Cantik, kaya, dan sukses, tentu membuat seorang Manda jadi perempuan yang "nyaris" sempurna. Nyaris, sebab di umurnya yang ke-35 tahun dia belum jua menikah. Sang Oma kemudian memberi ultimatum, Manda harus segera menikah dan memberinya cicit, atau kalau tidak dia akan dicopot dari jabatannya sebagai direktur utama. Di tengah kekalutan Manda, dia bertemu Adam, seorang sekuriti tampan sekaligus baik hati yang baru bekerja di perusahaannya. Manda pun terpikir untuk memanfaatkan pria itu. "Aku ingin membuat kesepakatan denganmu. Aku akan membayar utang-utangmu di bank, dengan syarat kamu harus menikah denganku selama tiga bulan. Dan selama tiga bulan itu kamu harus berhasil menghamiliku."
Apa yang kurang dari seorang Alamanda Katarina Rahadi? Cantik, seksi, kaya, dan memiliki karier yang cemerlang-bahkan tak tanggung-tanggung, sebagai seorang direktur utama. Semua perempuan pasti iri ingin menjadi dirinya. Namun, di mata keluarga besarnya, terutama sang Oma, Manda tetap masih punya kekurangan. Kekurangan yang amat besar. Yakni Manda belum menikah.
"Bagaimana bisa seorang perempuan berumur 35 tahun masih belum menikah?"
"Keluarga kita berasal dari keluarga terpandang, mana mungkin tak ada satu pun pria yang cocok denganmu? Oma punya banyak kenalan keluarga yang memiliki anak pria lajang sukses. Akan Oma pilihkan satu untukmu!"
"Jangan banyak mengeluh. Pria yang akan Oma jodohkan padamu bukanlah pria sembarangan."
"Manda! Oma ingin segera menimang cicit darimu. Apa kamu mau menunggu Oma mati dulu baru akan menikah?!"
Manda sudah kebal dengan omelan omanya yang terus-terusan menyorot masalah statusnya yang masih lajang. Manda sama sekali tidak kesal, karena dia tahu omanya menyayanginya. Oma selalu mengomel karena mengkhawatirkannya. Masalahnya, apa yang sang Oma dan dirinya khawatirkan bukanlah hal yang sama.
Sementara Oma ingin Manda segera menikah, satu-satunya yang Manda inginkan hanyalah mengembangkan perusahaan jadi lebih pesat. Manda ingin menjadikan perusahaannya sebagai raksasa besar yang bukan hanya bisa menguasai pasar dalam negeri, tapi juga hingga ke luar negeri, dan itu berarti Manda tak punya waktu untuk hal lain, apalagi menikah.
"Manda! Kenapa pertunanganmu dengan keluarga Darmawan batal? Apa lagi masalahnya?!" teriak sang Oma dari ujung meja. Siang ini keluarga Rahadi tengah mengadakan acara keluarga di rumah pemimpin keluarga ini. Siapa lagi kalau bukan Oma Ajeng.
Manda menarik napas sebelum menjawab, "Manda tidak mau melanjutkan pertunangan dengan keluarga Darmawan karena putra mereka itu bajingan, Oma. Masa berani-beraninya dia melirik ke bokong perempuan lain sementara Manda jelas-jelas ada di sampingnya." Dengan sabar Manda menjelaskan pada sang Oma alasan dia membatalkan pertunangan secara sepihak.
"Apa? Dia melirik bokong perempuan lain? Benar-benar pemuda bajingan. Keputusanmu sudah benar kalau begitu," ucap sang Oma. Wajahnya yang sudah dipenuhi keriput tampak merengut kesal.
Kalau sedang berekspresi seperti itu, Oma tampak lucu. Apalagi dengan rambut yang seluruhnya sudah berwarna perak dan tubuh yang agak tambun, Oma tampak bagai perempuan lansia yang menggemaskan, tak berbahaya. Tapi Manda dan seluruh anggota keluarga Rahadi tahu bahwa wanita berusia 75 tahun itu sebenarnya amatlah berbahaya.
Itu sebabnya Manda tetap memasang wajah serius meski masalah soal pertunangannya yang baru batal sepertinya sudah selesai.
"Ya sudah, aku saja yang cariin jodoh buat Manda, Ma. Aku ada klien bisnis yang masih muda, sepertinya dia cocok dengan Manda," timpal Yuda, saudara Ibu Manda.
"Nah, betul. Mama pasrahkan saja sama Mas Yuda. Mama nggak usah repot-repot mikirin masalah jodohnya Manda lagi. Lagian kamu gimana sih, Manda, masa udah gede nggak bisa cari pacar sendiri? Tuh, anaknya tante aja yang kuliah S-2 udah nikah sama pacarnya. Tante sama Om nggak ada pusing-pusing bantuin dia nyari jodoh. Nggak kayak kamu yang sampai sekarang tetap jadi perawan tua," kali ini Sinta, istri Yuda yang berbicara.
Manda menghela napas. Kalau sejak dulu dia tak pernah kesal kalau sang Oma mengomelinya soal jodoh, beda kasusnya kalau yang menyinggungnya adalah anggota keluarga yang lain. Apalagi kalau itu adalah om dan tantenya.
Manda tahu, mereka julid padanya karena dialah yang berhasil menempati posisi sebagai direktur utama, menggantikan ayahnya yang memilih pensiun. Padahal Yuda sudah mengincar posisi ini sejak lama. Sayang sekali Yuda tetap tak berhasil mengambil posisi saat ayah Manda memilih pensiun karena masalah kesehatan, malah disalip oleh keponakannya-membuat Yuda berada di posisi sebagai bawahan Manda.
