ngeran bertolak pinggang di ambang pintu keluar aula sambil celingukan men
-lari mendekati William. "Ada apa, Your Grace? Apakah ada yang t
terbang menghilang!" ujar sang pangeran mengibaratkan an
ayangan burung merpati yang dimaksud oleh sang pangeran. "Kenapa malam-malam begini mencari merpat
saja, Sebastian. Mungkin kami belum berjodoh!" Dia pun memilih berjalan menuju ke
aula istana mereka berdua berpapasan dengan beberap
eru beberapa wanita muda itu kompak dan dibalas dengan anggu
tkan oleh rekannya yang memanggilnya. "Hey, Marsha! Ayo-kau tertinggal! Jangan berharap sesuatu yang mustahil, Dear.
ak lain adalah teman semasa kecilnya dulu. Pria itu semenjak kecil memang selalu bersikap ksatria dan pemberani membela kebenaran. J
ngan sang jenderal yang mengantarkannya sebelum masuk ke paviliunnya. "A
a serta Drakenville. Oya, Pangeran Ares juga turut berpartisipasi. Akankah Anda bergabun
n sekaligus mengingatkannya akan Lady Amelia yang dia temui tadi pagi di Kedai Bronson. Dia tiba-tiba me
Jenderal Sebastian sedikit bingung melihat sang pangeran yan
ketangkasan 5 tahunan itu. Aku tak ingin para prajurit mengistimewakan posisiku sebagai peserta turnamen karena status
it Jendral Sebastian Dalio sembari menunggu sang pan
erah hingga banyak rasi bintang yang terlihat jelas menemani rembulan purnama bersinar terang di angkasa. Sekalipun usia
bangan karirnya. Dia menjadi orang kepercayaan Jendral Besar Raymond Summerset dalam memberan
au!" Suara penolakan seorang wanita yang ketakutan diwarnai tangisan tert
ntahan pria dan wanita yang masih berlangsung sengit. Bahkan, sua
rhenti oleh bekapan telapak tangan pria bertubuh
jutan mengetahui identitas wanita yang diperlakukan dengan kurang ajar
rtindak tegas terhadapmu, Sir!" perintah Sebasti
itu, Marsha segera berlari untuk berlindung di balik punggung sang jendral mal Dalio? Apa wanita itu kekasih gelapmu?!" tuduh Lord Thomas S
n Anda, Lord Soothesby. Ini bukan tempat yang cocok untuk bertindak mesum, Anda pastinya tahu itu!" Sebastian menunjuk-nunjuk wajah lebar
Dilihat dari sisi mana pun dia tak akan menang bila memaksakan kehendaknya. "Huh, lebih baik aku pulang dan menghab
dap Marsha Steinfield seraya bertanya,
pujaan hatinya. Dia pun menatap takut-takut lalu menjawab sembari menekuk lututny
kibat tingkah kasar Lord Thomas Soothesby tadi. "Pakai dulu mantelku, kamu lebih memerluk
dari sang jenderal. Namun, Sebastian berkata, "Jangan dilepas! Pakai saja dulu, penampi
secepatnya, Your Lordship!" ujar Mar
rang!" pamit sang jenderal lalu membalik bada