/0/2576/coverbig.jpg?v=1b5ef0e4bbd4bd9ebb391001cfd0dd64)
(18+) Ayyana Binar Keana (22) seperti pada gadis pada umumnya yang memiliki gairah tinggi pada kehidupan, apalagi untuk pernikahan. Namun, Biru Evaksa Aiden (29) tidak bisa memenuhi ekspektasi istrinya. Pria itu memiliki sedikit kelainan yang membuat mereka tidak bisa memiliki anak di usia pernikahan 11 bulan. Bahkan, Ayya tidak bisa melepas segel 'perawan'nya karena kelainan suaminya itu.
Sangat gerah siang ini. Aku memutuskan mandi untuk menyegarkan tubuh. Mulai dari daster khas ibu rumah tangga pada umumnya, aku tanggalkan, menyusul semua kain di tubuh. Di bawah pancuran shower, aku berdiam diri menikmati segarnya air. Ugh, rasanya sangat melegakan setelah bersih-bersih rumah setengah harian ini.
Ceklek!
Tubuhku bergerak refleks menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Terpampang seorang pria membatu di celah pintu. Ia menatapku beberapa detik, lalu menurunkan pandangannya.
"Maaf. Saya kira tadi airnya menyala sendiri." Hanya itu yang dia ucapkan, lalu menutup pintu kamar mandi dengan pelan tanpa menimbulkan suara.
Selama beberapa saat, aku ikut mematung di tempat. Kemudian mengusap wajah, lalu mengambil handuk yang menggantung. Menggunakannya di tubuh, lalu keluar kamar mandi.
"Mas mau makan siang?" tanyaku saat melihat pria itu sibuk memilah beberapa map di atas meja.
"Kamu lihat map biru di sini. Tadi saya kelupaan, makanya saya pulang mau ambil." Dia tidak sedikitpun menoleh padaku, dan sibuk mengobrak-abrik kertas di mejanya.
Aku berjalan menuju rak dekat meja kerjanya. Mengambil map yang ia cari, lalu menyerahkannya.
"Ah, terimakasih." Dia tersenyum simpul padaku saat menerimanya. Lalu berbalik hendak pergi.
"Mas nggak mau makan siang bareng?" tanyaku.
"Maaf, ya. Sekarang belum bisa. Saya ada pertemuan di restoran dengan klien. Lain kali, ya?"
"Okey." Aku menjawab lemah seraya tersenyum meski ia tidak melihat. Aku terus menatap punggungnya yang dibalut kemeja maroon hingga tubuhnya benar-benar pergi.
Kalau dilihat sekilas, pernikahan kami baik-baik saja. Di mata tetangga, kami adalah keluarga paling bahagia. Di mata keluarga, kamilah pasangan paling beruntung. Namun, untukku ini hanya seperti kehidupan dua orang asing dalam satu rumah.
Pernikahan kami sudah berjalan 11 bulan, tetapi seperti ini. Lihat saja bagaimana respon Mas Aiden tadi. Dia tidak pernah tertarik dengan tubuhku. Jadi, keinginan untuk menjalin cinta dengan suami pupus di malam pernikahan dulu, kala pertama kali aku tahu dia tidak memiliki ketertarikan pada wanita.
Ah, bahkan 2 bulan pernikahan dulu, aku nekat menggodanya dengan lingerie super seksi pemberian sahabatku. Namun, responnya hanya, "wah, bajunya bagus. Tapi apa kamu tidak kedinginan, Ayya? Kainnya terlalu tipis."
Dia benar-benar tidak memiliki ketertarikan untukku. Dan ini membuatku sedikit frustasi.
Sudahlah, tidak perlu meratapi ini. Aku menuju ke walk in closet untuk memakai pakaian. Namun, dering ponsel membatalkan niatku. Telepon dari Ibu.
"Halo, assalamualaikum," sapaku lebih dulu.
"Wa alaikumussalam. Nduk, kamu sudah tau belum? Adik sepupumu, Naisha, sudah hamil, loh."
Oh tidak. Aku benci topik pembicaraan ini. Bibir bawah aku gigit karena gelisah.
"Mereka baru nikah sebulan, loh. Kamu kapan nyusulnya, Nduk?"
Kan ...!
"Hehe ... Alhamdulillah, ya, Bu. Keluarga kita bakalan tambah. InsyaaAllah, kalau Allah sudah kasih rezeki ke kami, kami juga akan segera menyusul."
Hanya ini yang bisa aku katakan. Tidak mungkin aku terus terang pada Ibu bahwa anaknya ini masih tersegel.
"Kamu banyakin usaha sama suamimu. Sekali-sekali, luangkan waktu buat bersama. Suamimu sepertinya terlalu sibuk bekerja. Capek juga bisa bikin stamina pria berkurang."
Tanpa kerja pun, staminanya di ranjang tetap tidak ada, Bu.
Pengennya jawab begitu, tapi itu aib suamiku.
"Iya, Bu. Nanti Ayya bilangin sama Mas Aiden."
"Kamu jangan lama-lama tunda punya anaknya. Ibu kan pengen juga punya cucu langsung dari putri tunggal Ibu. Kamu juga sebagai istri, sering-seringin goda suami kalau perlu. Jangan malu-malu kalau sama suami sendiri."
Ya Allah, Bu. Ini stok hot pants sama tank top-ku banyak demi goda Mas Aiden. Tapi, tidak pernah mempan.
"Iya, Bu." Tidak mau melawan, jadi aku hanya bisa menyetujui ucapan Ibu sembari menggaruk kening.
"Kamu jangan kecapean, ya. Jangan banyak stres, supaya subur. Ibu tunggu cucunya, ya."
"Iya, Bu."
"Ayya bahagia ya, di sana. Ibu sayang Ayya."
"Ayya juga sayang Ibu. Assalamu'alaikum."
"Wa 'alaimussalam."
Langsung saja aku matikan sambungan telepon. Lalu memukulkan benda pipih itu di kepala.
Stres!
Tambahan tuntutan cucu membuatku semakin sulit berpikir. Harus aku apakan Mas Aiden agar tertarik padaku?
***
Menjelang magrib, Mas Aiden sudah tiba di rumah. Aku menghampiri untuk mencium punggung tangannya. Jasnya aku bantu lepaskan, serta tas kerja aku bawakan.
"Aku udah siapin air hangat, Mas," ucapku memberitahu seraya mengekor pada Mas Aiden. "Mau minum kopi, Mas?"
"Tidak perlu. Saya butuh istirahat malam ini."
"Baik, Mas."
Rutinitas ini terjadi setiap hari selama pernikahan. Bahkan, setiap sudah menjadi kebiasaan. Sehingga kadang, di hari libur, aku akan merasa aneh jika tidak menyambut Mas Aiden seperti ini.
"Mas?" panggilku saat Mas Aiden akan masuk kamar mandi.
Rasanya aku agak segan mengatakan ini, karena sejak ia jujur mengenai kelainannya, aku berjanji menerima Mas Aiden apa adanya. Tapi, rasanya aku akan berkhianat setelah tekanan cucu dari keluarga besar.
"Nanti, bisa kita bicara?"
"Bisa. Kenapa bukan sekarang? Saya masih punya waktu."
Dia langsung berbalik padaku. Pria ini memang terlalu sopan dan baik. Seandainya bukan karena kelainannya itu, aku akan menjadi istri paling bahagia di dunia.
"Nanti aja, Mas, kalau udah makan malam. Biar lebih santai gitu."
Mas Aiden mengangguk-angguk. "Bisa."
***
Kesempatan yang aku minta tadi sudah tersedia sekarang. Malah, aku jadi semakin kikuk saat Mas Aiden menagih pembicaraan yang aku tawarkan tadi.
