/0/2542/coverbig.jpg?v=43b6bae47262cca3ac12963f463e70a4)
Airin terkenal sebagai wanita baik-baik, dia anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tua. Airin tidak pernah sekalipun membantah apapun yang orang tuanya perintahkan. Termasuk ketika abah dan ama menyuruhnya menikah dengan seorang pendatang kaya raya di desa mereka, Tuan Saka Januar Pradipta. Airin tidak masalah kalau Tuan Saka masih lajang, tapi pria berusia 33 tahun itu telah memiliki 3 istri. Yang artinya, Airin... akan jadi yang keempat. Namun apakah akan sesederhana itu? Tentu saja tidak. Karena Airin menolak menjadi wanita yang tertindas. Sifat yang selama ini mati-matian dia tutupi dari orang-orang perlahan mulai muncul. Airin bukanlah gadis baik seperti yang selama ini mereka pikirkan. Dia licik dan manipulatif, sayangnya tidak ada yang menyadari itu karena wajah polosnya. Kecuali... kecuali tentu saja Tuan Saka yang terhormat. Di hadapan suaminya itu, Airin tidak pernah bisa menutupi apapun. ***
Matahari bersinar terik di atas langit, suara cicada yang menempel di pohon berbunyi sangat nyaring. Seorang lelaki paruh baya berlari tergopoh-gopoh ke arah rumah panggung yang di terasnya duduk seorang pria berpakaian modis dengan laptop terbuka di meja hadapannya. Mendengar langkah seseorang yang tergopoh itu, atensi si pria teralihkan padanya.
"Ada apa?" tanya si pria, suaranya terdengar berat dan tegas.
"Tu-tuan...!" lelaki paruh baya itu berhenti di bawah tangga teras, napasnya terengah-engah. "Tuan Sakha... ada yang pingsan di ladang!" serunya susah payah.
Berbanding terbalik dengan kepanikan lelaki itu, ekspresi di wajah Sakha justru tidak berubah. Sakha melipat layar laptopnya dengan hati-hati, kemudian berdiri dan mendekati salah satu pekerjanya itu.
"Di mana dia?" tanya Sakha.
Lelaki itu buru-buru menunjukkan jalan menuju ladang yang dia maksud.
Sakha mengikutinya di belakang. Saat mereka sampai di ladang, terik sinar matahari semakin terasa menyengat. Di tengah ladang yang ditumbuhi jagung itu, berkumpul beberapa orang yang juga merupakan pekerja tani yang bekerja di ladang Sakha, mereka tampak mengerumuni sesuatu.
"Hei, minggir-minggir! Ini Tuan Sakha sudah saya panggilkan," seru lelaki yang tadi melapor.
Lantas semua pasang mata tertuju pada Sakha yang berjalan mendekat, beberapa mata menatapnya terkejut.
"Pak Ji! Kenapa manggil Tuan Sakha? Kamu ini, merepotkan saja! Tau ini siang bolong begini!" omel Inah, memukul pelan bahu Parji, lelaki itu masih ngos-ngosan, sibuk mengatur napasnya.
"Habisnya... kasihan Ririn. Daripada membiarkannya di sini, panas-panasan, yang ada keadaannya malah makin memburuk, lebih baik kita panggil Tuan Sakha. Lagipula itu sudah menjadi salah satu tanggung jawabnya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerjanya," Parji membalas ucapan Inah dengan suara pelan.
Tepat setelah itu, Sakha sampai di dekat mereka dan langsung menatap ke bawah, ke seorang perempuan yang dibaringkan di atas tikar lusuh, cahaya matahari menerpanya, wajahnya pucat dan berkeringat deras, keningnya berkerut-kerut seperti seseorang yang kesakitan.
"Bagaimana ini, Tuan? Rumahnya lumayan jauh dari sini, kita ndak tahu bagaimana harus membawanya pulang," kata Parji.
Tanpa pikir panjang, Sakha menjawab, "Biar saya yang bawa dia."
Jawaban itulah yang para pekerjanya tunggu, jelas terlihat dari kelegaan di wajah mereka sesaat setelah Sakha mengatakan demikian.
Sakha berjongkok, menatap wajah perempuan itu untuk beberapa saat. Dia tampak lusuh sekali, pikir Sakha. Bajunya itu dulu pasti berwarna putih, tapi sekarang sudah cokelat dan ujungnya sedikit sobek. Dari lipatan pakaiannya, Sakha menduga dia mengenakan beberapa lapis pakaian. Wajah perempuan itu juga kotor karena debu dan pucat.
Sakha menduga alasannya sampai pingsan begini adalah karena dehidrasi. Tanpa menunggu lebih lama, Sakha pun mengangkat tubuh wanita itu ke dalam gendongannya, dia sedikit terkejut karena ringannya tubuh itu, Sakha tidak menduganya karena tubuh perempuan itu tampak berisi.
"Saya akan membawanya ke rumah, kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian," kata Sakha.
"Baik, Tuan."
"Ya, Tuan."
"Terima kasih, Tuan."
Sakha mengangguk, kemudian berbalik dan melangkah pergi.
Bekerja di tengah siang bolong seperti ini memang selalu berat, tapi Sakha sudah mengatur semua waktu dan dia tidak ingin terik matahari menjadi penghalang, dia bahkan memberikan upah lebih kepada para pekerjanya yang bekerja pada siang hari.
Saat sampai di rumah peristirahatan yang tersembunyi di kebun dengan pepohonan rindang, Sakha baru menyadari bahwa tubuh perempuan di dalam gendongannya terasa panas sekali, padahal cahaya matahari sudah tidak terlalu mengenai mereka karena daun di pepohonan.
Sakha masuk ke dalam rumah, membaringkan perempuan itu ke ranjang di salah satu kamar yang terdapat di sana. Kamar itu tidak pernah terpakai, kecuali kamar di sebelahnya yang biasanya Sakha gunakan untuk tidur siang saat menunggui pekerja di ladang.
Sebenarnya, Sakha juga tidak tahu harus melakukan apa, jadi dia mengambil hapenya untuk menelepon seseorang.
"Galih, sepulang kamu membeli benih, langsung ke rumah peristirahatan. Bawa mobil," kata Sakha, setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan, Sakha mematikan hapenya lalu menatap perempuan itu. Sakha menyentuh dahi perempuan itu, terasa panas. Peluh terus saja mengalir di pelipisnya.
Sakha berpikir apa yang harus dia lakukan, kemudian perhatiannya tertuju pada pakaian lusuh yang perempuan itu kenakan. Sakha menyentuhnya pelan, sedikit jijik karena kotor, tapi Sakha mencoba untuk mengabaikannya kemudian membuka kemeja yang perempuan itu kenakan. Dan benar seperti dugaannya, perempuan itu mengenakan baju berlapis-lapis, yang mau tidak mau harus Sakha lepas sampai menyisakan kaus berwarna putih bersih yang telah basah oleh keringat.
Pantas saja ringan, tubuhnya kurus sekali, batin Sakha. Baju berlapis-lapis memang membuat tubuh si perempuan tampak lebih berisi.
Sakha kemudian mengambil handuk kecil, membasahinya dengan air dingin, lalu mengelap peluh di wajah perempuan itu.
Bulu mata yang panjang bergerak-gerak, kelopak mata terbuka, memperlihatkan manik mata hitam kelam yang langsung tertuju menatap mata Sakha. Sakha terhenyak sebentar, tangannya yang tadi bergerak langsung berhenti.
"Kamu pingsan, saya mencoba membantu kamu," kata Sakha, tapi sepertinya perempuan itu tidak mendengarnya. Saat Sakha hendak berucap lagi, mata perempuan itu kembali tertutup.
Sakha terdiam menatapnya, kemudian melepas handuk di tangannya dan mengambil lagi hapenya. Menelepon Galih, menyuruh bawahannya itu untuk cepat.
Tidak lama kemudian, Galih pun datang, betapa terkejutnya dia melihat bosnya berada di dalam kamar dengan seorang gadis berpenampilan lusuh dan kotor di ranjangnya.
"Bawa gadis ini pulang," Sakha berkata.
Galih mematung di ambang pintu, mulutnya terbuka.
Sakha mendelik tajam padanya. "Kamu mendengarku, Galih, bawa dia pergi."
"Apa yang sudah..."
"Dia pingsan di ladang jagung sehingga aku harus menggendongnya sampai sini."
Dengan penjelasan singkat itu, Galih pun mendekat, memandang wajah perempuan itu.
"Kamu mengenalnya?" tanya Sakha.
Galih mengangguk. "Dia anak Pak RT yang tukang hutang itu," jawab Galih. Sebenarnya Sakha tidak memerlukan jawaban yang seperti itu, tapi yang penting sekarang dia tahu kemana Galih harus membawa perempuan itu.
Sakha baru saja hendak ke luar, tapi kemudian dia teringat akan sesuatu. "Sejak kapan anak perempuan pria itu bekerja di ladangku?" tanyanya heran.
