Kisah seorang tentara yang mengejar cinta seorang wanita bersuami. Arsenio Malik Akbar : Aku mencintai Mitha. Sangat mencintainya. Tak perduli apa pun, aku harus mendapatkan cintanya dan memilikinya!
Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung.
Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.
Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya.
"Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.
Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. Menutupi tubuh mungil aduhainya yang hanya terbalut pakaian dalam saja.
"Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan.
Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona.
"Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal.
Mitha memukul bahu sang suami. "Tidak boleh!" sahutnya sambil melenggang pergi. Handaru memang seperti itu, suka sekali menggoda Mitha dengan wajah innocent nya yang selalu sukses membuat pipi Mitha merona.
"Pelit!" keluh Handaru yang langsung memasang wajah cemberut. Lelaki itu tersenyum menatap Mitha yang semakin hari semakin cantik saja.
Rasanya seperti mimpi, kini dirinya bisa benar-benar memiliki Mitha. Wanita yang memang sejak pertama kali melihatnya sudah membuat Handaru jatuh hati. Setelah melalui proses panjang hingga jatuh bangun Handaru berjuang mendapatkan hati Mitha, kini wanita yang menjadi tambatan hatinya itu sudah benar-benar utuh dia miliki. Hanya dirinya. Bukan orang lain.
Handaru melepas kemeja putih yang masih dia kenakan dan melemparnya asal ke atas sofa di pojok ruangan. Beranjak ke atas tempat tidur untuk merebahkan diri sejenak setelah seharian penuh ini dia benar-benar sibuk menyambut para tamu undangan yang jumlahnya ribuan orang. Lelaki itu memilih untuk menunggu Mitha sambil menonton TV.
Sementara itu di dalam kamar mandi, Mitha berdiri di balik pintu kamar mandi dengan debaran kencang di dadanya.
Hingga setelahnya, satu titik air mata wanita itu mengalir di pipi.
Apa yang harus aku lakukan?
Aku tidak mungkin membohongi suamiku sendiri akan keadaanku saat ini?
Gumam Mitha dalam hati.
Kenyataan bahwa dirinya sudah tidak virgin terlebih dengan adanya sebuah benih yang tumbuh dalam rahimnya saat ini, membuat Mitha sangat frustasi.
Sungguh bukan hal yang mudah untuk dilalui ketika Mitha mendapati dirinya terbangun dalam keadaan tubuh tanpa busana di dalam sebuah hotel bersama seorang lelaki yang tak dia kenal.
Mitha yang sejauh ini tak pernah terlibat dalam pergaulan bebas karena dirinya sangat menjaga harga diri dan nama baik keluarganya memang sangat teliti dalam memilih pergaulan apalagi dengan seorang pria. Itulah sebabnya, Mitha sering menjadi bahan ejekan para sahabatnya karena sampai detik dirinya hendak menikah, Mitha bahkan belum pernah berciuman dengan seorang lelaki mana pun, termasuk dengan Handaru, calon suaminya.
Mitha benar-benar selektif dalam menjalin hubungan dekat dengan lelaki, itulah sebabnya teman lelaki Mitha bisa terhitung jari.
Semua hal itu Mitha lakukan karena memang dia yang ingin sungguh-sungguh menjaga kehormatan dan keutuhan dirinya sebagai seorang wanita. Lantas, jika sudah seperti ini, Mitha tak tahu apa yang harus dia lakukan?
Cobaan ini sangatlah berat bagi Mitha.
Cukup lama Mitha terdiam menatap pantulan wajahnya di cermin, masih di dalam kamar mandi.
Dia benar-benar bingung, kalut, takut dan sedih.
Harusnya, malam pertama pengantinnya dengan Handaru adalah malam yang paling istimewa seumur hidup Mitha setelah sebelumnya dia berjuang keras untuk mempertahankan mahkota sucinya sebagai seorang perempuan karena ingin mempersembahkan hal itu untuk suaminya kelak, lelaki yang benar-benar dia cintai. Tapi, semua harapannya kini berubah menjadi mimpi buruk.
Mitha telah kehilangan keperawanannya dalam keadaan yang bahkan dia tidak ketahui alurnya.
Bagaimana awalnya dan kenapa dirinya bisa sampai ada di dalam kamar hotel itu, Mitha benar-benar tidak tahu. Lalu mengenai siapa sebenarnya lelaki brengsek yang sudah menodainya itu, Mitha juga tidak tahu. Dia hanya tahu sebatas wajah ketika dirinya melihat lelaki itu dengan leluasa memeluk tubuhnya yang polos.
Sejauh ini tak ada satu orang pun yang mengetahui tentang kejadian malam itu termasuk mengenai dirinya yang kini berbadan dua selain Eren, sahabatnya. Mitha sengaja menyembunyikannya karena dia tidak ingin aib ini menghancurkan segalanya. Jika sampai orang lain tahu, bukan hanya Mitha yang malu tapi keluarganya pun akan terbawa imbasnya. Mitha hanya tak ingin penyakit jantung yang diderita sang Ayah kumat akibat tak kuat menanggung malu. Belum lagi dengan pihak keluarga Handaru dan Handaru sendiri.
Jika sudah mengingat semua itu, Mitha pasti merasa kepalanya serasa mau pecah.
Wanita pemilik paras cantik berkulit putih mulus itu kembali menatap wajahnya di depan cermin seraya berkata dalam hati.
Malam ini, Handaru harus tahu yang sebenarnya.
Aku tidak mungkin menyimpan rahasia ini karena pasti Handaru akan mengetahuinya sendiri.
Aku tidak ingin mengawali kehidupan rumah tanggaku dengan kebohongan.
Ya, aku harus berkata jujur pada Handaru.
Dia lelaki baik dan aku yakin dia bersedia menerima keadaanku saat ini karena dia mencintaiku.
Setelah meyakinkan segenap hati dan mengumpulkan keberanian, akhirnya Mitha keluar dari kamar mandi setelah aktifitasnya selesai. Dia menghampiri Handaru yang sedang rebahan di atas ranjang sambil menonton TV.
Mitha merangkak dan menjatuhkan kepalanya di atas dada bidang Handaru yang shirtless.
Handaru membelai rambut panjang Mitha yang wangi dan masih basah. Sesekali dikecupnya lembut ubun-ubun kepala sang istri.
"Rambut kamu harum sekali," ucap Handaru di tengah keintiman mereka.
Mitha tersenyum tipis. Jemari lentiknya berputar di atas dada bidang sang suami.
"Mas," panggilnya.
"Ya," jawab Handaru.
Mitha menegakkan tubuhnya dan menatap wajah tampan Handaru. "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucapnya meski setengah ragu, terlebih takut.
"Apa? Katakan saja," tanya Handaru dengan tatapannya yang masih fokus ke layar televisi.
"Ini hal penting! Matikan dulu TV-nya," perintah Mitha yang langsung merampas remot TV di tangan sang suami dan menekan tombol off.
Handaru menatap Mitha dengan wajah penuh tanya. Sebelah tangannya merayap ke atas paha Mitha yang terekspos dan mengelusnya pelan.
"Kenapa wajahmu tegang sekali?" goda Handaru dengan senyuman mesum. "Kamu takut aku terkam ya?"
"Mas!"
Handaru tertawa saat wajahnya yang hendak mendekati wajah Mitha malah ditepis oleh jemari lentik Mitha.
"Memangnya hal apa sih yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya tidak sabar.
Mitha mengulum bibir dengan kepalanya yang tertunduk dalam.
Handaru menyentuh dagu Mitha dan mengangkat wajah di hadapannya itu supaya bisa dia tatap dengan penuh cinta.
"Katakan Mitha, ada apa?"
"Janji dulu kamu tidak akan marah," ucap Mitha dengan suara gemetar. Dia benar-benar takut.
"Memangnya selama ini aku pernah marah padamu? Hm?"
"Tidak," jawab Mitha dengan gelengan kepala.
"Ya sudah. Katakan sekarang, apa yang ingin kamu bicarakan denganku? Jangan buat aku menunggu," nada suara Handaru masih terdengar lembut.
Untuk beberapa saat suasana hening menyergap mereka sampai akhirnya Mitha pun bersuara.
"Hm, a-aku... Aku..." Mitha menelan kembali salivanya yang begitu pahit. Belum apa-apa kelopak matanya sudah memanas. "Aku... Aku sedang hamil, empat minggu,"
Deg!
Seperti ada sebuah palu godam raksasa yang menghantam dadanya, ketika Handaru mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Mitha.
Lelaki itu menggeleng pelan lalu tertawa hambar. "Leluconmu tidak lucu Mitha," ujarnya tak percaya.
Mitha meraih kedua tangan sang suami dan menggenggamnya erat. Menatap ke dalam mata Handaru dengan tatapan yang menekankan kembali bahwa perkataannya tadi adalah sebuah kebenaran.
"Aku tidak sedang bercanda, Mas. Aku serius. Aku hamil dan aku tidak tahu siapa Ayah dari anak ini," Mitha mulai menangis.
Wajah lembut Handaru seketika menegang. Air mata yang meleleh di wajah Mitha telah memperjelas semuanya.
Perilaku Handaru yang tadinya hangat kian berubah dingin. Bahkan dengan sentakan kasar dia menarik kedua tangannya dari genggaman Mitha. Lelaki itu berdiri sambil berkacak pinggang dan membelakangi Mitha.
"BAGAIMANA BISA INI TERJADI? Aku pikir... Aku pikir selama ini kamu itu adalah wanita baik-baik yang bisa menjaga kehormatanmu, Mitha!" ucap Handaru setengah berteriak. Lelaki itu terlihat meremas rambutnya dengan kedua tangan. Dia terlihat syok berat.
"Mas, aku juga tidak mau ini terjadi! Aku sudah diperkosa," aku Mitha membela diri di tengah ketidakberdayaannya.
"LALU KENAPA KAMU TIDAK LAPOR POLISI?" potong Handaru dengan kedua bola mata yang melotot marah. Bahkan suara Handaru terdengar menggelegar kencang, membuat Mitha terkejut. Sebab, sejauh dirinya mengenal Handaru, lelaki itu selalu terlihat baik dan ramah dengan tutur katanya yang lemah lembut.
"Aku malu Mas, aku tidak mau ada orang yang tahu, apalagi Ayah. Dokter bilang, kalau sampai sekali lagi penyakit jantung Ayah kumat, dia bisa meninggal," tangis Mitha pecah saat itu.
Handaru diam tapi wajahnya terlihat begitu mengerikan.
Mitha merangkak mendekati Handaru dan berlutut di bawah kaki lelaki itu.
"Maafkan aku Mas. Aku mohon Mas bisa menerima keadaanku dan bersedia merahasiakan hal ini,"
Kedua rahang Handaru mengeras. Dia membungkuk dan menekan kedua rahang Mitha dengan sebelah tangannya. Tatapan tajamnya yang sarat kebencian menghunus kelopak mata Mitha yang berlinang air mata.
"Kamu pikir, aku ini tong sampah yang mau menampung barang bekas pakai orang lain? Hah?" Sentaknya kasar.
Hati Mitha mencelos.
Sungguh, Mitha tak mengenal sosok Handaru yang kini ada di hadapannya.
Detik itu juga, neraka pernikahannya dengan Handaru dimulai.
Mitha mengutuk lelaki yang telah memperkosanya malam itu!
Siapa pun dia, di mana pun dirinya berada, lelaki itu tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya!
Itu sumpah Mitha!
Area Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Sebuah iklan di internet, akhirnya membawa seorang Mars terlibat sebuah perjanjian dengan Venus. Yakni perjanjian untuk berpura- pura menyamar menjadi Venus dalam kurun waktu tiga bulan. "Lo cuma perlu menyamar jadi gue. Tinggal di rumah gue, sama istri gue. Dan buat dia hamil! Gue kasih waktu tiga bulan. Semakin cepat Suci hamil, itu semakin baik," jelas Venus pada Mars. Awalnya, Mars bingung. Bagaimana mungkin dia bisa menyamar menjadi Venus jika wajah mereka saja berbeda? Mustahil bukan? Namun, setelah Venus mempertemukan Mars dengan Suci, Mars pun akhirnya mengerti. Suci Handini. Seorang wanita lugu, yang dinikahkan atas dasar perjodohan dengan Venus. Suci Handini. Seorang wanita lugu yang sangat cantik jelita, tapi sayang... Dia buta!
Malik Indra Wahyuda adalah seorang duda beranak satu yang sudah pernah menikah lima kali. Dia dinyatakan impoten oleh Dokter akibat terlalu stress pasca ditinggal mati oleh istri pertamanya. Pernikahan kedua Malik kandas setelah Nadia sang istri kedua menggungat cerai karena Malik tak dapat menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Dan hal itu berlanjut hingga Malik menikahi Dara, istri kelimanya. Dua bulan yang lalu, Malik baru saja resmi bercerai dengan Dara. Lelaki itu seolah putus asa dengan hidupnya. Hingga suatu ketika, pertemuannya dengan seorang gadis muda bernama Isna, mampu mengembalikan hasratnya yang telah lama hilang. Malam itu Malik yang khilaf tak mampu menahan diri hingga malam yang dilaluinya bersama Isna terasa sangat panjang.
Tentang Sammy. Seorang buronan interpol yang melarikan diri dari penjara karena ingin mencari adik angkatnya yang hilang. Dia adalah mantan perwira militer yang dipecat secara tidak hormat akibat fitnah keji seseorang yang kemudian menjebloskannya ke penjara hingga dia menerima siksaan berat. Dalam pelariannya, kini Sammy berusaha bertahan hidup dengan profesi barunya. Yaitu, seorang pembunuh bayaran! Suatu ketika, saat Sammy baru saja mendapat tugas baru untuk membunuh, takdir mempertemukan Sammy dengan seorang gadis cantik bernama Rheyna, hingga membuatnya jatuh cinta. Lantas, apa yang akan terjadi di saat Sammy tahu bahwa orang yang hendak dia bunuh ternyata adalah orang terdekat dari wanita yang begitu dia cintai?
Katrina harus menelan pil pahit kehidupan saat sang Bunda membawanya pindah ke Surabaya demi memisahkan dirinya dengan kekasihnya, Reyhan. Karena mereka berbeda agama. Reyhan muslim sedang Katrina beragama Katolik. Sepuluh tahun berlalu mereka kembali dipertemukan. Tapi sayangnya, Reyhan yang berdiri dihadapan Katrina justru tidak mengenali Katrina yang kini menjadi seorang muallaf dan bercadar. Sepuluh tahun tidak membuat mereka saling lupa. Justru cinta mereka tetap terjaga dengan baik dan mereka saling mencari satu sama lain. Hingga akhirnya sesuatu terjadi, jarak mereka begitu dekat, tapi sayangnya ada sebuah benang halus yang seakan memisahkan mereka. Sampai pada rencana perjodohan Katrina dengan Hardin, sahabat Reyhan. Dan pengakuan Reyhan yang ingin menikahi Anggia, adik Hardin. Lantas mungkinkah kisah cinta mereka berakhir bahagia? Atau malah sebaliknya?
Luwina Clemira Sastro Sudiro seorang wanita muda beranak satu yang hidupnya berubah drastis semenjak sang ayah terjerat kasus korupsi. Dia kini hidup terlunta-lunta di negara asing, setelah seluruh harta dan surat-surat berharganya raib dicuri orang. Hingga suatu hari seorang laki-laki bernama Reyhan yang mengaku sebagai Kakak tirinya berhasil menyelamatkan hidupnya dan membawanya pulang ke tanah air. Dan sebuah masalah baru mulai bermunculan di saat takdir kembali mempertemukan Luwi dengan seorang laki-laki yang dulu pernah merenggut kesuciannya secara paksa, sampai dirinya hamil. Laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah sahabat Reyhan sendiri. Seorang lelaki bernama Hardin Putra Surawijaya yang kini menjadi suami dari mantan kekasih Reyhan, Katrina Kania Ifana.
Dua minggu sebelum pernikahannya, Rania mengalami kecelakaan parah hingga menyebabkan dirinya mengalami kebutaan. Pernikahan yang telah dipersiapkan dan hampir rampung sepenuhnya mendadak kacau balau. Hingga pada keputusan sang calon mempelai lelaki yang tiba-tiba saja membatalkan pernikahan tanpa sebab yang jelas. Rania benar-benar terpukul terlebih dengan kondisinya yang buta. Sampai pada akhirnya, hadir seorang lelaki lain bernama Rakha, seorang tenaga pengajar di sebuah pesantren terpencil. Entah apa motifnya, lelaki asing itu tiba-tiba saja datang bersama keluarga besarnya dan menyampaikan niat baiknya kepada keluarga besar Rania. "Saya, Rakha Al-Farizi, berniat untuk meminang putri Bapak dan Ibu yang bernama Rania," Rania menjawab dengan sentakan kasar. "Nggak! Rania nggak mau! Rania nggak kenal sama dia! Suruh dia pergi!"
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."