Khusus Dewasa Mohon bijak dalam membaca
Hati lelaki muda itu menjerit, air mata penyesalan mengalir dengan derasnya walau sudah tiada arti lagi.
Dia tak mengerti, bagaimana mungkin bisa melakukan persetubuhan dengan seorang wanita yang lebih layak menjadi neneknya. Dia bahkan melakukannya dengan sangat mahir sedangkan itu pengalaman pertamanya.
Lelaki berusia 19 tahun itu tak mengerti, mengapa dirinya yang selalu menolak pacaran dengan gadis sebayanya karena takut dosa, justru melakukan dosa besar itu dengan wanita yang bahkan seluruh rambutnya sudah memutih.
Sang jejaka yang kini sudah tidak perjaka lagi itu pun menangis membayangkan bagaimana cibiran semua orang dengan telunjuk yang mengarah pada wajahnya, andai wanita tua itu hamil dan harus dinikahinya.
Dia benar-benar ketakutan dan ingin bersembunyi di perut bumi, atau kembali ke rahim ibunya yang sudah tiada, agar tak pernah terlahir lagi.
Sang anak kampung itu pun hanya bisa terpuruk lemas di pojokan kamar sambil meratapi nasibnya.
Andai kabur dari rumah besar ini bagaimana dengan pendidikan dan masa depannya?
Kemana shalat lima waktu yang pernah ditinggalkannya?
Kemana puasa senin kemis yang masih rutin dijalaninya?
Kemana rasa malu dan keimanan yang selama ini dijunjungnya tinggi-tinggi?
*^*
*^*
*^*
Semua bermula ketika orang tua Gifar terutama ibu tirinya tidak ingin dia kuliah. Kedua orang tuanya ingin dirinya yang baru lulus SMA segera bekerja agar membantu membiayai sekolah ketiga adiknya.
Sebenarnya remaja pemilik nama lengkap Gifary Insan Kamil itu sangat menyadari profesi ayahnya yang hanya petani biasa, namun dia berpikir kalau bekerja di sawah atau kebun seperti ayahnya, pasti tidak bisa sambil kuliah.
Dan akhirnya dengan berbekal uang pinjaman dari seorang teman dekatnya, Gifar pun nekad merantau ke Jakarta.
Karena di Jakarta tidak mempunyai kenalan, Gifar terpaksa menjadi gelandangan, makan seadanya demi penghematan, tidur di pinggiran toko, mushola, atau terminal bus, sambil terus berusaha mencari kerja atau kenalan agar bisa mendapatkan pekerjaan. Jakarta ternyata tidak seindah dan seramah yang dibayangkannya.
Setelah dua minggu menjadi gelandangan, akhirnya Gifar bertemu dengan Pak Hasan, seorang tukang bangunan yang sedang merenovasi lantai terminal.
Gifar menawarkan diri menjadi keneknya sambil menceritakan kondisi dirinya yang sebenarnya.
Setelah berpikir cukup lama, Pak Hasan pun menerima Gifar sebagai keneknya. Dia bersedia menggaji sang gelandangan itu sebesar 50 ribu rupiah sehari tanpa makan dan menginap. Tentu saja Gifar langsung setuju, sebab jika tidak, dia mungkin akan mati kelaparan mengingat uangnya telah habis.
Setelah seminggu bekerja dengan Pa Hasan, dan tidur di sekitar terminal bersama sopir dan kondektur bus malam, Gifar mendapatkan tawaran dari Mas Anang, salah seorang sopir bus kenalannya yang berasal dari Solo.
"Beneran kamu mau kerja apa saja, Gif?" tanya Mas Anang memastikan.
"Yang penting halal Mas," jawab Gifar antusias karena memang sangat membutuhkannya.
Dengan semangat membara, malam itu Gifar bersama Mas Anang mendatangi rumah seorang juragan beras yang sudah terkenal karena kesuksesannya.
Ketika tiba di depan rumah sang juragan, tubuh Gifar agak sedikit gemetar karena rumah yang ada di depannya sangat besar dan megah. Halamannya seperti lapangan sepak bola yang dijadikan area parkir. terdapat beberapa mobil truk dan pick up berbagai ukuran, ada juga tiga mobil sedan yang terparkir dekat garasi.
Mas Anang sudah biasa keluar masuk rumah itu, sehingga Gifar pun merasa tenang saat diajak langsung masuk dan duduk di kursi tamu yang mewah.
Tak berapa lama, masuk seorang wanita paruh baya ke ruang tamu sambil membawa tiga cangkir kopi dan beberapa toples kue kering sebagai suguhan. Setelah menyimpan bawaanya di atas meja, wanita berusia kurang lebih 35 tahun itu pun memprsilakan dua tamu untuk menikmatinya.
