Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / OBSESI CINTA MANUSIA VAMPIR
OBSESI CINTA MANUSIA VAMPIR

OBSESI CINTA MANUSIA VAMPIR

5.0
5 Bab
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Leon, laki-laki itu mencumbu paksa Aleeta. Mengancam dan meringsek masuk ke kamarnya. Meminta perlindungan dari kejaran orang-orang bertubuh besar. Sebenarnya siapakah pria ini?

Bab 1 PRIA MISTERIUS

PRIA MISTERIUS

Malam itu Aleeta Anastasia sedang melayani pembeli. Di toko lumayan ramai. Karena biasanya pada malam hari orang-orang akan keluar mencari cemilan. Terutama saat cuaca peralihan.

"Terima kasih, datang lagi ya," ucap Aleeta penuh keramahan sambil menyerahkan struk belanjaan dan uang kembalian.

Setelah pembeli yang lain pergi, pembeli yang mengantri berikutnya maju ke depan. Ada 2 orang wanita maju dengan wajah meremehkan. Meletakkan 2 minuman ke meja kasir.

"Aleeta! ini beneran kamu? Wahh dunia terasa sempit sekali ya?" ujar salah satu dari mereka yang berbalut busana modis serba pink.

Aleeta menatap lurus dengan mimik bingung. Dalam hati ia bertanya-tanya.

"Benar, aku Aleeta, siapa kamu?" tanyanya belum ingat sepenuhnya siapa wajah di hadapannya ini.

"Aku temanmu waktu SMA dulu, masa kau gak ingat sih?" tuturnya dengan nada centil.

"Oh ya ya! Barusan aku ingat! Aduh sorry ya, seingatku, aku gak punya teman modelan seperti kamu!" sindir Aleeta yang baru saja mengingatnya bahwa saat SMA ia sering bertengkar dengan wanita ini hanya karena masalah sepele. Bahkan dulu pernah, seragam sekolahnya dirobek olehnya.

"Hahaha oh iya iya kita ini kan musuh, Alee apa kamu lagi pakai baju badut? Ini cocok sekali di badanmu." gadis itu tertawa mengejek. Disusul tawa temannya.

"Ternyata siswa berprestasi SMA Melati berakhir jadi tukang kasir, kasihan sekali," lanjutnya lagi, masih puas mengejek dan mulutnya berdecak.

"Jangan buat keributan di sini! Sekarang kamu mau aku layani atau ingin aku usir dari sini? "hardik Aleeta sambil menilik dua minuman yang dibeli mereka. Hanya beli minuman tapi mau membuat keributan?

"Cih! Beginikah cara kasir melayani pembelinya? Pelayanan yang buruk! Aku beli ini saja, lain kali aku gak akan datang kemari lagi!"

"Ya silahkan saja, aku masih punya banyak pembeli yang sopan dan baik, tidak seperti kau!" cibirnya yang sudah sangat kesal dengan mulut wanita itu. Wanita itu balas berteriak.

"Hey kau Aleeta! Berani sekali kamu sama aku?!"

Di kala perdebatan itu terjadi pak bos datang dan mengundang banyak mata.

"Ada apa ini?"

"Kamu bosnya? " tanyanya.

"Benar, saya pemilik market ini."

"Bawahanmu ini sungguh tidak punya attitude ya, ia mencemooh sampai aku tak nyaman berbelanja disini, sebelumnya aku gak pernah mendapatkan pelayanan seburuk ini di toko manapun!" protesnya.

Pak bos melirik pada Aleeta. Dia mengisyaratkan agar Aleeta pergi dari situ dengan isyarat mata. Bertujuan agar tidak memanas situasinya.

"Apa nona hanya ingin membeli ini saja?" tanya pak bos pada wanita itu.

"Apa-apaan ini? Kenapa kamu biarkan dia pergi bukan memintanya di sini untuk meminta maaf padaku?" sungutnya merasa kesal karena tidak diperlukan dengan baik.

"Maaf nona, saya tidak ingin ada keributan di sini dan membuat pelangganku yang lain tidak nyaman, sebaiknya nona pergi jika memang tidak suka pelayanan di sini."

"Ciihhh! Bos dan karyawannya sama saja!" decihnya dan pergi meninggalkan toko dengan wajah kesal.

"Kudoakan usahamu bangkrut!" teriaknya lagi berganti menyumpahi.

Pak bos hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan apa yang diucapkan wanita itu. Wajah dan mulutnya berbanding jauh. Paras memang tidak selalu mencerminkan hati.

"Aleeta!" panggil bosnya.

