Gue sama Damn sampai keliling ballroom cu
ang telepon sana. Namanya Nayla, dia baru menikah kemarin dengan kekasih dudanya
dan lupa pamitan sama kalian," ucapnya dipe
a bicara dengan pria tampan yang entah siapa namanya -bahkan jujur saja, Riri juga tidak ingat bagaimana
... n
di perawan tua, mungkin semalam ia benar-benar te
gin gue atau Damn, sih?" tanya Nayla yan
mah langsung tidur,
at kalau lagi sama gue, gimana? Gue hampir lapor polisi gara-ga
mana semalam, baru aja ketemu tadi." Riri memamerkan cengiran andalannya yang tak bisa d
nggak jelas sendirian. Uda
beban. "Oh, ya, gimana malam pertamanya? Sukses besar? Cerita dong, ce
in sendiri sana! Nyari cowok, ajak pacaran, terus ajakin n
tua bakal dipertanyakan sama bokap dan
nggak ada berubah-ber
dikenal sebagai wanita aneh, tapi ia tidak pernah peduli. Baginya, semua ora
dapat mendali segala macam. Dia hanya penulis tidak jelas yang sedikit beruntung h
laku dijual. Hingga penghasilannya cukup dapat membantu biaya hidupnya selama kuliah. Walaup
uarganya. Dia benar-benar menggunakan uangnya sendiri untuk membiayai hi
angkrut atau nanti pas dia disepak dari daftar kartu keluarga, karena tidak mau nikah juga. Dia m
perkasa, nggak? Si Abang Dud
k dia tulis. Walaupun tidak diizinkan, dia pasti akan teta
curiga." Nayla sengaja
osa. "Gue jelas-jelas lagi bayangin Abang Duda Ganteng itu lagi le
Cari pacar sendiri sana, jangan
a bayangin doang
g mau suaminya dijadiin imajin
mau, tuh, k
erutu di seberang telepon dan i
Lo beneran nggak ada renca
sebentar, sebelum menjawab pertanyaan N
yang mau ngelama
gimana? Kalau ganteng plus mapan kayak Abang Duda Ganteng lo, sih, gue ngga
pret
*
i terkutuk itu
n malam itu lagi dan lagi, tapi seperti kaset lama yang sudah rusak parah, mimpi itu terus-menerus mendatangi
ia
g salah seorang teman wanita miliknya, mungkin situas
dak bernafsu dengan wanita mana pun selain wanita yang t
u nikah kalau kay
rapa hari terakhir, dia menjadi baby sitter keponakannya Ev
agai pengantin baru mereka memang memerlukannya. Belum lagi,
u sudah bisa mengompori kedua orang t
tanyaan itu sontak saja lan
emangnya sekar
meja makan langsung membuat dahi pria itu mengernyit. Dia men
, udah
m mengambilkan nasi untuk Ethan. "Lo emang cuma penumpang sementara, tapi lo wajib ikut sarapan juga
eumuran Evan yang masih suka mengadu pada oarng tuanya jika terjadi apa-ap
sebelum berkata, "Ab
eri tahu sedikit tentang mimpi buruknya akhir-akh
ke psik
pergi ke psikiater mana pun! Apalagi alasannya karena ada seorang wanita yan
gue masih pu
an begitu Raffa duduk di k
g banyak, jangan banyak omo
engan santai. Dia tidak terlalu lapar, jujur saja, mimpi itu se
sa, sepupunya itu makan dengan lahap disusul putr
iau mau ngenalin kamu sama wanita pilihannya." Ethan ti
dengan tatapan tidak suka. "Gue udah bilang be
kamu memang nggak suka, bawa salah satu
unya. "Enak aja, gue nggak m
r dengan membawa-bawa nama wanita yang
h wanita itu. "Lo mau gue n
i milik bersama. Kalau lo emang suka ya berjuang dong buat dapatin
a, gue alergi berjuang dem
ta-ganti. Om ternyata plin-plan, ya? Harusnya Om set
yla yang mendengar ucapan putra sambungnya tampak puas. Ternyata, Evan berdiri di pihaknya
ng cantik dan manis di restoran. Dia tahu juga kalau Riza sudah punya pacar,
dari sudut pandang Nayla, dia bisa melihat jika Riza benar-ben
atau nanti?" tanya Ethan sete
Dad, ayo
kangen sama lo, coba hubungi dia lagi siang ini. Oh iya ... lo bisa nga
tau minta dipaketin gimana
ngambil sendiri, tapi Damn mau cuti, cuma ada Nando sama gue yang ngehandle dapur. Kalau gue pergi, lo bisa bayangin apa yang bakal terjadi sama restora
s. "Oke, oke, g
siang, ya, ntar sekal
ri sana. "Gue, kan, sengaja lagi ngehindarin dia. Astaga ... lo nggak tahu