Sambil menunggu tuan rumah yang katanya masih di kamar, Mas Anang menjelaskan banyak hal tentang sang juragan. Namanya Ramji, aslinya dari Karawang, biasa disapa Pak Ramji. Rumah mewah ini ditempati oleh istri keduanya yang bernama Desi Maelastri, berusia 37 tahun, biasa disapa Bu Della. Juga ada anak gadis semata wayangnya bernama Gladys, kelas tiga SMP.
"Rumah ini sih belum seberapa Gif, rumah istri pertamanya di Karawang jauh lebih mewah," ucap Mas Anang saat memperhatikan mata Gifar yang masih jelalatan mengagumi interior rumah mewah itu.
"Kalau rumah istri ketiga dan keempat si katanya biasa-biasa aja. Tapi saya yakin walau sederhana tetep aja pastinya jauh kemana-mana kalau dibanding dengan rumah kita-kita," lanjut Mas Anang, sementara Gifar hanya manggut-manggut kagum.
"Memang istri ketiga dan keempatnya di mana, Mas?" tanya Gifar penasaran.
"Di Kediri sama Cirebon. Tapi keempat istri Pak Ramji itu, kalau lagi kumpul kaya adik kakak, semuanya akur saling dukung. Kalau dengan duit semuanya bisa beres begitu ya, hehehehe," bisik Mas Anang pada Gifar saat dia akan pulang.
"Semua masih muda-muda apa sudah tua?" tanya Gifar jadi penasaran.
Istri kedua ini justru yang keliatannya paling muda. Mungkin paling cantik juga, kalau istrinya ke tiga dan keempat udah agak tua juga sih," terang Mas Anang serba tahu karena dulu dia pernah jadi sopir pribadinya Pak Ramji, sebelum akhirnya menjadi sopir Bus antar kota seperti saat ini.
Penjelasan Mas Anang terhenti karena Pak Ramji, sang tuan rumah masuk ke ruang tamu. Perawakan Pak Ramji khas lelaki sukses, perut gendut, tubuh tinggi besar, kumis dan jenggot terawat rapi dan memutih. Usianya 62 tahun. Gifar pun segera diperkenalkan pada lelaki tambun besar itu oleh Mas Anang.
"Oh, ini yang namanya Gifar, anak muda yang mau kuliah tapi gak punya biaya?" tanya Pak Ramji pada Mas Anang sambil melirik Gifar.
"Betul Bos," jawab Mas Anang santun.
"Sekarang kamu mau nyari kerjaan?" tanya Pak Ramji pada Gifar.
"Betul Pak Ramji." jawab Gifar agak tersentak, dia tak menduga akan langsung ditanya tanpa basa-basi.
"Mau kerja apa?" Pak Ramji memandang Gifar penuh selidik.
"Kerja apa saja yang penting halal Pak Ramji," Jawab Gifar agak tergagap.
Selain tubuhnya yang mirip raksasa, suara Pak Ramji pun menggema penuh wibawa bikin yang mendengar agak ciut.
"Terus kuliahmu gimana kalau kerja?" Selidik Pak Ramji lagi.
"Kuliah masih sekedar cita-cita saya. kalau memang kondisinya belum memungkinkan saya bisa menundanya," jawab Gifar, jantungnya mulai dag-dig-dug tak karuan.
"Kamu mau kalau jadi tukang kebun?" tanya Pak Ramji sepertinya masih meragukan kesungguhan niat Gifar.
"Mau Pa," Jawab Gifar singkat dan cepat.
"Gifar kamu kan masih muda, baru lulus SMA dan ganteng juga, tidak seperti orang kampung, masa mau kerja begituan? Kamu kan bisa jadi selegram, tiktoker, artis dadakan atau konten kreator lainnya," ucap Pak Ramji yang sontak membuat Gifar tak bisa berkata-kata lagi karena bimbang takut ditolak.
Gifar pun melirik pada Mas Anang meminta bantuan, dia merasa segala hal tentang dirinya sudah dijelaskan pada orang yang menawarinya kerja itu.
Sambil tertawa-tawa Mas Anang pun menjelaskan lebih rinci tentang keadaan Gifar pada Pak Ramji. Dia juga meminta pada Gifar untuk berbicara apa adanya, tidak perlu takut atau ditutup-tututpi kerana apa yang pernah disampaikan Gifar sudah disampaikan pada Pak Ramji.
Dan suasana pun seketika berubah cair setelah Pak Ramji ikut-ikutan tertawa melihat Gifar yang terlihat nampak seperti anak tikus yang jatuh ke got dalam ketakutan. Pak Ramji yang tampak seram itu ternyata berhati selembut sutera.