"Iya bos,"sahut Aleeta dan segera menghampiri bosnya.

"Nona tadi siapa?"

"Dia musuhku saat aku sekolah di SMA bos," jawab Aleeta.

"Kamu punya musuh di sekolah? Orang sekalem kamu ternyata punya musuh juga," ucap pak bos tak percaya.

"Dia itu biang keributan satu sekolah, bukan aku saja yang jadi targetnya tapi murid lain pun dia musuhi," jawab Aleeta dengan bersungut-sungut.

"Wah pantas saja. Mulutnya itu pedas sekali."

"Apa bos tidak marah padaku gara-gara tadi?"

"Oh sama sekali gak Lee, dulu aku sering bertemu dengan orang semacam itu juga."

"Aku agak malu sebenarnya tadi, kenapa bisa bertemu dia di sini, dunia memang sesempit ini ya?"

"Ah kamu ini! Hadapi orang yang seperti itu, jika tidak dia akan semena-mena padamu Lee."

"Aku gak gila seperti dia pak bos, aslinya aku memang malas ribut sama orang begitu, hanya saja sesekali harus dibalas," selorohnya Aleeta sedikit terharu dengan perkataan bosnya.

Terpaut 8 tahun. Aleeta mengagumi sosok bosnya itu. Dia menyukai sifat bosnya yang penyabar dan mengayominya. Dia sudah seperti sosok kakak laki-laki baginya. Dan bagi bosnya Aleeta sudah seperti adik kandungnya sendiri walaupun Aleeta baru setahun bekerja disitu.

Dia bernama Yohan. Tapi Aleeta sudah nyaman dengan panggilan pak bos pada Yohan. Istrinya sering kali mengunjunginya di toko serta membawa anaknya yang masih kecil itu.

"Pak bos aku sama yang lain mau membersihkan toko karena sebentar lagi jam setengah 11."

"Baiklah, kerjakan!"

Setelah 10 menit beres- beres. Datanglah seorang pria berperawakan tinggi datang ke toko memakai baju serba hitam, topi dan kacamata hitam ditambah masker hitam. Aleeta sedikit terkejut dengan kedatangannya. Terlihat sangat misterius karena wajahnya tertutup masker dan anehnya ia pakai kacamata hitam di malam hari. Ia baru saja mengambil sebotol minuman di freezer. Dan membayar di kasir. Aleeta terus mengawasinya karena ia terlihat mencurigakan.

"Toko kami sebentar lagi tutup tuan, maaf anda tidak bisa duduk dalam toko lama-lama," ucap Aleeta sesopan mungkin.

"Biarkan aku duduk sebentar saja," ucap pria tersebut dengan suara dingin.

"Oke baiklah. Kira-kira 5 menit saja yang bisa ditolerir," balas Aleeta.

Setelah pria itu meneguk habis minumannya dan pergi dari toko itu. Aleeta menutup tokonya dan pamit pada pak bos.

Udara malam ini sangat menusuk hingga ke tulang. Indonesia khususnya pulau Jawa sedang mengalami pergantian musim dari musim hujan ke kemarau. Langit malam sangat gelap tanpa bulan, tanpa bintang. Aleeta bisa mengetahui kalau langit sedang mendung dan sebentar lagi akan turun hujan.

"Sepi sekali, biasanya banyak anak muda pacaran," gumamnya lirih sambil mengitari jalanan dengan sorot matanya.

Mulutnya berdecak. Mengingat dirinya sangat sulit memiliki pacar. Memang ini ulahnya sendiri. Siapa suruh ia sangat pemilih dan sulit didekati.

"Hahhh! Aku lupa kalau aku juga anak muda, Alee Lee, malang sekali nasibmu."

Tiba-tiba ada bunyi langkah sepatu mendekat dari arah belakang. Aleeta membeku sekejap lalu ia menoleh kebelakang dan tidak menemukan siapa- siapa.

"Hah aku gak salah dengarkan? Sepertinya di belakang kaya ada orang," gumamnya.

Tubuhnya menegang. Ia kembali menoleh kebelakang. Namun sebuah tangan menariknya dengan cepat menggeretnya ke arah lorong gelap. Tubuh Aleeta terkunci antara tembok dan sosok tinggi hitam. Sosok itu mendekapnya kuat. Aleeta syok. Orang itu hanya nampak matanya saja. Dia membekap mulut Aleeta sehingga ia tak bisa berteriak.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 MALAM PURNAMA   03-17 15:46
img
2 Bab 2 BURONAN
10/03/2025
3 Bab 3 CRUSH
10/03/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY