Warning! Bijaklah dalam memilih bacaan. Cerita ini mengandung unsur kenikmatan yang membuat ketagihan.
Nia adalah seorang wanita 24 tahun yang sedang mencari kerja. Wajahnya cantik dengan tubuh ideal yang begitu menarik. Kulitnya kuning langsat dengan tampilan payudara yang begitu indah.
Nia berniat untuk melamar kerja pada satu perusahaan besar. Karena ia ingin mendapatkan gaji besar agar kelangsungan hidupnya terjamin.
Hidup di kota yang serba mahal, terkadang membuat Nia melakukan apa saja. Seperti waktu ia yang kekurangan uang untuk membayar kuliah dua tahun lalu.
Nia nekat menjadi pacar seorang mahasiswa anak sultan yang terkenal mesum, dan suka gonta ganti pasangan. Namanya Leksi, lelaki bertubuh atletis yang suka memutuskan pacarnya apabila sudah bosan. Keberuntungan bagi Nia, karena Leksi sering meliriknya. Hingga pada akhirnya Leksi menyatakan cinta, dan Nia pun mau menerimanya.
"Aku terkenal playboy. Kenapa kamu mau sama aku?" tanya Leksi berbisik di kuping Nia. Suaranya yang seksi itu membuat bulu kuduk Nia merinding. Ada desir halus yang membuat getaran di tubuhnya.
"Karna kamu kaya, ganteng dan juga kuat," ucap Nia, seakan berusaha menarik perhatian Leksi.
"Sayang, kamu terlihat cantik malam ini. Apalagi kostum yang kamu pakai itu membuat mataku tak berhenti melotot." Sejak beberapa menit yang lalu Leksi tak henti menatap belahan dada Nia yang terekspos dengan seksinya. Gundukan montok yang mulus itu hampir membuat Leksi tak tahan. Namun, laki-laki bertubuh atletis itu berusaha menjaga image.
"Kenapa, Sayang? Kamu suka melihat ini?"
Nia menyentuh kedua bongkahan dadanya, membuat gerakan seksi.
"Bolehkah, Sayang?"
"Boleh."
Setelah diberi lampu hijau, Leksi pun langsung memperlihatkan sikap mesumnya. Ia langsung meraih pinggang Nia, dan menariknya ke atas pangkuan.
"Aku sudah tidak tahan lagi," ucap Leksi mendongak ke atas.
Satu tangannya masih menyentuh pinggang ramping Nia, sedangkan yang satu lagi menarik tubuh Nia agar mendekat ke wajahnya.
"Bibir kamu manis, Sayang. Emmhh," Leksi langsung mencium lembut bibir Nia.
Ciuman itu menimbulkan bunyi yang membuat gairah mereka semakin bangkit. Nia menikmati lumatan bibir Leksi dengan mata terpejam, sensasi kenikmatan itu semakin ia rasakan.
"Ah ... ssshhh," desah Nia ketika lumatan Leksi terhenti.
"Kamu sudah pernah begini?" tanya Leksi dengan suara yang bergetar.
"Kenapa kamu menanyakan itu? Ooh, ayo lanjutkan," ucap Nia sudah terbawa suasana.
Leksi tersenyum mesum, liukan tubuh dan tatap Nia yang minta disentuh pun membuatnya tak tahan lagi.
Leksi bangkit membuat posisi Nia jadi dibawah. Nia hanya pasrah dan mulai penasaran akan pengalaman seks bersama badboy seperti Leksi.
Tubuh nia kini pasrah di bawah kungkungan Leksi. Leksi menyempatkan diri membuka kancing kemejanya, sedangkan pusakanya yang sesak dibagian bawah, masih ia biarkan.
Melihat Leksi bertelanjang dada, membuat Nia semakin tak sabar untuk segera dinikmati.
"Sayang, ayolah. Apakah masih lama?"
"Ayo, Sayang. Aku suka melihat mu haus akan sentuhanku," ucap Leksi kembali melumat bibir Nia.
"Ah, lembut sekali."
