abur terbirit-b
rangan dengan pria itu? A
sesuatu yang aneh. Billy masih berbaring di tempat tid
ia lihat adalah salah satu ta
erlihat lemas, jadi dia merasa tangannya mungkin jatuh saat dia men
manggil nama pria
tanggapa
depan dan memanggil denga
dia dapatkan ha
angan milik pria itu dan meletakkannya kembali di bawah selimut. Billy masih tidak bergerak sediki
a sedang mabuk, dia
anya saat dia men
ah kenapa, dia takut Billy tiba-tiba membuka matanya. Dia duduk di tepi tempat tidur da
menoleh ke arah Billy. Yang membuatnya lega, sepertinya selama sepanjang malam pria itu tidak bergerak sat
wa Krisna benar-benar melihat Billy bergerak tadi malam
u pada tanda merah yang tertinggal di lehernya. Sebelumnya tidak ada apa-apa di s
n Krisna tadi malam, dia mengaitkan munculny
am dirinya saat memik
ke kamar tidur. Dia mengenakan atasan turtl
erpakaian rapi, di
ika Krisna secara mendadak muncul entah dar
diri?" bisiknya ke telinga Yulia,
na. Dia mengambil dua langkah mundur dan menjawab
aku melihat Billy membuka matanya dan melemparkan tatapan tajam ke arahku. Syukurlah itu hanya ilusi belak
seluruh tubuh Yulia. Namun sekarang, dia membencinya. Dia menurunk
di malam. Dia dengan lembut meminta maaf. "Aku minta maaf atas apa yang terjadi, Yuli. Angg
rinya untuk terseny
n agar dia bisa segera
merupakan seorang pria tegas yang jarang tersenyum. Setelah Yulia menyapanya,
a, jadi dia mungkin tahu tentang rencana putranya. Itu satu-satunya penjelasan logis a
ak nyaman selama
membawanya ke rumah sakit swa
Yulia diantar ke ruang operasi, d
ahami isy
na mereka. Akan tetapi, saat dia berbalik, senyumnya seketika men
cinta dengan adik tirinya dan bagaimana kejinya pria itu membunuh ayahnya, dia mengertakkan gigi dan mengepalk
a dia duduk di kursi roda. Dokter melepas maskernya dan berkata kepada Sigit, "Semuanya berjalan lancar, Tuan
adi gelap begitu
g buta pun dapat melihat bahwa dia senang mendengar berita itu. Dia memandang Yulia dengan ekspres
marah. Dia terlihat jelas tidak senang, t
erbicara. Dia melihat ke luar jendela
emosinya lagi. Dia meraih lengannya dan menariknya menuju k
uk merusak prosedur inseminasi. Kenapa kamu
risna membuatnya jijik. Dia mengibaskan tangannya dan berkata dengan dingin, "Perha
pohon yang ada di dekatnya. "Apa yang baru saja
melihat matanya yang merah. Dia berputar untuk p
eninggalkanku begitu saja, Yulia! Aku belum selesai berbic
ncoba melepaskan diri dari cengkeraman pri
kati. Apakah kamu mencoba membuangku setelah kamu menikahi Billy? Asal kamu tahu, kamu tidak akan bisa menyingkir
lly masih hidup?" Yulia mencibir. "Apa pun yang terjadi, aku tet
akin menggila. Dia mengangkat t
keluar rumah dan berteriak, "Nyonya! Tuan Billy bar