/0/2086/coverbig.jpg?v=85513426d6fde35febe8fd75360b0a9d)
Yessie Montghomory merupakan pengajar SMA berusia 25 tahun. Berkat kepolosannya, dia terpesona dengan Austin McDowell. Setelah Yessie mengandung anak lelaki itu, dia baru menyadari kalau Austin hanyalah pelajar SMA yang nakal, bajingan tengik. Demi bayinya, Yessie menikah dengan lelaki itu. Menikah tidak semudah yang dibayangkan wanita itu. Austin termasuk dalam daftar remaja bandel. Belum lagi, dia memiliki kekasih bernama Erica. Yessie tinggal di apartemen mewah di Atlantic Ave bersama suaminya. Tanpa cinta, mereka selalu berdebat. Menyadari kisah rumah tangganya tak berlangsung baik, Yessie menulis kisahnya menjadi sebuah novel tanpa judul. Iniliah kisah cinta Yessie.
Nakal adalah tindakan yang tak dibenarkan oleh hukum mana pun. Kenakalan biasanya terjadi di kalangan remaja yang sedang mengalami masa peralihan dari masa remaja menuju dewasa. Austin McDowell berada dalam fase itu. Dia tak pernah percaya kalau kenakalannya membawa dia pada bumerang yang menghancurkannya. Ya, untuk saat ini, Austin masih menganggapnya sebagai bumerang.
"Ini aneh, Mom, Dad! Aku tidak percaya kalian dengan mudahnya percaya pada perempuan tua ini. Kenapa bisa seperti ini? Katakan padaku kalau Mom dan Dad tidak sedang keracunan sianida atau semacamnya?" Austin menatap jengkel ke arah Yessie yang duduk di sofa seberang tempat duduknya.
"Jaga ucapanmu, Aussie! Kau sudah banyak melakukan kenakalan di sekolah. Merokok, video asusila, mabuk, bolos, dan kau juga mencoret-coret tubuhmu dengan tatto. Kau tidak bisa menghindari masalah ini lagi. Yessie punya bukti kalau kalian pernah tidur di kasur yang sama." Melanie McDowell menasehati putranya. Ada helaan napas setelah berbicara. Rasanya benar-benar mengejutkan bahwa Austin berperilaku seperti pria yang sudah dewasa. Faktanya, lelaki itu masih duduk di bangku sekolah.
"Pria seusiaku semuanya nakal sepertiku! Maksudku di sini adalah kenapa aku harus menikahi perempuan ini. Aku tidak pernah membayangkan di usiaku yang masih 18 tahun, aku akan menjadi seorang Ayah. Astaga, apa Mom tidak menyarankan dia untuk aborsi saja?"
Yessie menggebrak meja, "Tidak akan! Kau menggodaku, pria sialan! Aku tidak pernah mau membunuh hanya karena kesalahan yang disebabkan oleh pria sekolahan sepertimu." Yessie bersungut-sungut. Pria yang ada dihadapannya ini memang membikin naik darah. Melanie mencoba menenangkan wanita itu.
Austin semakin suka membuat Yessie marah. "Aku hanya bermain-main dengan kau, Bu Yess! Salahmu termakan ucapan seseorang yang seharusnya jadi muridmu? Kau hanyalah perempuan bodoh," Austin menimpali, merasa jengkel terhadap wanita yang tampaknya berprofesi sebagai guru tersebut.
"Sopan 'lah, Aussie! Ini salahmu bukan salah Yessie. Belajarlah untuk bersikap manis dengan calon istrimu. Setidaknya dengan tak memanggilnya, Bu. Sudah kuputuskan kau akan menikah dengan Yessie dengan pesta tertutup. Kalian akan tinggal di apartemen Atlantic Ave. Setidaknya kau harus bersyukur karena Ayahmu punya banyak uang. Dan ya, kaulah pewaris satu-satunya McDowell Enterprise. Tidak ada yang harus kaukhawatirkan, putraku." Patrick McDowell menenangkan.
Austin mengacak rambutnya kasar. Dia berkata, "Ini lelucon, Dad. Aku menikahi perempuan tua? Masa depanku tiba-tiba hancur karena ini." Yessie geram. Dia ingin membalas pernyataan menghakimi Austin namun ditahan oleh Melanie. Wanita itu murka saat Austin meledeknya dengan sebutan "Perempuan Tua". Faktanya, Yessie begitu cantik. Bahkan tampak seperti adik Austin. Entah apa yang membuat wajah Austin kelihatan lebih dewasa. Padahal dia masih 18 tahun.
"Putraku, usia kalian hanya berbeda tujuh tahun. Lihatlah, Yessie bahkan terlihat lebih muda darimu."
Austin mendengus. "Mom memujinya? Ya Tuhan, kenapa harus dia? Aku punya pacar Mom. Aku hanya akan menikah dengan perempuan pilihanku. Hanya Erica," tegasnya.
