/0/10439/coverbig.jpg?v=dde41ee3418998aed1ae53a283655c34)
21++++ (BDSM & FOOT FETISH) Viviane Zelmira mungkin adalah orang yang paling menyenangkan, dia alpha women yang pintar, mandiri, feminis dan seorang desainer yang telah menghasilkan banyak karya. Masalahnya dia adalah tipe orang yang susah dalam menjalin hubungan dan dia hanya berapa kali berpacaran, beberapa pacarnya menghilang seperti angin dan dia juga berapa kali mendaftarkan diri di dating online namun lelaki-lelaki di sana hanya datang dan pergi dalam hidupnya di kencan pertama, karena Vivian bukan tipe perempuan submissive yang penurut seperti diinginkan oleh banyak lelaki. Suatu hari, Vivian berkenalan dengan Isaac Yudhistira White, lelaki keturunan Indonesia Amerika, Isaac rupanya seorang submissive, tipe pria penurut di ranjang dia taat dalam melakukan apapun perintah pasanganya dan lebih gilanya lagi lelaki itu memiliki dua fetish sekaligus bdsm dan feet fetish. Bisakah Vivian berkompromi dengan Isaac atau dia menjauh dari lelaki itu?
Scroll, scroll, swipe kiri swipe kanan.
Viviane sibuk menyeleksi wajah-wajah dari orang yang menyukainya di dating online. Dia lebih suka membaca profile sebelum menyukai mereka. Tapi tidak jarang dia hanya tertarik pada poto.
"Stop! Dia terlihat tampan bukan?"
"Dia menginginkan kekasih yang penurut, Saras. Its not me." Ujar Viviane dengan suara malas, sudah hampir seratus poto dia swipe ke kiri sampai-sampai jempol kirinya terasa lelah.
"Kamu bisa berpura-pura nurut dikit," ujar sahabatnya itu dengan nada kesal. Sudah berapa banyak lelaki yang ditolak dan menolak Viviane, yang jelas jauh lebih banyak dari umur mereka.
"Ngga bisa! My partner harus nerima kalau aku bukan tipe wanita penurut. Baik di ranjang maupun dikehidupan nyata."
"That's your choice, tapi jujur itu ngga bagus tahu!"
"Ngga bagus kenapa? Gue hanya mencari sosok yang tepat doang kok, ngga lebih!"
"Until when?" tanya Saras dengan mata melotot, "Gimana kalau lo ngga akan nemu pasangan yang tepat?"
"Ya udah, ngga usah punya pasangan," jawab Viviane tersenyum.
"Jangan sekejam itu dengan diri sendiri!" jawab Saras dengan suara penuh emosi. Sebagai sahabat dari kecil, Saras sudah tahu banyak cerita Viviane, termasuk permasalahan keluarga toxic yang dimiliki oleh Viviane dan membuatnya selalu ingin mengendalikan setiap pasangannya dan itu tidak disukai oleh setiap lelaki yang menjalin hubungan dengan Viviane. Viviane membuat aturannya sendiri yang bahkan membuat setiap lelaki yang dekat dengannya jangankan mendapatkan ciuman pertama dari Viviane memegang tangannya pun mereka kadang tidak bisa.
"Poor Viviane," ujar Saras kesal. "Jangankan ciuman, pegangan tangan aja lo ngga mau. Mati perawan baru tahu rasa lo!"
"Biarin! Bodoh amat gue mah!"
"Hei, sory ganggu kamu benar Viviane dari Dazzle?"
Viviane menoleh kebelakang. Di belakangnya, dia mendapati seorang pria tampan dengan tubuh menjulang tengah tersenyum padanya. Dia bermata hijau cemerlang, rambut hitam dengan potongan modern yang pas di wajahnya, hidung mancung sempurna, bibir penuh dan dagunya yang tegas dihiasi dengan brewok tipis. Mata Viviane turun ke bawah, lelaki itu memiliki dada bidang, suit yang dia pakai menyempurnakan bentuk tubuhnya. Singkatnya pria ini begitu menggoda. Sampai-sampai Viviane ingin merasakan setiap centi tubuhnya. Mulai dari rambut, dahi, turun ketelinga, hidung lalu bibir. Viviane ingin memberi gigitan halus pada hidungnya, menyentuh bibirnya dan ingin bernafas didekat leher lelaki itu. Viviane ingin merasakannya hingga kebagian terdalam darinya, sampai mereka bisa membangkitkan semua hormone yang meledak tak beraturan.
