Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / BOS! JATUH CINTA LAGI
BOS! JATUH CINTA LAGI

BOS! JATUH CINTA LAGI

5.0
6 Bab
6 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Nayana Previtha dan Regan Maxwell sama-sama diselingkuhi oleh kekasih mereka. Karena memiliki nasib yang sama, Regan meminta Nayana untuk bekerjasama membalas perselingkuhan. Lambat laun membuat keduanya terjebak perasaan cinta dan saling ketergantungan. Bagaimana kisah cinta Nayana dan Regan selanjutnya?

Bab 1 MANUSIA BUKAN MALAIKAT

MANUSIA BUKAN MALAIKAT

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."

"Akhhh sial!"

Ke sembilan belas kalinya suara yang sama terdengar, membuat pria tampan yang sedang duduk di kursi kebesarannya sangat kesal hingga membanting hpnya ke sofa lalu membal dan terjatuh ke lantai.

Regan Maxwell dikuasai amarah, otot-otot tangannya menegang begitu juga otot di wajah dan lehernya. Alisnya yang tebal dan indah itu berkerut dengan jelas. Fitur wajahnya menjadi tegas, namun tidak mengurangi ketampanannya.

Melihat hpnya pecah berhamburan. Regan mengusap wajahnya kasar bersama dengan dengusan kesal yang keluar dari mulutnya. Deru napasnya terdengar kasar, wajahnya merah padam.

Sedangkan Anton yang tak jauh darinya, berdiri patuh menyaksikan kekesalan bos nya. Sesekali ia harus meneguk ludah menghadapi ketakutan, namun wajahnya setenang air danau. Anton menyembunyikan perasaannya dengan baik, dia memang asisten Regan yang sangat profesional.

"Anton!" panggil Regan, nada suaranya tegas membuat Anton sedikit tersentak, jemarinya bergerak memberi isyarat agar Anton mendekat. Lalu dengan ketegangan batinnya Anton melangkah dengan mantap.

"Iya tuan," jawab Anton.

Saat mendekat, wajah merah padam milik bos nya itu terlihat sangat jelas. Anton bisa melihat dengan jelas lehernya nampak tegang.

"Sudah berapa lama Diana berselingkuh?" tanyanya dengan nada kesal.

"Menurut informasi 4 bulan yang lalu tuan," ungkap Anton.

Suara lenguhan kasar terdengar kembali dengan mengusap kasar wajahnya. Senyuman getir terbit di sudut bibirnya. Regan semakin kesal mendengar 4 bulan adalah waktu yang cukup lama untuk menyembunyikan kebohongan. Hatinya sangat terluka diselingkuhi tunangannya.

"Siapa pria itu? Apa jabatannya? Berapa total kekayaannya?" Regan bertanya kembali dengan menggebu-gebu.

"Namanya Adam Delano, seorang tentara berpangkat Praka tamtama. Kekayaan pribadi tentunya sangat jauh dari kekayaan tuan Regan."

Anton mencoba menyanjung Regan agar suasana hati tuannya membaik. Dia tidak sedang menjilat, memang faktanya Regan masuk dalam jajaran pria muda terkaya di negara ini. Seorang CEO perusahaan ternama generasi ke tiga setelah menggantikan ayah dan kakeknya memimpin perusahaan. Bahkan dibawah kepemimpinannya, perusahaan berkembang sangat pesat. Dan telah banyak perusahaan yang telah diakuisisi olehnya.

Merasa dirinya lebih unggul, Regan menggeleng kecil seraya berdecih, menyandarkan punggungnya ke kursi kantor beroda itu.

"Ternyata selera Diana sangat buruk, dia memilih pria miskin yang tidak bisa menghidupinya di masa depan," ejek Regan.

"Keluarga Adam Delano satu-satunya keluarga terkemuka di wilayah Dumala, rata-rata anggota keluarga mereka adalah abdi negara. Karena itulah mereka dihormati warga desa. Tapi mereka semua tidak ada bandingnya denganmu tuan, anda jelas lebih unggul segalanya," puji Anton lagi setelah menjelaskan.

"Cih! Abdi negara ya." kembali dia berdecih meremehkan.

"Kalau anda mau, anda bisa dengan mudah menghancurkan status dan jabatan pria itu sama seperti selingkuhan nona Diana sebelumnya," timpal Anton.