Yessie tidak terima pernyataan Austin. Dia mencibir, lalu bangkit berdiri seraya berucap, "Kaupikir aku mau menikah denganmu? Kau terlalu kekanakan untukku. Aku hanya berbaik hati mau memberimu kesempatan memperbaiki kesalahanmu. Aku salah telah memercayai omong kosong yang kauucapkan padaku itu." Yessie sudah akan meninggalkan ruang tamu. Untungnya Melanie yang baik mampu membuat wanita itu mengerti.
"Tidak ada pilihan selain menikahinya, Aussie. Inilah ganjaran dari perbuatanmu selama ini. Kau hanya harus bertanggung jawab jika masih menginginkan uang belanja."
Austin menghela napas. "Terserah. Lakukan apapun yang kalian mau. Jika menikahi perempuan tua ini membuat kalian bahagia. Akan aku lakukan. "terpaksa", tidak setulus hatiku."
Austin pasrah. Tidak ada yang lebih menjengkelkan dari tak memiliki uang. Setidaknya, dia masih bisa bebas dengan uang. Walaupun hidupnya terikat dengan perempuan 25 tahun sialan yang telah berani mendesaknya menjadi ayah muda. Persetujuan Austin hari ini membuat orang tuanya melangsungkan pesta tertutup di pantai Malibu dua minggu kemudian.
Beginilah hidup Austin saat ini. Hidup di apartemen sederhana bersama wanita yang merupakan mantan gurunya. "Merokok tidak baik pada kesehatan. Kupikir kau sudah tahu hal itu. Seharusnya kau bisa berubah. Kau akan punya anak, kau tahu?" Yessie mengikat rambutnya sambil mengambil duduk di samping Austin.
"Kau mulai cerewet seperti ibuku, Yessie. Sejak kapan kau perhatian seperti ini padaku?"
Austin tersenyum miring. Meletakkan kakinya di atas meja sambil menyemburkan asap rokok di udara. Kali ini tidak ada lagi kata "Bu" yang menyertai kalimatnya. Ya, mungkin sudah seharusnya berbicara santai dengan perempuan satu ini.
"Aku istrimu, Aussie. Bagaimana pun aku membencimu, dunia tidak akan merubah kau adalah suamiku." Yessie menoleh ke arah Austin diiringi helaan napas. "Kau membahayakan bayimu jika merokok sembarangan," imbuh Yessie. Austin lagi-lagi dibuat kesal.
"Serius? Kau merepotkanku, Yessie Monthgomory. Sampai kapan kau mau mengendalikanku dengan membawa bayi itu." Austin kesal. Mau tak mau ia mematikan rokoknya. Bayi... bayi ... dan selalu bayi yang menjadi alasan perempuan itu. "Sekarang berikan aku bir sebagai pengganti rokok ini! Bukankah kau mau menjadi istri yang baik?"
Yessie memutar bola matanya. "Ya, aku akan mengambilkannya. Bukan karena aku peduli padamu. Hanya karena kau adalah Ayah dari bayiku," katanya kemudian bangkit berdiri. "Aku tidak tahu sampai kapan kau mau mengaitkan semua yang kaulakukan dengan bayi itu. Aku tahu aku tampan. Setidaknya kau akuilah kalau kau jatuh cinta padaku."
Austin berseru bersamaan ketika ponselnya berdering. Ada panggilan Erica, kekasihnya. Sejenak Austin bergeming. Perasaan bersalah menggantung dalam dirinya. Dia sudah menyakiti gadis itu dengan menikah diam-diam.
"Aku pikir ada pesta malam ini? Kau datang?" Erica baik-baik saja karena masih tak tahu apa yang terjadi pada Austin.
"Dad menghukumku. Aku sangat ingin ke pesta kalian. Sungguh Dad benar-benar mengurungku." Austin mengaku dengan nada yang pasrah. "Ayolah, Aussie. Datanglah! Belakangan ini kau jarang bergabung dengan teman-teman. Apa ada masalah besar yang terjadi? Kau bisa menyelinap keluar kalau kau mau."
"Tidak. Sama sekali tidak ada masalah. Aku hanya--, maksudku adalah Dad menginginkan aku fokus belajar bisnis. Kau tahu jikalau McDowell Enterprise menungguku. Sudah sering aku berbuat keburukan di sekolah, jadi ya begitulah Dad. Dia sangat tegas dan aku harus terkurung bersama dokumen-dokumen kantor yang harus kupelajari." Austin bohong. Lebih baik mengatakan hal itu ketimbang mengakui dia sudah menikah dan harus menjaga istrinya.
