21++++ (BDSM & FOOT FETISH) Viviane Zelmira mungkin adalah orang yang paling menyenangkan, dia alpha women yang pintar, mandiri, feminis dan seorang desainer yang telah menghasilkan banyak karya. Masalahnya dia adalah tipe orang yang susah dalam menjalin hubungan dan dia hanya berapa kali berpacaran, beberapa pacarnya menghilang seperti angin dan dia juga berapa kali mendaftarkan diri di dating online namun lelaki-lelaki di sana hanya datang dan pergi dalam hidupnya di kencan pertama, karena Vivian bukan tipe perempuan submissive yang penurut seperti diinginkan oleh banyak lelaki. Suatu hari, Vivian berkenalan dengan Isaac Yudhistira White, lelaki keturunan Indonesia Amerika, Isaac rupanya seorang submissive, tipe pria penurut di ranjang dia taat dalam melakukan apapun perintah pasanganya dan lebih gilanya lagi lelaki itu memiliki dua fetish sekaligus bdsm dan feet fetish. Bisakah Vivian berkompromi dengan Isaac atau dia menjauh dari lelaki itu?
Scroll, scroll, swipe kiri swipe kanan.
Viviane sibuk menyeleksi wajah-wajah dari orang yang menyukainya di dating online. Dia lebih suka membaca profile sebelum menyukai mereka. Tapi tidak jarang dia hanya tertarik pada poto.
"Stop! Dia terlihat tampan bukan?"
"Dia menginginkan kekasih yang penurut, Saras. Its not me." Ujar Viviane dengan suara malas, sudah hampir seratus poto dia swipe ke kiri sampai-sampai jempol kirinya terasa lelah.
"Kamu bisa berpura-pura nurut dikit," ujar sahabatnya itu dengan nada kesal. Sudah berapa banyak lelaki yang ditolak dan menolak Viviane, yang jelas jauh lebih banyak dari umur mereka.
"Ngga bisa! My partner harus nerima kalau aku bukan tipe wanita penurut. Baik di ranjang maupun dikehidupan nyata."
"That's your choice, tapi jujur itu ngga bagus tahu!"
"Ngga bagus kenapa? Gue hanya mencari sosok yang tepat doang kok, ngga lebih!"
"Until when?" tanya Saras dengan mata melotot, "Gimana kalau lo ngga akan nemu pasangan yang tepat?"
"Ya udah, ngga usah punya pasangan," jawab Viviane tersenyum.
"Jangan sekejam itu dengan diri sendiri!" jawab Saras dengan suara penuh emosi. Sebagai sahabat dari kecil, Saras sudah tahu banyak cerita Viviane, termasuk permasalahan keluarga toxic yang dimiliki oleh Viviane dan membuatnya selalu ingin mengendalikan setiap pasangannya dan itu tidak disukai oleh setiap lelaki yang menjalin hubungan dengan Viviane. Viviane membuat aturannya sendiri yang bahkan membuat setiap lelaki yang dekat dengannya jangankan mendapatkan ciuman pertama dari Viviane memegang tangannya pun mereka kadang tidak bisa.
"Poor Viviane," ujar Saras kesal. "Jangankan ciuman, pegangan tangan aja lo ngga mau. Mati perawan baru tahu rasa lo!"
"Biarin! Bodoh amat gue mah!"
"Hei, sory ganggu kamu benar Viviane dari Dazzle?"
Viviane menoleh kebelakang. Di belakangnya, dia mendapati seorang pria tampan dengan tubuh menjulang tengah tersenyum padanya. Dia bermata hijau cemerlang, rambut hitam dengan potongan modern yang pas di wajahnya, hidung mancung sempurna, bibir penuh dan dagunya yang tegas dihiasi dengan brewok tipis. Mata Viviane turun ke bawah, lelaki itu memiliki dada bidang, suit yang dia pakai menyempurnakan bentuk tubuhnya. Singkatnya pria ini begitu menggoda. Sampai-sampai Viviane ingin merasakan setiap centi tubuhnya. Mulai dari rambut, dahi, turun ketelinga, hidung lalu bibir. Viviane ingin memberi gigitan halus pada hidungnya, menyentuh bibirnya dan ingin bernafas didekat leher lelaki itu. Viviane ingin merasakannya hingga kebagian terdalam darinya, sampai mereka bisa membangkitkan semua hormone yang meledak tak beraturan.
"Viviane Zelmira?"
Suara lelaki itu menyadarkan Viviane dari pikiran joroknya. Dia bangun dengan tergesa hingga lemon tea yang baru diminum sedikit itu tumpah di atas meja, menghapus sketsa desain sepatu yang baru dia buat dengan pensil hb.
"Are you okay?"
"Yes, I am okay! Benar, gue Viviane." ujarnya setengah membentak. Viviane kesal pada diri sendiri yang sempat-sempatnya membayangkan hal kotor di saat seperti ini.
"Sepertinya, kita harus pindah meja," ujar pria itu lagi sambil melirik ke meja yang basah.
Viviane mengangguk ragu-ragu dan mengikuti langkah lebar lelaki itu. Viviane menggerutu atas keteledorannya, sambil matanya mengerling ke arah Saras yang menggerutu karena dia sama sekali tidak diajak bicara oleh lelaki itu, seperti dianggap tidak ada.
****
Isaac Yudhistira White.
CEO Yudhistira Inc.
Berapa kali, Viviane membaca kartu nama yang dipegangnya dan melirik sosok tampan yang duduk didepannya. Dia tidak mengenal satu CEO pun. Meskipun dia berprofesi sebagai shoes designer, pekerjaannya membuat Viviane lebih banyak berkenalan dengan sosialita, artis, influencer dan beberapa pengusaha yang kesemuanya adalah wanita.
Yudhistira Inc, adalah start-up yang baru saja menjadi Decacorn. Perubahan status perusahaan mereka sempat membuat heboh Jakarta karena berita-berita di kalangan pebisnis dan pesta besar mereka, membuat butik Viviane sering kebanjiran pesanan desain sepatu oleh tamu-tamu Yudhistira Inc dan se
Setahu Viviane, perusahaan itu fokus mengembangkan game. Salah satu game dari perusahaan mereka yang paling terkenal adalah The Palm Spring dan Heritage. Dua game ini menyasar dua kalangan yang berbeda, jika The Palm Spring menyasar pelanggan berupa wanita-wanita muda pencinta fashion, maka Heritage menyasar semua kalangan. Vivian mengetahui cukup banyak profil perusahaan ini, karena ibunya. Ibunya pernah bercerita jika dia diminta secara langsung oleh CEO Yudhistira Inc untuk merancang pakaian khusus untuk beberapa karakter game dan kesemuanya harus memiliki sentuhan tradisional Indonesia. Vivian kira, CEO Yudhistira Inc adalah pria tua kaya membosankan tapi yang dilihatnya justru berbeda.
"I like your job. Setiap desain yang kamu keluarkan menampilkan kesan elegant, mewah dan sexy. Keindahan sepatu karyamu, akan menambah rasa percaya diri setiap pemakainya. Aku harap kamu bisa bekerja sama denganku, Viviane."
"Bekerja sama denganmu? Mendesain sepatu khusus untuk karakter game?"
"Benar, tapi tidak itu saja. Kami baru saja mengembangkan The Palm Spring lebih jauh. The Palm Mall, jadi semua penggemar game bisa berbelanja fashion hingga make up yang mirip dengan karakter game di The Palm Spring." ujar asistennya.
Vivian yang sedari tadi lebih memperhatikan Isaac, mau tidak mau melirik sekilas ke asistennya, perempuan yang sangat cantik. Viviane yakin, jika dia tertarik pada wanita, dia akan tergoda akan kecantikan sosok yang duduk di depannya ini, karena dia sangat cantik. Kulit cokelatnya terlihat bersinar dan meskipun dia memiliki hidung yang cendeung pesek tapi bentuk bibir, mata dan garis wajahnya yang seksi akan membuat siapapun melupakan sedikit kekurangan dari hidungnya itu.
"Dia Melisa, sekretarisku," Isaac memperkenalkan mereka.
"Dari mana anda tahu tentang The Dazzle?" Viviane kembali fokus padanya.
"Everyone know about your work," lelaki bermata hijau itu tersenyum manis,
"Terutama, jika mereka seorang pengusaha seperti ku atau pencinta fashion seperti Melisa. Dia yang merekomendasikan Dazzle padaku."
"Sebenarnya, kakakku Nigell yang merekomendasikan mu, dia penggemar karyamu dan dia memiliki akses VVIP di Dazzle."
"Nigell?" Viviane menatap Melisa dengan pandangan tidak yakin, dia kenal dengan semua customer VVIP di The Dazzle dan tidak ada satupun di antara mereka bernama Nigell, kecuali..., Viviane teringat pada sosok perempuan cantik yang cukup mirip dengan Melisa, tapi dia bernama Renata.
"Sekarang dia lebih dikenal sebagai Renata."
"I see...," Viviane kembali melihat Isaac, "jika aku bergabung dengan menjadi salah satu designer untuk The Palm Spring, apa keuntungannya untuk ku?"
Lelaki bermata hijau itu tersenyum manis. Pesonanya begitu kuat, begitu mata mereka bertemu, Viviane hampir-hampir tidak bisa menahan rasa ketertarikannya, sekali lagi dia ingin menelusuri lelaki itu lebuh jauh. Tapi dengan cepat dia menahan dirinya.
"Kamu bisa membaca ini," Melisa memberikan sebuah ipad pada Viviane, "disana tertulis jelas semua keuntungan desainer, mulai dari nilai kontrak hingga besaran royalty yang akan didapatkan. Kamu bisa membaca setiap keuntungan yang kami tawarkan, dan jika ada yang ingin kamu ketahui lebih lanjut, tanyakan saja dan jika sudah yakin kamu bisa menghubungi ku dan menanda tangani kontrak dengan Yudhistira Inc."
Ayahku adalah Alpha dari Black Moon Pack dan aku satu-satunya pewaris yang akan mengambil alih Kita tahu bagaimana orang tua sering berbicara tentang pergaulan anak yang liar, dan pengaruh buruknya, juga tentang seseorang yang mereka tidak ingin orang itu bergaul dengan anaknya, dan mereka tidak salah. Hidupku berubah menjadi monster. Serigala yang ada dalam diriku telah berubah secara permanen, tak terkendali, sembrono.
Hubungan dan hasrat yang tak tertahankan. Seorang pedagang barang antik Eleanor Cole diberi kesempatan untuk bekerja di Hunt Corporation, perusahaan pedagang barang antik yang terkenal, dia tidak berpikir dua kali. Hanya untuk mengetahui bahwa dia akan bekerja secara dengan Becker Hunt yang terkenal kejam dan sangat menarik. Dia adalah pria yang terkenal karena mendapatkan apa yang diinginkannya, dan Becker menginginkan Eleanor. Namun, saat Becker menariknya lebih dalam ke dalam dunianya, Eleanor menemukan bahwa ada yang lebih dari yang terlihat. Dan jatuh cinta pada Becker berubah dari sesuatu yang bodoh menjadi berbahaya...
Uang bisa membeli apa saja. Dan siapa saja. Sebagai kepala keluarga Constantine, aku terbiasa dengan orang-orang yang tunduk pada keinginanku. Kejam, kaku, pantang menyerah-semuanya itu adalah aku. Ketika aku menemukan seorang wanita yang tidak takut saat menatapku, tapi malah tersenyum padaku, aku tertarik. Ash Elliott membutuhkan uang tunai, dan aku menukarnya dengan sikap kasar dan hina.
Sheila tanpa sengaja menenemui jika Ivan suaminya jatuh cinta pada sepupunya Nikita. Mereka bahkan membunuhnya dan Sheila yang berjuang untuk hidup , memutuskan untuk kembali dan membalas dendam!
Merasa hidupnya berada dalam bayang bayang istrinya Sunny mulai bermain api pada Diva murid menulisnya. Kaira yang mengetahuinya tidak merancang balas dendam dia membiarkan suaminya sementara dia terus menulis sebuah kisah yang tanpa disadari akan menjadi balas dendam terbaiknya.
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Dia adalah seorang dokter luar biasa yang terkenal di dunia, CEO dari sebuah perusahaan publik, tentara bayaran wanita yang paling tangguh, dan seorang jenius teknologi papan atas. Marsha, seorang wanita dengan sejumlah besar identitas rahasia, telah menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya untuk menikah dengan seorang pria muda yang tampaknya miskin. Namun, pada malam pernikahan mereka, tunangannya, yang sebenarnya adalah pewaris yang hilang dari keluarga kaya, membatalkan pertunangan dan membuatnya mengalami hinaan dan ejekan. Setelah pengungkapan identitasnya yang tersembunyi, mantan tunangannya tertegun dan dengan putus asa memohon pengampunannya. Berdiri dengan protektif di hadapan Marsha, seorang tokoh terkemuka yang sangat berpengaruh dan menakutkan menyatakan, "Ini istriku. Siapa yang berani merebutnya dariku?"