/0/19139/coverbig.jpg?v=22bbbcdc04b662b59d8c00c3d6be983f)
" Sadar Gra, gue temen pacar lo!! " Pekik Sila frustasi dengan tingkah pria di hadapannya. " Aku gak peduli, yang penting kamu pacar aku. " Acuh nya dengan seringai yang menyebalkan. " Stress, gila. Mati aja lo sana. " " Aku rela mati asal bersamamu. " " Najis" --- Kewarasan Sila sepertinya di permainkan saat menghadapi Agra yang merupakan pacar dari sahabatnya, pria itu tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai pacar. Apalagi saat pria itu yang bersikap mengatur dirinya layaknya pasangan kekasih membuat Sila benar benar gemas ingin mencekik leher pria itu hingga mati.
" Akhh, berhenti sak_it."
" Pelase. Gue mohon hentikan. Bunuh gue aja, jangan kaya gini. "
" Tidakh akan. Kamu akan hidup bareng gue selamanya sayang. "
" Akhh enak banget ughh. "
" Sekeras apapun lo nolak, lo tetep bakal jadi milik gue. "
Tangisan wanita itu semakin pecah, di iringi desahan yang sesekali keluar dari bibir nya. Pria di atas nya begitu bringas mengambil hal yang dijaga oleh pemilik nya.
Tak peduli sekeras apapun wanita itu menolak dan meracau meminta berhenti, pinggul nya tetap bergerak dengan tempo yang cukup cepat. Menusuk dan menenggelamkan benda keras itu di titik terdalam wanita itu hingga memekik sakit dan juga nikmat.
" Kumohon hiks. "
" Kenapa hmm ahh. Kenapa memohon? Ingin lebih cepat? Iya? " Kekeh nya dengan geraman serak. Urat di pelipis nya tercetak, membuktikan seberapa hebat nafsu yang menguasai pria itu.
" Ahhhh. Huhu, pelan please. "
" Nope! Akan lebih nikmat kencang seperti ini sayang " Sangkal nya.
" Pelan akhh! " Wanita itu memekik merasakan milik nya yang menyemburkan pelepasan nya, namun rasa nikmat dan sakit bercampur saat laki-laki di atas nya itu tak menurunkan tempo hentakan milik nya sedikitpun.
Wajah putih wanita itu sudah memerah, karena nafsu, marah, kecewa yang bercampur aduk. Tidak menyangka jika hal yang dijaga nya di ambil paksa oleh orang yang bukan cinta nya.
Dan sial nya, desahan tak bisa terhenti meskipun dia bersusan payah menahan nya untuk tidak keluar.
" Akhh jangan menjepit nya sayang. Aku akan sampai. " Erang nya.
Tangan wanita itu mencengram bahu penuh otot pria itu dengan kencang, " Pelase, di luar. " Mohon nya di sela desahan.
Dia tidak ingin bodoh dengan membiarkan benih milik pria itu tertanam di rahim nya.
" Ahh please. Di ah luar. " Pekik nya kesetanan. Milik nya terasa sesak dengan milik pria itu yang mengembung dan siap menyemburkan lava nya.
Pria di atas nya tak kalah kesetanan, menghentak dan menusuk dalam untuk mencapai puncak kenikmatan nya. Terganggu dengan tangan kecil itu, dia mengambil nya kasar, menekan di atas kepala wanita itu dan mendongak dengan desahan panjang. Kenikmatan itu meledak, membuat wanita di bawah nya mengejang sebentar menerima semburan sperma yang kini masuk ke dalam rahim.
" Brengsek!! Kenapa di dalem!! "
Seringai terbit di wajah tampan dengan rahang tegas itu, dia menunduk. Mengecup ringan bibir yang membengkak dan terlihat sexy itu.
" Itu tujuan ku. "
" Gila lo. Kalo hamil, sekolah gue berantakan. "
" Sudah ku bilang, apapun bisa ku dapatkan. Jika sejak awal menurut, semuanya tidak akan seperti ini. "
Air mata wanita itu kembali luruh dengan wajah tak peduli dan puas yang di berikan pria di atas nya. Tubuhnya bergetar hebat, perasaan takut mendominasi dirinya.
" Daripada bikin gue hancur perlahan, lebih baik lo bunuh gue. " Pinta nya serak, isakan menyesakan keluar dari bibir nya.
" Nope. Jika kamu membuat semuanya mudah, kamu akan bahagia. "
" Lepas. Biarin gue pergi. " Lirih wanita itu dengan nada putus asa. Nasi sudah menjadi bubur, mau menangis darah pun tidak akan mengembalikan keperawanan nya.
" Tidak ada yang akan pergi dari sini. "
" Ngapain lo!! " Pekik wanita itu, tubuhnya kembali meremang dengan bibir hangat pria itu yang mengulus nipple nya. Tangan nya yang terkunci oleh cekalan tidak bisa memberikan perlawanan.
" Ronde selanjutnya sayang. " Seringai nya.
" Brengsek! Gue gak ma- akhh. "
Dengan gampang nya, tangan kekar itu membalikkan tubuh sang wanita tanpa melepaskan penyatuan mereka dan kembali menghentakkan milik nya, memompa dengan cepat hingga desahan serak itu kembali mengalun.
Milik nya semakin licin keluar masuk karena sisa pelepasan keduanya. Tak membiarkan tangan nya menganggur, sesekali dia menampar bongkahan padat milik wanita itu hingga tercetak jejak merah.
" Ahh terus mendesah sayang eungh. Itu sangat indah! " Serak nya dengan suara berat.
Semakin kasar permainan nya, maka semakin tercetak wajah puas di wajah tampan itu. Lolongan dan permohonan berhenti bagai nyanyian merdu untuk pria itu, tidak ada rasa kasian yang timbul di hatinya.
Baginya, semakin tersiksa wanita di bawah itu karena nafsu. Maka hasrat nya semakin membuncah. Ini yang selalu dia impikan dulu dan baru tercapai sekarang.
" Kulum. " Serak nya, memasukkan jempol telunjuk nya dengan paksa ke mulut kekasihnya.
Merasakan lidah hangat itu membuat kepala nya seakan pecah, kenikmatam yang di rasakan nya berkali lipat. Sebentar lagi dia mencapai pelepasan nya.
" Ahh sayang eumh, sebentar lagi. " Erang nya dengan suara berat.
Pompaan terus dia lakukan hingga puncak nikmat ini kembali pecah untuk yang kesekian kalinya.
" Terimakasih sayang. " Bisik nya.
Cup
" Brengsek. Mati lo. " Umpatan lirih itu di sambut tawa senang.
Bibir itu mendarat lembut di bibir sexy wanita di bawah nya yang sudah menutup mata dengan ekrpesi kacau yang lagi-lagi terlihat sexy dan membuat hormon nya terasa panas.
" Sayang, kau tidur atau tidak kuat menerima kenikmatan? " Lirih nya, sesekali bibir nya mendarat di wajah penuh jejak air kata itu.
" Oke, istirahat lah." Lanjutnya dengan nada kecewa. Ekspresi nya bak anak kecil yang tidak di berikan permen.
" Masih ada esok, aku senang aku yang pertama. Dan sudah seharusnya seperti itu. "
" Good night honey. "
Bibir nya mengigit gemas bibir bengkak itu, dengan pelan dia mencabut penyatuan mereka hingga cairan itu kembali keluar.
" Malang sekali anak papah, tidak tertampung di rumah mamah mu. " Tutur nya sedih, kemudian tertawa pelan.
Tiga jarinya berusaha mendorong cairan itu, berharap masuk kembali kedalam. Meskipun sia-sia.
Dengan tubuh telanjang, dia beranjak dari tempat tidur. Duduk di sofa tak jauh dari sana dengan rokok yang sudah tersulut.
Netra tajam nya menatap tenang wanita di atas tempat tidur itu yang lelap dengan tenang, tubuh putih beberapa jam lalu sudah penuh oleh bekas merah. Tanda kepemilikan dan juga tamparan yang beberapa kali dia layangkan.
" Itu akibatnya jika bermain dengan ku. " Lirih nya yang menguap di ruangan kamar itu.
" Shit. Murahan sekali. " Umpat nya melihat milik nya yang kembali tegang. Hanya karena melihat tubuh telanjang di depan matanya itu. Dan ini tidak berlaku dengan semua perempuan sexy yang sering di temui nya di club.
" Kau pintar mencari rumah. " Kekeh nya mengusap milik nya yang menegang.
" Sabar, besok pagi kita berkunjung lagi. Biarkan dulu istirahat. " Bisik nya menenangkan, bibir nya tersungging lebar. Tak sabar membuat wanita itu mengerang dan mengumpat di sela desahan nya.
Sekasar apapun umpatan yang keluar dari wanita itu tidak membuat nya tersinggung, justru semakin terlihat menawan dan memacu adrenalin nya.
" Bukan nya butuh untuk di abadikan? " Gumam nya.
Dia mengambil sebuah kamera dari lemari, mendekat dan mengambil tempat terbaik untuk mengabadikan tubuh polos di atas tempat tidur itu.
" Terlalu cantik dan menawan untuk di lewatkan. "
"Ugh," Lenguhan keluar dari bibir perempuan yang tengah terpejam itu. " Yes, honey. Moan again !" Geram pria itu. " Akh, you make me crazy" Alana tidak tau jika setiap malam selalu ada orang yang menyelinap masuk ke dalam apartment mewah nya, menyentuh saat dia tidur dan pergi setelah puas tanpa dia tau keberadaan nya. Yang Alana rasa, semua itu hanya mimpi nya. -- " Rasanya aku ingin mengecup dan memberikan tanda di setiap inci tubuh kamu. mengurungmu dan menjadikan kamu hanya untuk ku. " " Pria gila. " " Yes, that's me"
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?