"Viviane Zelmira?"
Suara lelaki itu menyadarkan Viviane dari pikiran joroknya. Dia bangun dengan tergesa hingga lemon tea yang baru diminum sedikit itu tumpah di atas meja, menghapus sketsa desain sepatu yang baru dia buat dengan pensil hb.
"Are you okay?"
"Yes, I am okay! Benar, gue Viviane." ujarnya setengah membentak. Viviane kesal pada diri sendiri yang sempat-sempatnya membayangkan hal kotor di saat seperti ini.
"Sepertinya, kita harus pindah meja," ujar pria itu lagi sambil melirik ke meja yang basah.
Viviane mengangguk ragu-ragu dan mengikuti langkah lebar lelaki itu. Viviane menggerutu atas keteledorannya, sambil matanya mengerling ke arah Saras yang menggerutu karena dia sama sekali tidak diajak bicara oleh lelaki itu, seperti dianggap tidak ada.
****
Isaac Yudhistira White.
CEO Yudhistira Inc.
Berapa kali, Viviane membaca kartu nama yang dipegangnya dan melirik sosok tampan yang duduk didepannya. Dia tidak mengenal satu CEO pun. Meskipun dia berprofesi sebagai shoes designer, pekerjaannya membuat Viviane lebih banyak berkenalan dengan sosialita, artis, influencer dan beberapa pengusaha yang kesemuanya adalah wanita.
Yudhistira Inc, adalah start-up yang baru saja menjadi Decacorn. Perubahan status perusahaan mereka sempat membuat heboh Jakarta karena berita-berita di kalangan pebisnis dan pesta besar mereka, membuat butik Viviane sering kebanjiran pesanan desain sepatu oleh tamu-tamu Yudhistira Inc dan se
Setahu Viviane, perusahaan itu fokus mengembangkan game. Salah satu game dari perusahaan mereka yang paling terkenal adalah The Palm Spring dan Heritage. Dua game ini menyasar dua kalangan yang berbeda, jika The Palm Spring menyasar pelanggan berupa wanita-wanita muda pencinta fashion, maka Heritage menyasar semua kalangan. Vivian mengetahui cukup banyak profil perusahaan ini, karena ibunya. Ibunya pernah bercerita jika dia diminta secara langsung oleh CEO Yudhistira Inc untuk merancang pakaian khusus untuk beberapa karakter game dan kesemuanya harus memiliki sentuhan tradisional Indonesia. Vivian kira, CEO Yudhistira Inc adalah pria tua kaya membosankan tapi yang dilihatnya justru berbeda.
"I like your job. Setiap desain yang kamu keluarkan menampilkan kesan elegant, mewah dan sexy. Keindahan sepatu karyamu, akan menambah rasa percaya diri setiap pemakainya. Aku harap kamu bisa bekerja sama denganku, Viviane."
"Bekerja sama denganmu? Mendesain sepatu khusus untuk karakter game?"
"Benar, tapi tidak itu saja. Kami baru saja mengembangkan The Palm Spring lebih jauh. The Palm Mall, jadi semua penggemar game bisa berbelanja fashion hingga make up yang mirip dengan karakter game di The Palm Spring." ujar asistennya.
Vivian yang sedari tadi lebih memperhatikan Isaac, mau tidak mau melirik sekilas ke asistennya, perempuan yang sangat cantik. Viviane yakin, jika dia tertarik pada wanita, dia akan tergoda akan kecantikan sosok yang duduk di depannya ini, karena dia sangat cantik. Kulit cokelatnya terlihat bersinar dan meskipun dia memiliki hidung yang cendeung pesek tapi bentuk bibir, mata dan garis wajahnya yang seksi akan membuat siapapun melupakan sedikit kekurangan dari hidungnya itu.