"Anu, Mas. Maaf sebelumnya, ya, Mas. Ini itu permintaan Ibu. Ibu mau punya cucu ...." Aku menatap wajah Mas Aiden hati-hati. Raut ramahnya hilang seketika. "A-aku nggak nuntut apa pun kok, Mas. Cuman mau cerita aja. Sekalian, mau minta saran alasan gitu dari Mas. Nantinya mau jawab apa pertanyaan Ibu."
"Kamu bisa ceritakan kekurangan saya." Jawabannya ketus, jelas bukan Mas Aiden sekali.
"M-maaf, Mas. Aku ... Aku cuma ...." Aku menelan ludah, sembari mengalihkan perhatian. Tidak punya jawaban lagi untuk menenangkan hatinya. "Maaf, kalau bikin Mas tersinggung." Aku hanya bisa menunduk.
Desah napas Mas Aiden terdengar kasar. "Saya yang harusnya minta maaf, Ayya. Karena saya, kamu jadi harus tertekan seperti ini." Mas Aiden lalu memegang pipiku, membuatku menengadah menatapnya lagi. "Kamu mau menikah sama pria lain saja, Ayya? Setidaknya, kamu akan bisa dapat hak kamu sebagai istri. Saya tidak akan bisa memberikan kamu kebahagiaan batin."
Mas Aiden sudah luluh. Sisi dalam diriku malah ingin sedikit memberontak lagi. "Mas ...." Aku memegang tangannya di pipiku, lalu menciumnya. "Apa nggak ada jalan lain gitu? Ke dokter?"
"Saya sudah coba, tidak bisa membantu." Mas Aiden hendak menarik tangannya, tetapi aku menahan. Tetap menggenggam tangan dengan beberapa urat hijau menonjol itu.
"Terus, nggak bisa dipaksa gitu, Mas?" ucapku berbisik. "Kayak ... em ... kita pemanasan dulu gitu. Siapa tau kepancing, kan, ya?" Terakhir, aku hanya bisa nyengir malu.
"Tidak bisa, Ayya."
Aku langsung menunduk lesu.
"Oke, kalau kamu mau coba."
Aku langsung antusias dengan keputusannya itu.
"Tapi, jangan kecewa kalau apa yang kamu harapkan tidak terjadi."
"Yang penting, coba dulu, Mas."
Asek ... Mau wik-wik kita.
16+ | ROMANSA || SEDANG BERLANGSUNG Bertengkar dengan sang istri, hingga menjadikan kelab sebagai pelarian. Bertemu wanita malam, dan berhubungan dengannya. Esoknya, Chandra mendapati fakta bahwa wanita yang ia tiduri semalam adalah siswinya sendiri. _______ Di dunia ini, Chandra hanya mencintai satu perempuan : Rashila Ghana-yang memiliki gangguan kejiwaan sehingga membenci para pengkhianat. Seharusnya, Chandra mengerti itu, dan menanamkan dalam dirinya. Namun, ia malah melanggar kepercayaan Shila dengan melakukan hubungan satu malam bersama perempuan asing. Perempuan, yang membuat hidup Chandra bercabang: Mishall Afifah-siswinya sendiri. Mana yang harus Chandra pilih? Shila, istrinya yang sakit jiwa, atau Mishall, siswi yang membuatnya kecanduan tanpa sadar?
๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐, ๐ผ๐๐๐๐๐ ๐ฐ๐ฃ-๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐. ๐ณ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ข๐. _______ Menjadi istri seorang aktor ternyata tidak selamanya indah. Aku mungkin salah satu orang yang tidak beruntung, karena hanya dianggap sebagai salah satu penggemar oleh suami sendiri. Aku hanya seorang istri rahasia, bukan wanita simpanan. Semua keluarga kami tahu, kecuali orang luar. Entah apa alasan dia menyembunyikan pernikahan ini dari khalayak umum. -Medina Az-Zahra- _______
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakanโฆ.. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidurโฆ..
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.