"Oh bukan, ini bukan si Mawar sama Melati, namanya kalau tidak salah Ririn."
Pantas saja, batin Sakha, dia tidak melihat perempuan lusuh ini saat terakhir kali dia berkunjung ke rumah Fahrul Jamal, Pak RT tukang hutang yang dibilang Galih itu. Karena setahu Sakha, Jamal hanya memiliki dua putri yang sangat cantik dan sering dijuluki sebagai kembang desa, siapa yang akan menduga bahwa gadis lusuh di hadapannya sekarang juga merupakan putri pria itu.
"Kamu sudah menyampaikan pesanku pada Pak RT itu, kan?"
"Sudah, Tuan, kemarin malam. Dia tampaknya agak syok, tapi juga tidak punya pilihan lain."
"Hm, baguslah."
"Ngh... Tuan."
"Apa?"
Galih tampak ragu-ragu. "Apakah... Tuan sudah membicarakan perihal akan menikah lagi dengan nyonya-nyonya di rumah?"
Karena pertanyaan Galih itu, Sakha menatapnya memicing. "Siapa yang menelepon kamu?"
"Nyonya Henia, Tuan," jawab Galih.
"Hm, sejak kapan kamu jadi punya mulut ember begitu, Galih?"
"Bu-bukan saya yang kasih tau, Tuan! Nyonya Henia bilang dia dengar desas-desusnya saja dari warga desa yang suka begosip."
Sakha terdiam untuk beberapa saat, bergumam, "Seharusnya saya tidak membawa mereka kemari." Setelah mengucapkan itu, Sakha pun berlalu pergi.
***
Kehidupan pernikahan Sophia dan Albert dipenuhi dengan perang dingin. Mereka tidak pernah memiliki kecocokan terhadap satu sama lain, tapi terpaksa menikah karena dijodohkan. Albert yang terkenal sebagai casanova tampan, ditambah Sophia yang terkenal dengan sikap arogannya. Namun diam-diam, Sophia jatuh cinta pada Albert. Dan Sophia tahu bahwa Albert juga diam-diam menyimpan hasrat dan gairah tersembunyi padanya. Lantas, bagaimanakah cara Sophia membuat Albert jujur pada perasaannya tersebut? Dan akankah keduanya bisa bersatu dalam pernikahan yang begitu kacau itu? ***
Lucius Denovan loves game. And Alicia Lucero happen to be his only game that he loves to play. *** Saat Alicia berusia sembilan tahun, orang tuanya pergi dan dia dititipkan kepada pamannya. Namun, pamannya adalah seorang pria gila harta yang kemudian menjual Alicia pada seorang pria bermata merah kelam itu. Alicia kemudian diasingkan ke sebuah desa. Sampai usianya menginjak angka delapan belas, pria itu datang menjemputnya. Dan dia adalah manusia terkejam yang pernah Alicia temui. Pria itu menyukai sensasi ketika permainannya melukai Alicia. Dia tersenyum ketika melihat Alicia menangis. Dan tertawa ketika Alicia menjerit sakit. Namun, Alicia tidak pernah sekalipun merasa bahwa dirinya harus pergi dari jerat pria itu. Karena Alicia tahu sesuatu yang Lucius tidak ketahui. *** 2021 by Asia July Cover illustration by Asia July (@layaciart)
WARNING 21+ ~~~ Elsa Putri menikah pada usia 18 tahun, dengan seorang pria yang 9 tahun lebih tua darinya. Elsa tidak mengerti cinta, namun dia merasa tidak rela ketika pria yang seharusnya menjadi miliknya ternyata telah menjadi milik orang lain. Ketika perasaan mereka menjadi tidak menentu, Elsa menemukan dirinya hamil. Hamil di usia 18 tahun. ~~~ ©2021 - Asia July pic : Unsplash by Jerry Wang edited by me.
||Mafia Love Story|| Dewasa|| BDSM Story Angela adalah gadis yang tidak diinginkan oleh semua orang. Buangan. Buruk rupa. Hancur. Tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta. Ataupun harapan akan kebahagiaan. Hidupnya tidak pernah menjadi miliknya. Hingga suatu hari, ia dipaksa untuk menggantikan kakak tirinya menikahi seorang pria. Pria yang tidak pernah dikenalnya. Pria yang tidak pernah di temui atau dilihatnya. Pria yang dikenal kejam, buas, possesif... Ketua mafia LaRocca. Dimitri LaRocca.
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.