RANG SE
, melempar senyum satu sama lain. Lal
warna coklat dan celana pendek warna putih tulang. Bahkan rambutnya dibuat berantakan
dirinya sesederhana mungkin. Regan hanya tidak mau terlihat kaya raya dan menjadi
dimana tempat Nayana bekerja, baru saja diakusisinya 3 bulan yang lalu. Dan dia ba
ki trauma dengan orang-orang kaya. Tapi Regan akan membuktikan kalau perk
esan?" tanya Nayana datar, diam-diam dia memp
nebak kalau Regan bukanlah orang sembarangan. Meskipun
erlebih dulu dengan tidak sopan alih-alih langsung memberikan pertanyaan. Ditambah lagi sejak awal
-sama memperhatikan setiap detail kecil yang dimiliki Nayan
a yang mungil. Wajahnya tidak terlalu cantik, ta
ti biar aku yang bayar."
ah," tola
tertarik menda
kita satu kantor? Kenapa anda tahu nomo
tap menunjukkan wajah yang tenang
," jawab Regan asal dan tida
gunci akun medsosnya dengan rapat. Jawaban itu cukup meyakinkan sehingga Nayana tidak mencuri
uputnya pelan. Sambil menikmati minumannya, dari ujung gelas, Regan memindai
amu tidak suka
bergerak gelisa
lau ada orang lain ya
an oleh Nayana. Mimik wajah pria ini seperti mengejeknya.
k bermain-main dengan
at waktu bicara. Dia sedikit meneguk saliva untuk membasahi t
anda, karena sudah memberitahu kebenarannya, kalau bukan karena anda, saya ga
u memang suka membantu orang la
masalah saya? kenapa anda tahu kalau Adam adalah kekasih saya? Apa anda ada hu
semua pertanyaan itu. Nayana b
sebelum itu perkenalk
ai. Akan tetapi Nayana tidak bisa l
an aku Reg
ara dan mengulurkan tanga
pun sudah tahu nomor hp saya. Saya cuma butuh jawaban
andanya penyamarannya berhasil. Regan tidak
mintamu datang ke sini karena ada hal
barangan. Dari bahasa tubuh, gaya bicara da
itangkap oleh Regan sebagai sikap meremehkan. Dia membenarkan dugaannya kalau Nayana sama se
ebih baik saya tidak terlibat lebih jauh dengan anda. Saya memang tidak tahu ap
besar dengan pemikirannya. Regan pikir Nayana meremehkan p
angan dia sudah tahu identitasku?" batin Regan bergu
rangan?" setelah pertanyaan ini keluar, Nayana
yang berani memasuki tempat ini, orang itu punya banyak uang. Aku bukan orang bodoh yang
ya. Jadi dia memilih tempat ini untuk bertemu. Tapi tak disangka, Naya
unya pengamatan
m tipis, mengha
an di tempat seperti ini? Sia
a, saya juga tak mau datang ke sini, jam istirahatku hampir habis, tidak ada waktu untuk berurus
Regan melontarkan tawarannya se
u kalau kamu mau be
angkat. Alih-alih wanita itu pergi menunjukkan rasa tida
u tidak
l langkah. Seseorang bertubuh tinggi sudah
ali duduk. Bos saya sedan
pu sosok pria tinggi itu sampai tiba mel
am
enumpahkan jus jeruk ke bajunya malam itu.
a sekali. Tidak seperti malam itu, s
da tawaran menarik untukmu." Anton menekan bahu Nayana agar kembali d
gan dan menurut
adi dia
m. Kalau dua orang ini sudah bekerja
ung dan merasa terpojok. Di hadapannya ada du