pandang ke arah meja nomor 5 dimana gadis bernama Amelia yang telah membuatnya terta
pengunjung kedai. Belum lagi nyonya gemuk pemilik kedai bernama Susan itu begitu galak kepadanya
a yang telah berganti baju biasa tadi setelah baju seragamnya ditumpahi air limun oleh William. Satu per
meninggalkan tempat itu. Saat ia hendak melangkah keluar dari pintu depan kedai, l
tnya dengan kasar sekaligus tidak sopan. "Willy?!" serunya dengan mata membulat penuh. Kedua lengan
paknya sang pangeran kesengsem berat kepada gadis di hadapannya. Pertanyaan yang tadi sudah
etku ke mari!" ujar Amelia berusaha bersabar sekali lagi kepa
ah. Dia lalu berkata, "Ehm ... apa aku boleh berk
ap saja aku seperti menu spesial di restoran mahal. Kau bisa melihatku, tapi mungkin tak mampu mendapatkannya! Ak
liam pecah berkeping-keping. Dia berlari tergopoh-gopoh mendatangi depan konter pemesanan menu dimana majik
konyol di wajahnya berharap tak ada semburan pa
Will, antar dua nampan ini satu per satu ke meja nomor 6 dan 7. Jangan t
in telah kehilangan jejak Amelia, berarti dia harus bekerja lagi di kedai Bronson b
diantarkan ke Madam Tania's Orphanage. Hanya gadis itu saja yang mengunjungi panti asuhan di desa sebelah, Mayflower Village.
-runcing berjendela kaca sangat banyak dengan dua menara di barat dan timur. Sebenarnya tampilan kastil yang digunakan sebag
uang sumbangan sedikit pun. Kondisi keuangan panti asuhan menjadi tidak sehat. Madam Tania, pengelola panti asuhan itu sud
uni panti asuhan itu. Seperti hari ini dia memesan dari kedai Bronson; 100 bolu cokelat, 10
panti asuhan setelahnya," ujar Jeffrey Ross, kusir kereta pribadiny
itu menapak ke permukaan tanah lalu melangkah ce
atu bocah berusia di bawah 10 tahun yang sedang
nalnya karena gadis itu sering membantu banyak pekerjaan di kastil untuk meringankan pekerjaan Madam Tan
dengan berbagai usia yang mengelilinginya. Gadis itu menghela napas diam-diam, dia merasa usahanya u
imana Mada
hun bernama Caroline menjawab pertanyaan Amelia, "Madam ada di hala
Tania dulu ya, Semuanya. Sampai nanti!" pamit Amel
a membantunya. Dia menduga hari ini adalah hari mencuci pakaian kotor mingguan. Memang anak-anak panti asuhan yang berusia di atas
bantumu?" sapa Amelia yang segera ditan
muda 30 tahun agar bisa lebih gesit mengerjakan pekerjaan
lebih cepat. Kemudian mereka berdua pun duduk bersama sejenak di undakan teras hal
uruk, Madam?" tanya Amelia yang
epat. Kasihan anak-anak bila harus menahan rasa dingin yang membeku menusuk tulang. Selimut lama sudah semakin usang d
yang menaungi sekitar 100 anak yatim piatu di Mayflower Village ini. Seberapa hematnya dia menabung uang sakunya, it