"Tentu saja anak Tante udah nikah sama pacarnya, dia kan hamil duluan sebelum resepsi," balas Manda. Dia mengiris steak di piringnya, kemudian memasukkannya ke mulut sambil melepar senyum manis ke arah Sinta.
Di kursinya, Sinta mengepalkan tangannya dengan geram. Tampak sekali kalau perempuan paruh baya itu tersinggung dengan ucapan keponakannya.
"Manda, jangan begitu," tegur Ibu Manda pelan.
Manda mengedikkan bahu dan memilih fokus pada steak di piringnya.
Sampai acara makan-makan selesai, tak ada yang menghiraukan Manda lagi. Mereka memilih membicarakan topik lain yang menurut Manda membosankan, jadi dengan senang hati Manda pun memilih menghindar.
Dia beralih ke arah akuarium besar yang diletakkan di salah satu dinding rumah ini. Menatap pada ikan warna-warni yang berenang ke sana kemari di dalamnya.
"Manda."
Manda menoleh saat mendengar namanya disebut oleh Oma. Wanita tua itu berjalan ke samping Manda dengan langkah pelan yang terseret.
"Ada yang ingin Oma bicarakan denganmu. Ayo ke taman belakang."
"Gawat," batin Manda. Dia sudah hafal kebiasaan sang Oma. Taman belakang adalah tempat yang "selalu" digunakan kala Oma mau menghukumnya. Hal yang masih sering Oma lakukan bahkan hingga Manda dewasa.
Dengan menghela napas berat, Manda pun mengikuti sang Oma ke taman belakang.
Karena tempat itu selalu digunakan untuk menghukum Manda, Manda pun tak bisa mengapresiasi keindahan taman yang sebenarnya amat terawat dan memukau itu. Bunga-bunga tumbuh dengan mekar di sana, menguarkan bau-bauan yang sedap. Ada sebuah kursi panjang di dekat pohon bugenvil dan di sanalah Oma memilih duduk.
"Apa kamu menikmati posisimu sebagai direktur utama?" tanya Oma langsung.
Manda mengerutkan dahi, alisnya yang terukir rapi menukik ke dalam. Dia kebingungan dengan pertanyaan sang Oma yang tiba-tiba, tapi toh Manda tetap menjawab, "Ya, tentu saja."
"Apa kamu ingin tetap bertahan di posisi itu?"
"Tentu saja!" kali ini Manda menjawab dengan lebih tegas.
Oma tampak mengangguk-angguk. Lalu dia mendongak dan menatap tajam cucu yang berdiri di hadapannya. "Kamu tentu tahu bahwa Oma adalah pendiri sekaligus pemegang saham terbesar dari perusahaan PT Rahadi. Bahkan meski Oma tidak turun langsung ke kantor lagi, tapi setiap keputusan Oma tetap berlaku dan bersifat mutlak," ucap Oma dengan nada serius.
Manda bertanya-tanya untuk apa omanya mengungkit-ungkit hal itu. Tentu saja Manda memang tahu, dan sadar, bahwa kuasa Oma di perusahaan amat besar.
"Oma bisa mencopotmu dari posisi direktur utama kapan saja."
"A-apa?" Manda mengerjap dengan kaget.
"Oma beri kamu kesempatan satu bulan untuk membawa calon suamimu ke hadapan Oma. Kali ini calon yang serius. Calon yang akan membawamu ke pelaminan." Lalu tatapan Oma semakin tajam. "Atau kalau tidak, posisimu di kantor yang akan jadi taruhannya."
Mulut Manda menganga lebar, syok.
Satu bulan? Bagaimana caranya dalam waktu sesingkat itu dia menemukan calon suami yang serius untuk menikahinya?!"
Arka sedang terlibat masalah pelik. Dirinya ditipu habis-habisan dan kini para rentenir terus menerornya, membuatnya terpaksa harus pulang kampung demi menghindari mereka. Siapa sangka sesampainya di kampung, dirinya malah direcoki perkara jodoh oleh sang ibu. Sang ibu bahkan menyodorkan nama Nilam, janda beranak satu yang kaya raya setelah mendapat warisan dari mendiang suaminya. Sebuah ide pun terlintas dalam kepala Arka, untuk menikahi sang janda, kemudian mengeruk hartanya. Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Arka dan Nilam, ketika semuanya dilandasi kebohongan? Bagaimana ketika di tengah aksinya, Arka malah terpesona oleh kebaikan dan ketulusan yang selalu ditunjukkan Nilam, dan debar cinta pun mulai terasa? Bagaimana ketika Arka memutuskan menghentikan rencana busuknya, semuanya malah terbongkar, membuat Nilam sakit hati dan kecewa. Namun, bukan kata cerai yang Nilam pinta, melainkan sebuah kesepakatan bahwa mereka berdua harus melanjutkan hubungan suami-istri, tetapi hanya di atas kertas. Apa sebenarnya tujuan Nilam? Kenapa janda lugu itu berubah demikian drastis?
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Warning area 21++ khusus dewasa Banyak adegan dewasa Sejak saat Aron mengenalkan yang namanya kenikmatan bercinta pada Prisil, wanita itu menjadi candu. Sayangnya Prisil harus melanjutkan studinya di Amerika, dititipkan pada adik tiri ayahnya. Namun ternyata, tidak ada Aron, paman Derry adik tiri ayahnya pun jadi. Ikuti petualangan nikmat Prisilla!