isini?" Viviane memandang ibu
ktunya sendiri sambil menunggu telepon dari Isaac. Sudah dua minggu lelaki itu tidak menelpon atau mengirim pesan di
tidak kalah cantik dari ibunya, dia tampak seperti seorang aristocrat. Rambut hitamnya yang sudah beruban di sanggul model timpus, dihiasi dengan bunga mawar merah. Dia
memeluk Viviane hangat, "Ayo ma
aac Yudhst
eri tahu Viviane?" tany
a, dia pasti tidak suka jika dikenalkan pada Isaac, bia
dengan mata bersinar rama
mobil jenis SUV. Dia tersenyum lebar begitu perempuan berkebaya yang
kan padaku?" tanya Viviane dengan berbisik y
ibu Isaac dan ibu sudah mengenal sejak lama, tapi dia dan seluruh k
napa kita
bannya, Isaac dan ibunya su
you." lirih suara Isaac terdengar di telinga Vivia
viane merinding, baru pertama kali dia merasa hal ini. Aroma tubuh, Isaac menguar lembut di penciumannya. Viviane merasa pusing, dia telah mabuk
*
an protein berbeda patin, telur ikan dan tulang. Selain pindang, ada ju
ia mencium kening Viviane. Lelaki itu tidak berbicara apapun lagi karena sudah kembali sibuk pada pekerjaannya, meninggalkan Viviane d
hari ini. Ibumu bilang, kamu suka pindang, kalau k
ya. Viviane merasa ingin menyeret lelaki itu agar segera menjauh dari para tetua, mereka p
....
getar, sebuah pesan b
ul my girl, from
ainnya masuk
ra setela
uatu un
m Isaac untuknya, matanya terbelal
ak pantas?" suara ibu Isaac te
Isaac langsung m
cara tentang apa?" keja
ini rahasia k
gi!" Ibu Viviane bersuara, "Lagi pula mereka akan segera me
a yang mau nikah?"
r-benar keterlaluan Dania. Bag
a hal yang perlu dibicarakan lagi Puspa. Kita berdua
d ibu
kan?" tanya ibu Vivia
gg
kami p
c justru tertawa dan mengedipkan sebelah matanya den