Erica tertawa. "Kau bercanda? Ya Tuhan, ini bukan dirimu Austin! Benar-benar bukan dirimu. Ada apa? Di mana Austin yang punya kebebasan? Kau terlihat aneh dengan perubahan ini." Erica mendadak serius. Austin memejamkan matanya. Tak menyadari bila Yessie sudah kembali duduk di sampingnya. Sang istri menyadap pembicaraan lelaki itu.
"Mengertilah, Erica. Dad sangat mengharapkanku. Kupikir sudah saatnya aku berubah." Austin harus mengakui bahwa peraturan Ayahnya membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Tinggal di apartemen dengan dua pengawal di depan pintu apartemen yang tak bisa membuatnya pergi kemana-mana. Selain berdua bersama Yessie.
"Kau aneh, Austin!"
Erica memutus obrolan. Austin frustrasi. "Apa ada tugas yang membuatmu stres?" Yessie bertanya dengan nada santainya. Austin membuka matanya. Melongo sambil berkata, "Aku tidak pernah sedih dengan tugas sekolah, istriku! Aku stres karena dipaksa hidup bersama perempuan tua. Yang tiba-tiba mengaku telah mengandung bayiku. Kaulah yang merusak masa depanku, Yessie! Harusnya aku bahagia bersama pesta teman-temanku. Tapi karena kau, aku serasa berada di dalam neraka." Austin menekankan setiap katanya. Kalimat itu sangat menyakiti Yessie.
"Bukan hanya hidupmu yang rusak, Aussie. Kau juga merusak hidupku. Jangan bertingkah seolah hanya kau yang disakiti." Yessie tidak tahan lagi setiap kali Austin menghinanya. Dia berlari meninggalkan Austin dan masuk ke dalam kamar. Takdir terlalu kejam, menyatukannya dengan pria yang belum dewasa. Di mana dia harus siap menghadapi setiap kesinisan Austin.
Andai saja, dia tidak termakan oleh kebohongan Austin. Mungkin dia masih bisa mengajar di sekolah pria itu. Ini semua karena Austin yang berpura-pura menjadi pria dewasa. Menjebaknya sampai menuruti kemauan lelaki itu. Ini juga karena kepolosannya yang mudah percaya dengan pria. Sekarang hanya penyesalan yang bisa ia keluhkan.
Di dalam kamar, Yessie menulis di laptop mengenai apa yang sudah menimpa dirinya hari ini. Cukup melegakan bisa berbagi kisah dengan benda itu. Tak ada yang akan mengoceh bila Yessie menceritakan keburukan suaminya. Yessie membuat novel dengan tokoh wanita bernama Yvone.
Dia perokok aktif, menjengkelkan dan dungu. Yvone harus berbuat apa? Suaminya hanyalah anak SMA yang baru pubertas. Belum saatnya dia menjadi calon ayah, tapi waktu memaksa Yvone bersatu dengan pria itu.
Hana tidak pernah menduga kalau kebaikan hatinya untuk memperbaiki hubungan rumah tangga putrinya berujung tragedi. Hana terjebak dalam hubungan terlarang bersama menantunya yang bernama Romeo. Hubungan itu berlangsung selama beberapa bulan sampai akhirnya ketahuan. Orang sekeliling Hana mencemooh. Hidupnya semakin lama semakin susah. Inilah perjuangan cinta Hana.
Alaric Athafariz merupakan seorang duda beranak satu. Dia menyayangi putrinya yang bernama Angel. Apapun akan dilakukan Alaric demi kebahagiaan putrinya itu. Pada mulanya, Alaric sama sekali tidak memikirkan mengenai cinta. Kematian istrinya membuatnya lupa seperti apa rasanya mencintai dengan baik, sampai Alaric dipertemukan dengan gadis desa bernama Ashila. Hidup Alaric perlahan-lahan berubah lebih berwarna dengan hadirnya Ashila. Kenyataan demi kenyataan pun terkuak. Ashila bukan hanya gadis desa uang ingin ia nikai. Ternyata Ashila terikat dengan masa lalu Alaric. Seperti apa kisah mereka selanjutnya?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Kasihan si Gadis, dia harus jadi janda di usianya yang masih muda dan diceraikan suaminya setelah 9 hari menikah. Ucapan itulah yang sering terdengar oleh Gadis dari semua orang yang menatap iba padanya. Devano tega memberinya talak tiga demi perempuan lain yang ternyata adalah sepupunya sendiri. Untuk menata hatinya dan melupakan pernikahannya yang kandas, Gadis akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Jepang. Kedatangannya ke Jepang ternyata membawanya keajaiban yang tak pernah dibayangkannya sama sekali. Gadis bertemu dan jatuh cinta pada dosen pembimbingnya, Yamazaki Kento. Keduanya pun akhirnya menikah, namun pernikahan kedua Gadis ini dijalani dengan adanya wanita di masa lalu sang suami. Apakah pernikahan kedua ini akan yang terakhir bagi Gadis?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"