Seraya terus melumat bibir Nia, sebelah tangan Leksi membuka kancing baju Nia. sehingga belahan dadanya kini terpampang nyata dengan indah.
Dengan gerakan pelan tapi pasti, Leksi pun menurunkan cup bra Nia. Kedua bongkahan dada Nia pun mencuat keatas, seakan memanggil mulut Leksi untuk segera menghisapnya.
"Hisap, Sayang. Aku suka dihisap." Nia tak tahan mendesah nikmat.
Leksi langsung meremas dada Nia yang montok, sesekali putingnya ia tarik, mulutnya pun sudah berpindah ke sebelah dada Nia. Lidah Leksi dengan sangat lincah mengelus kasar puting Nia. Leksi tidak tahan, sesekali ia menghisap puting Nia bergantian. Hal itu membuat Nia mendesah desah.
"Ahhh... oooh, terus, Sayang. Hisap lebih kencang."
Setelah puas menghisap dan meremas payudara Nia. Bibir Leksi bergerak turun menyusuri perut Nia yang datar, ia bermain sebentar di sana. Lalu dengan gerakan cepat menarik celana jeans Nia. Kini gundukan tembem di balik celana dalam Nia, terlihat jelas.
"Tembem, Sayang."
Leksi langsung membuka celana dalam berwarna putih Nia. Bulu-bulu yang tersusun rapi begitu terawat tumbuh disitu.
"Kamu sering mencukurnya, Sayang?"
Nia tak menjawab, ia segera membuka pahanya lebih lebar. Seakan meminta Leksi segera memanjakan ms. v nya.
Leksi berusaha menyibak belahan vagina Nia yang terlihat indah menantang. Ia langsung menyentuh clentit Nia, sampai Nia merasa keenakan.
"Aaahh... terus, Syang. Aku suka."
Mulut Nia terbuka sedikit, mengeluarkan desahan nikmat yang tak ingin dia tahan. Jarinya yang lentik pun mencengkeram lapisan kulit sova.
Melihat gerakan berahi dari tubuh Nia, membuat gejolak nafsu Leksi bertambah lagi.
Leksi menunduk, mencoba mengapai belahan vagina Nia dengan lidahnya. Tanpa aba-aba, ia langsung menyentuh belahan vagina Nia dengan ujung lidahnya, sedangkan sebelah tngannya berusaha masuk mengorek lubang surgawi Nia. Tangannya yang satu memainkan puting Nia.
Tak tahan Nia mendapatkan serangan yang intens sekaligus seperti itu.
"Aaah... enak Sayang. Terus ... Aahhh. Nia mengusap kepala Leksi. Tak karuan rasa kenikmatan yang Nia dapatkan.
"Kamu jago sekali, Sayang. Aaahh.. iya disitu jilat Sayang ... oohh.
Nia meracau nikmat tubuhnya pun menggeliat manja menahan segala kenikmatan di sekujur titik sensitifnya.
Leksi semakin semangat menjilat liang surgawi Nia. Sampai Nia tak tahan menahan semua kenikmatan itu. Rasa ada sesuatu yang meledak dalam dirinya.
"Aaah ... ah ah.. terus . Enak sekali, Sayang."
Mendengar racauan Nia, timbul pikiran iseng dari Leksi. Ia pun menghentikan semua kenikmatan pada Nia. Hal itu membuat Nia kecewa berat.
"Kenapa berhenti, Sayang? ucap Nia dengan tatapan sayu dan sendu.
"Sabar, Sayang. Jangan terburu-buru."
"Padahal tadi aku sudah mau keluar." Nia semakin kecewa. Tetapi dia masih tetap dalam posisi mengangkang. Sementara kepala Leksi masih berada diantara kedua paha Nia yang mulus.
"Merengek dulu dong, Sayang. Biar semngatku semakin terbakar.
"Sayang, ayo masukin." Nia pun mengikuti perintah Leksi. Tangannya menyentuh wajah Leksi.
"Masukin apa?" tanya Leksi pura-pura bodoh.
"Masukin Ko**l kamu, Oh..." Nia menggigit bibirnya, merinding membayangkan sensasi selanjutnya.
"Kamu pengen?"
Nia mengangguk.
"Baiklah! Aku akan membuat kamu mabuk sama sodokan penisku."
"Berapa ukurannya, Sayang?" Mata Nia tertuju pada selangkangan Leksi yang masih ditutupin celana jeans, tetapi gembungan di balik celana itu mampu membuat Nia berekspetasi tinggi.
"Pokoknya akan memuaskanmu, Sayang."
Leksi langsung meraih sangkutan celananya, membuka ikat pinggang dan juga menurunkan resleting celananya. Mata Nia tak berkedip menunggu sesuatu yang akan terpampang di depan mata.
Bersambung....
Apakah Leksi dan Nia tetap melanjutkan permainannya? Nantikan part selanjutnya.
Setelah menjadi yatim, Inayah harus ikut andil menjadi tulang punggung keluarga. Hal itulah yang membuatnya nekat merantau di usia 17 tahun. Inayah menjadi asisten rumah tangga muda di rumah keluarga Edric Dawson. Keluarga kaya raya, tetapi jauh dari kata harmonis. Malapetaka besar itu muncul, ketika Edric memaksa Inayah melayani hasrat seksualnya. Hubungan yang berawal dari ancaman dan paksaan itu, akhirnya terpaksa Inayah jalani. Kelembutan sikap Edric pada Inayah, membuat wanita belia itu mulai terbiasa. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Inayah mulai tak nyaman. Tiba-tiba dia terlambat datang bulan. Sejak saat itulah rasa waswas dan takut kembali mengahantui Inayah. Bagaimana kelanjutan hidup Inayah? Apakah dia akan mengandung anak majikannya? Bagaimana Inayah bisa lepas dari permainan nasib itu? Kehidupan yang jelas-jelas bertentangan dengan aturan agama yang dia anut.
Setelah resmi menjadi janda, Rahma harus berjuang seorang diri untuk menghidupi anak semata wayangnya. Rahma rela melakukan kerja apa saja, yang penting halal. Suatu malam, musibah datang menghampirinya. Rahma kecelakaan, tetapi musibah itu justru mempertemukannya dengan Rian--pemuda tampan yang baik hati. Pertemuan itu, lambat laun menghadirkan kenyamanan di antara mereka. Namun, ternyata status sosial, dan perbedaan agama membuat hubungan mereka ditentang. Omah--nenek Rian memberikan sebuah syarat pada keduanya. Jika mereka bisa melewati syarat itu, maka barulah mereka bisa menjalin hubungan. Bagimanakah perjuangan Rahma dan Rian dalam menyatukan cinta mereka? Simak kelanjutannya di cerita ini. Jangan lupa rate bintang 5 dan komentar yang bagus, ya. Terima kasih.
Kisah istri yang berjuang membalas sakit hatinya, setelah dikhianati sang suami.
Tampan dan rupawan, tetapi miskin. Membuat Ikhsan harus menggadaikan cintanya. Cinta dari wanita pertama yang mengisi separuh hatinya. Ambisi ingin segera punya uang banyak, membuatnya melangkahkan kaki ke kota besar. Namun, ternyata langkahnya itu justru awal dari berakhirnya kisah cintanya. Ikhsan terpaksa menikahi anak bosnya, dan memutuskan hubungan sebelah pihak. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah dia akan bertemu kembali dengan cintanya yang dulu? Simak kisah lanjutannya di sini.
"Kau pikir aku mau menjadi istrimu?" Rose tertawa mencemooh. "Not in milions time." "Ya, Rose. Kau akan menggantikan Rosa! Aku tidak butuh dirimu menjadi istriku karena aku hanya perlu kau berdiri di sana menggantikan Rosa!" Ucapan Robert penuh penekanan. "Kau tahu apa yang terjadi jika menolakku? Pertama, aku akan menjaukan Kenzie dari jangkauanmu, kedua, aku akan membuat Romeo ayahmu di deportasi, ketiga, aku akan menjual dirimu ke rumah bordil!"
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.