"Dia Melisa, sekretarisku," Isaac memperkenalkan mereka.
"Dari mana anda tahu tentang The Dazzle?" Viviane kembali fokus padanya.
"Everyone know about your work," lelaki bermata hijau itu tersenyum manis,
"Terutama, jika mereka seorang pengusaha seperti ku atau pencinta fashion seperti Melisa. Dia yang merekomendasikan Dazzle padaku."
"Sebenarnya, kakakku Nigell yang merekomendasikan mu, dia penggemar karyamu dan dia memiliki akses VVIP di Dazzle."
"Nigell?" Viviane menatap Melisa dengan pandangan tidak yakin, dia kenal dengan semua customer VVIP di The Dazzle dan tidak ada satupun di antara mereka bernama Nigell, kecuali..., Viviane teringat pada sosok perempuan cantik yang cukup mirip dengan Melisa, tapi dia bernama Renata.
"Sekarang dia lebih dikenal sebagai Renata."
"I see...," Viviane kembali melihat Isaac, "jika aku bergabung dengan menjadi salah satu designer untuk The Palm Spring, apa keuntungannya untuk ku?"
Lelaki bermata hijau itu tersenyum manis. Pesonanya begitu kuat, begitu mata mereka bertemu, Viviane hampir-hampir tidak bisa menahan rasa ketertarikannya, sekali lagi dia ingin menelusuri lelaki itu lebuh jauh. Tapi dengan cepat dia menahan dirinya.
"Kamu bisa membaca ini," Melisa memberikan sebuah ipad pada Viviane, "disana tertulis jelas semua keuntungan desainer, mulai dari nilai kontrak hingga besaran royalty yang akan didapatkan. Kamu bisa membaca setiap keuntungan yang kami tawarkan, dan jika ada yang ingin kamu ketahui lebih lanjut, tanyakan saja dan jika sudah yakin kamu bisa menghubungi ku dan menanda tangani kontrak dengan Yudhistira Inc."
Ayahku adalah Alpha dari Black Moon Pack dan aku satu-satunya pewaris yang akan mengambil alih Kita tahu bagaimana orang tua sering berbicara tentang pergaulan anak yang liar, dan pengaruh buruknya, juga tentang seseorang yang mereka tidak ingin orang itu bergaul dengan anaknya, dan mereka tidak salah. Hidupku berubah menjadi monster. Serigala yang ada dalam diriku telah berubah secara permanen, tak terkendali, sembrono.
Hubungan dan hasrat yang tak tertahankan. Seorang pedagang barang antik Eleanor Cole diberi kesempatan untuk bekerja di Hunt Corporation, perusahaan pedagang barang antik yang terkenal, dia tidak berpikir dua kali. Hanya untuk mengetahui bahwa dia akan bekerja secara dengan Becker Hunt yang terkenal kejam dan sangat menarik. Dia adalah pria yang terkenal karena mendapatkan apa yang diinginkannya, dan Becker menginginkan Eleanor. Namun, saat Becker menariknya lebih dalam ke dalam dunianya, Eleanor menemukan bahwa ada yang lebih dari yang terlihat. Dan jatuh cinta pada Becker berubah dari sesuatu yang bodoh menjadi berbahaya...
Uang bisa membeli apa saja. Dan siapa saja. Sebagai kepala keluarga Constantine, aku terbiasa dengan orang-orang yang tunduk pada keinginanku. Kejam, kaku, pantang menyerah-semuanya itu adalah aku. Ketika aku menemukan seorang wanita yang tidak takut saat menatapku, tapi malah tersenyum padaku, aku tertarik. Ash Elliott membutuhkan uang tunai, dan aku menukarnya dengan sikap kasar dan hina.
Sheila tanpa sengaja menenemui jika Ivan suaminya jatuh cinta pada sepupunya Nikita. Mereka bahkan membunuhnya dan Sheila yang berjuang untuk hidup , memutuskan untuk kembali dan membalas dendam!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.