yang bisa dia saksikan tanpa perlu berupaya mengeluarkan godaan manis lebih dulu. Ta
asalahnya ada pada pemuda yang duduk disebelahnya, Jarvis adalah seorang mahasiswa yang punya banyak kelebihan di kampus. Dia masi
bagaimana perangai gadis itu selama di kampus. Dia gadis yang selalu blak-blakan dan to the point terhadap semua hal untuk kepentingan pribadinya. Apakah karena Jarvis d
tatkala berjalan, saat itu pula Leon m
ahu ada apa de
kemudian memasukan tang
ya perempuan yang memusingka
Silvana lagi, gadis itu mengenakan rok ketat yang terbilang mini. Memperlihatkan lebih banyak paha mulusnya terek
aat lalu," Leon menggumam. Dia melirik kearah Jarvis lagi. "T
dari sang dosen. Dia melirik kearah pria i
kudengar kalian adalah teman masa kecil kan? tapi yah... kau tahu terkadang
t. Dia mendecakan lidahnya lagi. "Aku benci mengatakan ini, tapi meskipun kau lebih tua dariku dan
ini? mereka seperti memiliki banyak pengetahuan yang tidak terbendung. Dan itu membuat L
engganti topik. Dia akan jadi lebih bingung bila terus memb
ba saja sudah ada di sebelahnya. Gadis itu menaruh tiga minuman kaleng diatas meja dan mendudukan dirinya
dia benar-benar tidak pernah bisa dibuat mengerti dengan tingkah laku sahabat masa kecilnya itu sama sekali. Bahkan tingkahn
bilang dengan jelas bahwa dia tertarik terhadap seorang dosen muda yang tampan dan kharismatik. Jarvis sangat tahu bagaimana perangai Silvana yang akan berusaha sampai di
ana terus saja berusaha membuat pergerakan sendiri agar semakin terlihat jelas. Jarvis pikir itu adalah sebuah upaya yang sedikit membuatnya jijik, tapi dia tidak benar-benar peduli dan tidak
p digosipkan kerap keluar masuk apartment Sir Leon meskipun bukan dia saja yang terlibat d
lva
ga orang yang sedang duduk di kafetaria langsung mengarah pada sa
sudah selesai d
lah sibuk memandang tajam tepat kearah lengan Silv
orang jalang' batin Jiyya. Si gadis berambut pende
Jiyya sekadar menganggukan kepala sa
sesuatu telah terjadi dan dia tidak akan mengabaikan sedikitpun signa
anya Silvana dapat dengan cepat mengambil alih pergerakan. Dia cukup peka t
rang kau sedang sibuk. Ku
melemparkan senyum tanpa dosa kearah sahabatnya sebelum akhirnya pandangan mata itu beralih pada Jarvis
lebar. Silvana tersipu, namun Jarvis memutar matanya dengan bosan. Dia sekali lagi melirik kearah dosennya
dengan sebuah decakan sebelum kedua
vana benar-benar memastikan untuk menggoyangkan pinggulnya saat berjala
an Sir Leon. Tidak malu?" Jiyya terang-terangan berkomentar dengan suara keras ketika m
aku perlihatkan goyangan seksiku," timpal Silvana
jawaban pasti atas pertanyaan sahabatnya yang bisa dibilang tidak be
h dia itu? apa betul dia benar-benar
pada tanya yang lebih seperti retoris itu. "Aku malah berha
a terkikik geli sambil menepuk pelan bahu sahabatnya. "Ku
"Ya, dan aku benc
ah mulai terbenam dan semua tempat sudah disinari oleh cahaya oranye. Jalanan disekitar kampus sedikit menyepi, sekarang benar-benar h
ik. "Dengan Dean juga. Sir Joan hanya
Dia bosan. "Terserah, jadi b
gikutiku keruma
ebar-lebar. Dia memekik senang samb
kau mengikuti saranku dan menghabiskan malam panas
aku segila dirimu? Dia hanya datang karena bilang khawatir akan kondisiku. Tapi sekarang, gara-gara kau apapun
erjadi tanpa harus gadis itu menjelaskan padanya secara rinci. Itu normal. Sir Joan adalah seorang pria dewa
u normal bagimu membayangkan dia dalam fantasi liarmu, sambil menyentuh
membuatnya terden
takan yang l
sah dasa
asi sambil membay
u benar-bena
oyahkan perasaan sang dosen muda. Dia juga suka menggoda sahabatnya yang masih perawan dengan hal-ha