Malam itu Gifar resmi menjadi karyawan Pak Ramji sebagai tukang kebun atau pengurus halaman, menggantikan pegawai lamanya yang pulang kampung dan tak kembali lagi.
^*^
Kebutuhan biologis adalah manusiawi. Tak perduli dia berprofesi apa dalam dunianya, namun nagkah batin jelas tak mengenal tahta, kasta maupun harta.
Usia terkadang tidak menjadi patokan buat seseorang bisa berbuat lebih dewasa. Banyak faktor yang memperngaruhinya, termasuk salah pergaulan. Khusus pembaca yang pernah mengalami gejolak hasrat cinta dan birahi masa remajanya, tentu kisahku ini akan sedikit memberikan kesan dan nostalgia terindah masa-masa remajanya. Sengaja disajikan utuh memotret masa beberapa tahun yang lalu, agar siapapun yang pernah merasakan bangku SMA dan dunia perkuliahan, bisa lebih menghayatinya. Namun demikian pada beberpa bab kisah ini hanya cocok buat dewasa karena mengandung adegan dewasa, mohon bijak dalam memilih bab-bab tertentu
Tak pernah terduga jika dia sebenarnya sang mafia itu. Suangguh pandai wanita itu menyembunyikan dirinya dalam cahaya terang yang senantiasa menyoroti setiap langkahnya. Namun sepnadai-pandainya tupai meloncat, suatu saat dia akan terjatuh juga. Salah sasaran akhirnya mengubah segalanya.
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Semula aku menduga berumah-tangga itu simple dan akan selalu indah. Cukup menyatukan dua hati yang berbeda, saling pengertian dan menjalankan kewajiban memberi nafkah lahir dan batin sekemampuanku. Namun ternyata begitu kompleks eleman yang terkandung di dalamnya. Asam garam dan romantikanya memang bukan kaleng-kalengan. Kini aku merasa sedang terjebak dalam pernikahan yang belum semestinya kujalani. Dalam usia masih yang masih sangat relatif muda, aku terpaksa harus mengarungi berbagai rintangan, ujian dan godaannya. Cita-cita membina mahligai indah yang sakinah mawadah warohmah, sepetinya masih sangat jauh api dari panggang. Terlalu banyak misteri yang harus kupecahkan. Ikuti terus perjalan panjangku dari awal hingga akhir sebuah cerita ‘Hasrat Pengantin Remaja.’
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Kinanti Seorang gadis sebatang kara yang terusir dari rumahnya sendiri oleh paman dan bibinya dengan alasan karna hutang orang tuanya, awalnya Kinanti di perbolehkan tinggal di rumah itu dengan syarat harus bekerja sebagai asisten rumah tangga, tapi karna ulah anak paman dan bibinya menyebabkan dia di usir dari rumah itu. Sejak saat itu Kinanti yang sudah tidak punya apa-apa lagi pergi meninggalkan Indonesia, dengan di bantu oleh sahabatnya dia pergi ke Amerika dan bekerja di sana. Saat dia sudah nyaman dengan kehidupan barunya seorang pria datang mengusik ketenangannya. Kinanti tidak menyangka akan di pertemukan kembali dengan pria itu, pria yang menurutnya sangat arogan karna dia ingat betul bagaimana pria itu dulu sangat terobsesi padanya tapi Kinanti selalu bisa menghindari pria itu, tapi di sini dia tidak akan bisa berbuat apapun karna pria itu ternyata adalah Ketua Mafia yang sangat berkuasa dan Kejam Di usianya yang sudah matang Brian masih belum ingin menikah, padahal orang tuanya sudah sering membujuknya. Dia juga tidak ingin terlalu memaksa, itu sebabnya mereka tidak pernah mencoba menjodohkan Brian dengan wanita manapun. Sebenarnya bukan tidak ingin menikah tapi Brian masih mencari seorang wanita yang pernah dia temui saat berlibur ke Indonesia dulu wanita yang sudah lama dia inginkan untuk menjadi miliknya tapi wanita itu selalu menghindarinya dan selama ini orang suruhannya masih belum menemukan informasi tentang wanitanya itu Setelah lama mencari akhirnya dia menemukan wanitanya itu, yang dia sendiri juga tidak menyangka wanita yang dia cari sejak lama malah ada di wilayah kekuasaannya. Wanita itu adalah Kinanti. Dengan kekuatan dan kekuasaannya dia bersumpah akan membuat wanita itu tidak bisa pergi lagi darinya dan akan menjadi miliknya selamanya Mampukah Brian menaklukan hati Kinanti? Di sisi lain juga dia harus belajar dan menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya sekarang, terlebih lagi saat keluarga pamannya datang lagi mengusik hidupnya.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?