Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Ending Scene: Wanita Terakhir di Hati Presdir
Ending Scene: Wanita Terakhir di Hati Presdir

Ending Scene: Wanita Terakhir di Hati Presdir

5.0
148 Bab
31.5K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Demi membalaskan dendam pada orang yang telah menghancurkan keluarganya, Kirei Nakomoto harus menjalani peran sebagai istri dari pria lumpuh dan buta yang bernama River King Moutbatten. Kirei menerima tawaran kerja sama itu karena River adalah seorang jutawan muda yang bisa membantunya untuk membalaskan dendam atas kehancuran yang dia alami. River King Moutbatten harus hidup dalam trauma panjang atas kecelakaan fatal yang dia alami dan membuat kekasihnya mencampakkan dirinya hanya karena dirinya menjadi buta, dan lumpuh. River ternyata mengetahui fakta bahwa dalang dari kecelakaan tragis yang dia alami adalah ulah ibu dan adik tirinya yang ingin menguasai hartanya. River dan Kirei dipertemukan oleh takdir karena luka di hati keduanya, dan seiring waktu ada perasaan aneh di hati Kirei dan River. Mereka tidak menyadari bahwa cinta telah tumbuh bersemi di hati keduanya. Tanpa River sadari hatinya yang telah mati akhirnya tumbuh kembali karena kehadiran Kirei di hidupnya. Bagaimana babak akhir kisah dari keduanya? Apakah Kirei mampu menjadi wanita terakhir di hidup River? Follow me on ig: @melingkarisemesta. Book cover by CANVA

Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur

***

"Saya menolaknya! Saya tidak ingin pernikahan ini terjadi, saya tidak ikhlas!"

Kirei langsung menatap sumber suara itu. Ditatapnya calon ibu mertuanya yang langsung menarik Sky yang sedang bersiap untuk mengucapkan ijab qobul.

"Kenapa, Mi?" tanya Kirei, suaranya nyaris tak terdengar karena terkejut dengan sikap Andien yang mendadak berubah.

"Saya baru saja dapat berita kalau ayahmu mendadak tidak bisa jadi wali nikah bukan karena sedang sakit! Dia saat ini sedang di penjara, bukan? Ayahmu terlibat penipuan besar, dan perusahaan ayahmu pun bangkrut! Kamu pikir bisa membodohi kami, Ha?" balas Andien dengan suara yang meninggi.

Kirei terdiam, dan dia bisa melihat para tamu undangan yang hadir berbisik-bisik sambil menatapnya lamat. "Mami dapat berita bohong itu dari mana? Papa memang sedang sakit dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit yang ada di Singapura?"

"Apa? Di Singapura?" tanya Andien dengan sinis. Wanita itu langsung mengeluarkan smartphone-nya dan menunjukan potret seseorang dihadapan Kirei. "Kamu bisa lihat, bukan? Siapa ini yang memakai baju orange? Apa benar orang ini sedang sakit dan dirawat di SIngapura? Iya, ayahmu memang sakit, tapi dia sakit jiwa!"

Kirei terdiam, dia menatap potret papanya yang memang sedang memakai baju tahanan. "Ini papa?" tanyanya lirih.

"Iya! Papamu saat ini adalah seorang narapidana dan perusahaan ayahmu pun bangkrut! Keluarga kamu sengaja menjebak kami agar bisa menaikan derajat keluarga kalian! Saya tidak sudi mempunyai menantu licik dan juga besan dari keluarga penjahat! Mulai detik ini, keluarga kami tidak ada hubungan keluarga kalian!" ucap Andien menatap tajam.

"Mi... jangan termakan berita yang tidak benar, lusa kemarin papa masih dirawat di SIngapura, Kirei tidak tahu kalau papa saat ini berada di penjara, kalau memang papa itu melakukan tindak pidana pasti Kirei dan keluarga juga tahu, tapi Kirei... "

"Cukup! Saya tidak butuh penjelasan lagi karena semuanya sudah jelas!" potong Andien. "Kalian sengaja menutupinya agar pernikahan ini berjalan lancar, tapi Tuhan Maha Baik dan kebusukan kalian terbongkar sebelum Sky sah jadi suami kamu!" Wanita paruh baya itu mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Untuk semua tamu undangan yang hadir di sini, dan juga pada Pak Penghulu, saya mninta maaf karena menyebabkan kekacauan di hari ini, dan saya mengumumkan bahwa pernikahan anak saya yang bernama Sky Wijaya Mountbatten batal! Keluarga besar Mountbatten tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan mereka!"

Kirei langsung nenatap sang kekasih yang hanya duduk dan tak banyak bicara. "Sayang, pernikahanan ini tidak batal, kan?"

Sky tak menjawabnya, pria itu diam seribu bahasa.

"Sky, kita harus cepat pergi dari sini!" tukas Andien.

Sky menurut, pria itu beranjak dari kursinya tanpa banyak bicara atau menatap sang pujaan hati yang mulai cemas.

"Sky! Bicaralah! Kamu masih menginginkan pernikahan ini, kan?" tanya Kirei, dia menahan lengan Sky dan membuat pria itu akhirnya melihat ke arahnya.

"Tidak, Kirei. Aku harus pergi," balas Sky pelan.

"Kamu tidak mencintaiku lagi?" tanya Kirei, dia menahan air matanya.

Sky tidak menjawabnya, pria itu langsung pergi dan meninggalkan Kirei yang masih mematung. Sky meninggalkan singgasana dan juga cinta pertamanya itu.

Semua tamu undangan menatap iba pada Kirei, dan mereka pun satu per satu meninggalkan

Venue pernikahan yang berada di ballroom hotel mewah. Kirei langsung menatap Indah, mamanya yang dari tadi hanya diam. "Mama sudah tahu semuanya?" tanyanya.

Indah membisu, wanita paruh baya itu tidak bisa menjawabnya.

"Jadi Mama bohong sama aku? Mama tidak memberitahukan aku kalau papa itu bukan sakit, tapi ada di penjara? Jadi alasan kakak dan saudara lainnya mendadak batal datang bukan karena Om Seno yang sakit, tapi mereka tahu kalau papa itu dipenjara?"

Indah tidak menjawab. Dia terpaksa melakukannya karena tidak ingin menyakiti hati anak bungsunya.

"Kenapa Ma? Apa benar bisnis keluarga kita sudah hancur? Papa saat ini ada di dalam penjara?" tanya Kirei. Dia menatap wakah sang ibu dengan perasaan campur aduk.

"Maafkan kami. Sekali lagi kami mematahkan hatimu," balas Indah dengan suara parau.

"Jadi kalian selama ini menutupi semuanya? Untuk membuatku sakit lagi? Mama, papa, dan kakak menghancurkan pernikahan yang selama ini aku impikan. Kalian melakukannya karena aku ini bukan anak yang berguna?"

Indah menggelengkan kepalanya, dia langsung memeluk anak bungsunya yang masih memakai gaun pengantin. "Kamu adalah harta kami yang paling berharga Kirei. Kamu anak kebanggaan papa dan Mama, dan juga satu-satunya adik kesayangan kakakmu. Kami menutupinya dan membuat kamu stay di SIngapura agar kamu tidak tahu permasalahan yang sedang kami hadapi. Kami hanya ingin melihat kamu bahagia."

"Tapi dengan diamnya kalian malah membuat pernikahaku hancur! Sky meninggalkanku di hari pernikahan dan keluarganya tak sudi lagi denganku, jadi kalian lah penghancur semua kebahagiaanku!"

"Maaf, Nak. Mama dan kakakmu bahkan sudah berusaha meminta bantuan pada sanak saudara kita, tapi mereka menolaknya dengan tegas. Bahkan kakakmu diusir dan dicaci maki seperti binatang. Mereka tidak mau menganggap kita bagian dari keluarga mereka lagi. Setelah kita kesusahan, mereka seolah lupa kalau selama ini kita selalu membantu mereka tanpa pamrih. Mereka tega sekali membuat Cleo terhina seperti itu. Mama merasa gagal melindungi kalian," ucap Indah dengan terisak.

"Mereka membuat kakak menderita?" tanya Kirei.

Indah hanya menangis, dia tidak sanggup karena duka yang datang seperti datang beriringan dalam hidupnya.

"Sekarang kakak di mana? Kakak baik-baik saja, kan?"

Indah tak menjawab, tangisannya semakin pecah dan wanita paruh baya itu tak sadarkan diri.

"Mamaaa!!"

***

Berita tentang batalnya pernikahan Kirei Nakomoto dengan Sky Wijaya Mountbatten menjadi top di semua headline news, bahkan berita itu dibumbui dengan goisp lainnya, yaitu tentang kabar Ryo Nakomoto yang masuk ke penjara karena melakukan penipuan dan penggelapan pajak negara. Berita heboh itu menjadi hal yang menarik bagi River King Mountbatten, saudara tiri dari Sky. Pria yang saat ini sedang mendengarkan berita itu tersenyum penuh arti dan memberikan kode pada Thomas, asistennya agar mendorong kursi rodanya ke taman.

"Aku ingin menemui gadis itu," ucap River.

"Maksudnya Tuan... gadis yang ingin Tuan temui adalah mantan calon istri dari Tuan Sky?" Thomas bertanya balik.

"Iya. Aku ingin bicara dengannya dan meminta maaf karena ibu dan saudara tiriku membuat pernikahannya batal," jawab River.

Kening Thomas mengernyit. "Tapi untuk apa Tuan yang harus meminta maaf padanya? Gadis itu tidak ada hubungannya dengan kita, dan itu kemalangannya sendiri."

River setengah tertawa. "Iya. Dia memang sangat malang karena hari pernkhannya hancur dengan mudah, ditambah bisnis keluarganya pasti direbut oleh Sky. Aku ingin melakukan penawaran kerja sama padanya."

"Gadis itu tidak akan bisa menguntungkan kita, Tuan River. Lebih baik kita fokus dengan rencana kita," tukas Thomas.

"Justru gadis itu berguna untuk memuluskan rencana dan dendamku, Thomas. Aku butuh dia sebagai bidak caturku," balas River.

"Gadis itu berguna untuk rencana Tuan?" tanya Thomas terkejut. "Apa yang bisa dia lakukan?"

River tersenyum penuh arti, dia mempunyai rencana rahasia untuk menuntaskan dendamnya. "Dial ah yang akan jadi mata untuk kita," jawabnya.

***

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
3 Bab 3 Patah
07/07/2022
7 Bab 7 Memeluk Luka
07/07/2022
20 Bab 20 First Scene
07/07/2022
39 Bab 39 Mendung di Hati
10/08/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY