u? Tapi Manda benar-benar tidak suka berbasa-basi. Dia ingin masalah ini cepat beres. Dia ingin segera me
ti. Bahkan Manda sudah mengecek bahwa pria ini memiliki latar pendidikan yang lumayan, lulusan S1 d
riti tapi paling tidak dia bertampang lumayan dan pintar. Manda tidak mau kalau sampai anak
tanya Manda lagi deng
itan berkata-kata. Wajahnya yang ber
ah salah menilai? Meskipun bersifat tulu
ntuk mempertimbangkan?"
," jawab Ma
mengembuskan
abanmu sampai be
tika kembali b
mbuang-buang waktu. Kalau memang sekuriti ini tidak mau bekerja sam
agi Manda akan mendapat kandid
u salah satu karyawan saya adalah orang yang mengetahui rahasia saya," ucap Manda, menutup p
*
sabaran. Dia mengetuk-ngetukkan jari di meja kerjanya, menatap pada pintu ruangannya yang tertut
nya Adam sudah berada di kantor saat ini. Memangnya sesibuk apa sih seorang
nda berbunyi. Mand
n bertemu dengan Ibu," terdenga
sung masuk," ba
ugas sekuriti itu sudah berada di depan Manda.
ukan satu syarat,"
a. Adam pasti tak akan melewatkan ke
bih besar dari angka utangmu di bank?" tanya Manda dengan nada mencemooh.
dengan rikuh, tiba-tiba suasana berubah jadi canggung. Adam menghela napas sebelum melanjutk
nya barusan? Perasaan cin
palah itu dia akan memikirkan belakangan. Saat ini yang terpenting ada
n Manda, Adam malah menatap deng
ewati meja dengan langkah tegas. Begitu pun saat sudah berada di hadapan Adam, dengan
menciu
ung menyambut ciumannya dengan hangat. Balas melumat bibir Manda. Bahkan tanga
nda mendorong dada Adam. Napasnya terme
" batin Manda. Rautnya yang biasanya berwibaw
raih kembali wibawanya. Dengan tegas dia berkata, "Apa yang barusan sudah cuku
ih mirip nafsu daripada cinta,"
a ini mengkritik gaya berciumannya. "Apa kamu mau m
a jauh dengan sikap gugupnya yang kemarin. Dengan lancar Ada
*
ari ke
tik langganannya, sebuah butik mewah yang tidak bisa sembarang orang datang untuk men
atan perfect, jadi dia pun mengambil alih mengurus sendiri apa saja yang harus pria itu kenakan. Jas, kemeja, celana, jam tangan, juga
dari bilik
n kini dengan penampilan barunya, Adam tak kalah dari eksekutif muda yang kadang Manda temui di dunia kerj
anmu," ucapnya, lalu menggamit lengan
nanti?" tanya Manda memastikan. Selama tiga hari ini dia sudah memberi tahu Ada
u," bal
Mereka tidak akan percaya kita adalah sepasang ke
an diri untuk tak
gangguk d
a keluarga biasa diadakan, Manda kembali me
ebelahnya membuat keluarga besar Rahadi jadi heboh. M
ercaya diri. Dia pun membawa Adam menemui sang Oma yang sedang ber
ap Manda dengan riang. Senyumnya masih terulas, tapi diam-diam d
ni pekerjaannya apa? Tante kok kayak baru pertama liha
m memilih menjawab sendiri, "Peker
ruh anggota keluarga Rahadi menatap dengan