"Kamu benar Anton, aku bisa menghancurkan hidupnya dalam sekejap."

Regan menegakkan punggungnya kembali dan menumpu tangan pada meja. Sekarang kepalanya terasa sakit, sehingga dia memijat-mijat pelipisnya.

"Serakahnya dia menggunakan pria miskin untuk merendahkan harga diriku, agar aku terlihat bodoh saat menginginkannya kembali, dia selalu bermain-main denganku, apa dia berharap aku selalu mengejarnya?" gumam Regan dengan geram. Tangan yang terkepal itu tak tahan lagi memukul meja.

Melihat kekesalan itu, Anton kembali menginterupsi dengan bertanya.

"Jadi ada yang bisa aku lakukan untuk tuan? Apa aku harus menghancurkan keluarganya sekarang?"

Regan menatap Anton dengan ekspresi yang tidak mudah ditebak. Anton sebagai asisten setia, selalu bersedia melakukan apa saja yang diperintahnya termasuk menghancurkan kehidupan orang lain. Kemudian dia mengangkat sebelah tangannya sebagai gerak penolakan.

"Tidak Anton, aku tidak akan mengulanginya lagi, selama ini aku sudah bersikap impulsif. Aku harus punya cara lain."

Anton terdiam, kali ini Regan memiliki pandangan berbeda. Tidak seperti saat itu yang terlalu gegabah dan bahkan bisa merusak reputasi perusahaan. Dulu pihak kepolisian juga hampir menangkapnya, tapi dengan power nya. Mereka berhasil disuap dan menghentikan kasus itu.

"Dua bulan lagi kami akan menikah, tapi dia lagi-lagi mengkhianatiku, apa dia selalu ingin bermain-main seperti itu?" batin Regan berkata.

Faktanya selama berpacaran dengan Diana, Regan lah yang paling menunjukkan kecintaannya. Yang paling berusaha menciptakan keharmonisan dan paling sering mengalah dalam hubungannya. Apapun yang Diana minta, Regan akan langsung memberikannya. Karena Regan memang secinta itu pada Diana.

Ketika Diana menyelingkuhinya dulu, Regan seperti anjing bodoh yang melakukan segala cara agar Diana kembali. Jadi Anton mengira, Regan akan menyuruhnya menyiapkan mobil lalu pergi membawa pacarnya kembali, kemudian membuat pria selingkuhan Diana cacat dan hancur, namun ternyata tidak.

"Biarkan dia melakukannya sesuka hati."

"Apakah tuan tidak mencintai nona Diana lagi?" tanya Anton lancang. Tapi dia kepalang bertanya. Justru Anton lah yang paling marah kalau Diana sering menyakiti bos nya. Di antara siapapun, dialah yang paling berharap Regan sadar dan tidak bodoh lagi soal percintaan.

Bahkan saat ditanya begitu, Regan nampak ragu menjawabnya. Dia merasa sudah terlalu bodoh selama ini.

"Maafkan aku jika aku lancang, tapi apa tuan tidak ingin memberi kesempatan pada gadis lain yang mengantri?"

Regan menggeleng. Tidak tertarik dengan tawaran itu.

"Aku hanya marah padanya karena dikecewakan, bukan ingin putus dan mencari yang lain, dari sini aku hanya akan mengawasinya saja. Kalau dia sudah lelah dengan permainannya, aku yakin dia akan kembali padaku," jelas Regan. Jawaban tadi menandakan bahwa Regan memang belum bisa melepaskan Diana meskipun sudah menyakitinya dua kali.

Anton tidak bisa berharap banyak pada bos nya. Regan memang sebucin itu.

"Oh iya tuan, diketahui Adam Delano ini memiliki pacar, dia bekerja di salah satu perusahaanmu di Yangdam," jelas Anton lagi.

Sontak saja mata Regan membulat penuh. Informasi dari Anton membuatnya terkejut.

"Pacar? Jadi... pria ini juga berselingkuh? Tak kusangka pria miskin juga bisa jadi seorang bajingan."

"Iya tuan." Anton mengangguk.

"Lalu bagaimana nasib pacarnya?"

"Sepertinya gadis itu belum tahu kalau Adam berselingkuh, hubungan mereka masih baik-baik saja."

Regan kembali menyugar rambutnya ke belakang dengan frustasi. Dia berdecak kecil.

"Beraninya dia mempermainkan orang lain juga!"

Kekesalan di wajahnya lama-lama berubah menjadi seringai licik, sebuah ide muncul di kepalanya yang cerdik nan licik itu.

"Anton! Belikan aku hp baru, aku juga butuh nomor baru dan belikan aku beberapa pakaian murah."

"Siap tuan, akan saya kerjakan." setelah mengangguk patuh, Anton pun pergi dari sana.

Regan memutar kursi kerjanya menghadap dinding besar transparan dan memandangi sunset yang hampir tenggelam. Pemandangan kota nampak begitu terang di bawahnya dihiasi lampu-lampu kota.

Dengan tangan yang bersedekap, seringai kecil terbit di sudut bibir Regan.

"Balas dendam terbaik adalah melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan, mulai saat ini aku tidak lagi menjadi anjing bodohnya! Kalau dia mau kembali aku masih bersedia membuka pintu kesempatan, kalau tidak! Dia akan tahu akibatnya!"

***

"Dasar pelakor! Anak bau kencur berani-beraninya menggoda suamiku!"

Seorang wanita berusia 37 tahun menjambak rambut gadis muda dengan sengit, anak magang yang baru bekerja di perusahaan selama 6 bulan itu tidak bisa berkutik hanya bisa berteriak.

"Tolong! Tolong! Ada perempuan gila!"

"Gila! Gila! Kamu yang perempuan gila bocah!" sergahnya, tatapan matanya seperti ingin menelannya hidup-hidup. Wajahnya merah seperti terbakar api cemburu.

"Kamu main gila sama suamiku! Perempuan gak ada harga diri! Di luar sana banyak laki-laki muda, single! Kenapa malah menggoda suamiku! Yang jelas-jelas sudah beristri! Jadi siapa yang gila di sini?!" tarikan kesepuluh jarinya semakin keras, rambut-rambut kepala itu seakan hampir tercabut seluruhnya dari kulit.

"Anda jangan asal fitnah ya? Saya gak selingkuh sama pak Dilan!" elaknya dibarengi ringisan.

Orang-orang yang berkerumun itu terperangah mendengar pernyataannya setelah nama seorang pria disebut.

"Oho! Kok kamu bisa tahu nama suami saya Dilan? Saya belum sebutin nama suamiku loh! Hey semuanya lihat ini pelakor yang main gila sama Dilan Hardimena, kepala divisi keuangan perusahaan kalian!"

Perempuan bergaun merah yang rautnya gahar itu semakin kejam menjambak rambut anak magang itu tanpa ampun. Bahkan sesekali menyeretnya. Karyawan yang sedang menikmati waktu istirahat mereka berkerumun menyaksikan keributan itu.

"Mana Dilan? Kalau kalian tau Dilan panggil ke sini! Biar dia melihat! Istrinya datang ke sini labrak selingkuhannya!" teriak si istri sah geram.

"Panggil dia suruh datang ke sini! Jangan jadi pria pengecut yang bisanya lari dari masalah!"

"Sumpah! Saya gak dekat dengan pak Dilan! Saya juga gak selingkuh gak seperti tuduhan anda! Saya dan pak Dilan beda divisi, mungkin anda salah sangka."

"Cih! Kamu pikir saya bodoh? Dan asal tuduh? Saya punya banyak bukti dek! Makanya saya berani datang ke sini dan maki kamu! Dasar pelakor murah!" makinya.

Anak magang itu ketakutan, kepalanya terus diremas tanpa ampun. Hanya ringisan rasa sakit yang bisa dia keluarkan dari mulut.

"Ra! Kita lerai mereka jangan diem aja!" Nayana menarik-narik lengan baju Rara cemas dengan keadaan di luar kantor yang semakin heboh.

"Biarin Nay! Kamu gak lihat orang-orang di sana gak ada yang nolongin si Amel? Hitung-hitung tontonan gratis. Kalau beneran dia pelakor, jangan kasih ampun buat perempuan gatal kaya gitu! Biarin aja, kita nikmatin aja pertunjukkannya," ucap Rara santai dengan tangan bersedekap. Tak lupa sudut bibirnya tersenyum tipis.

Nayana bingung, entah kenapa tidak ada yang peduli dengan nasib Amel di tangan perempuan itu. Hingga datang beberapa petugas keamanan melerai mereka. Tak lama datanglah Dilan yang disebut-sebut sebagai suaminya. Tamparan keras mendarat di pipi Dilan sebanyak dua kali.

Orang-orang yang berkerumun reflek berteriak sebelum akhirnya bubar dan kembali masuk ke kantor. Berita menyebar secepat kilat. Dari lantai 1 ke lantai 30. Semua bergosip tentang berita perselingkuhan yang sedang hot.

"Gak kusangka, pria berkeluarga yang romantis dan harmonis seperti pak Dilan ternyata bisa selingkuh, sama daun muda pula." Nayana perempuan berusia 24 tahun itu menghela napas kasar, tak percaya dengan kenyataan yang baru diketahuinya.

Selama 2 tahun bekerja di perusahaan ini, Dilan menjadi salah satu role model yang digemari wanita jaman sekarang karena sikap dan perilakunya yang baik terhadap rekan kerja dan patut dijadikan contoh dalam berkeluarga. Bahkan Nayana berharap Adam kelak akan seperti Dilan yang baik pada istri dan anak-anaknya. Romantis serta pengertian. Namun pada akhirnya, laki-laki akan terlihat sama. Hanya caranya yang berbeda untuk tampil baik di depan orang lain.

"Pak Dilan! Pak Dilan! Aku sudah menjadikan kamu panutan saat berkeluarga kelak, eh malah menyimpang juga," racau Nayana lagi merasa kecewa.

"Gak ada yang bisa diharapkan dari manusia Nay, manusia itu makhluk dinamis. Kapan saja bisa berubah, nih lihat," balas Rara sambil menunjukkan berita terbaru yang tersebar di media sosial lewat hpnya.

Nayana tercengang, membuka mulutnya lebar.

"Gila! Beritanya udah tersebar kemana-mana, secepat itu ya?"

"Begitulah medsos, aku yakin hari ini pak Dilan dan Amel pasti langsung dipecat, direktur kita yang sekarang sangat menjaga image perusahaan, sudah semarah apa beliau sekarang," lanjut Rara.

Nayana mengangguk setuju.

"Orang toxic memang harus dibikin jera, aku masih gak nyangka sama pak Dilan, ckckck." Nayana berdecak seraya menggeleng-geleng kepala tidak bisa berkata-kata lagi.

"Kaget kan? Pria yang dianggap paling romantis sama istrinya dan keluarganya, malah ketahuan selingkuh? Ya pada asalnya, manusia bukan malaikat yang suci dari perbuatan dosa."

"Bener kamu Ra."

Tiba-tiba Nayana memikirkan kekasihnya Adam Delano yang sedang bertugas di kota lain. Mereka sudah LDR selama 6 bulan. Lalu berita perselingkuhan ada di mana-mana bahkan ada di kantornya. Bagaimana dia bisa berpikir positif?

Lalu kata-kata Rara terdengar semakin menakutkan baginya.

"Kamu gak khawatir si Adam kaya pak Dilan juga?"

"Ishhh Ra! Jangan bilang begitu!" Nayana segera menyikut Rara dengan wajah kesal.

"Adam juga kan manusia Nay." meskipun Rara berniat bercanda, Nayana menanggapinya serius.

Nayana segera menggeleng.

"Gak semua manusia begitu Ra, aku percaya ada laki-laki yang setia dan aku percaya Adam salah satunya," elak Nayana.

[Pria yang kelihatannya cinta dan bucin belum tentu setia kan, manusia gampang berubah-ubah seiring waktu]

Kedua kalinya Nayana mendengar kalimat seperti itu, baik dari Rara maupun dari podcast yang sekarang didengarnya. Dengan headset yang tersambung di hpnya. Runtutan kata-kata itu seolah tenggelam ke dalam kepalanya.

Nayana segera menggeleng menyadarkan dirinya.

"Adam gak mungkin begitu, aku percaya dia."

Nyatanya, jari-jari itu menggenggam sangat erat bahkan mere*mas benda pipih canggih itu dengan kuat sampai buku-buku jarinya memutih. Layar hpnya menampilkan pesan tak terbalas Nayana pada Adam 3 hari yang lalu. Ratusan pesan sudah dikirimnya. Ratusan panggilan sudah dilakukannya. Tapi tetap tak ada jawaban. Pria itu seolah menghilang bak ditelan bumi.

"Dia hanya sedang bertugas, gak mungkin selingkuh dari aku." Nayana bersikukuh meyakinkan dirinya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY