img Obsesi Pacar Sahabatku  /  Bab 2 it's time | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 it's time

Jumlah Kata:2367    |    Dirilis Pada: 12/07/2024

temenin

kan tatapannya dari handphone, mereka

car gue. Gue lagi ribut sama dia dan semalam janji bakal

lebih serius gadis di samping nya. Roman-roman nya dia akan

ca chatan gue

kemana arah permasalahan yang di terima Septi. Dia chatan dengan Gibran

ereka berdua berangkat menuju kediaman Agra,

iaman Septi. Makanya gadis itu mengajak Sila untuk menemaninya ka

ong ti

gu pemilik apartemen membuka pintu, Sila yang berdiri di b

ya, tapi ini pertama kalinya dia menemani Septi ke tempat

rangah dengan lantai gedung apartemen yang ditempati Agra, lantai 40. Lantai kalangan

ng masih SMA, mungkin dia satu-sat

" panggi

g sudah membuka pintu dan berdiri dengan muka ba

engaja berkontak mata dengan pria itu. Sedikit

asu

ragu, masuk kedalam apartemen

gen sama dia, turunin ego lo. Disini lo

pan mereka dengan wajah seten

Septi menahan tangannya untuk tetap tinggal, namun Sila tak ingin ikut campur di permasalaha

m, deket dapur.

i dari sana setelah melepas paksa t

amu. Namun saat di ruang TV yang menghubungkan dengan ruang tamu, dia mendengar perdebatan temannya itu

a hubungan apapun lagi sama

, aku cerita ke dia. Aku sama Gibran bener-bener gak

onton pertandingan Volly nya, tapi aku

ia anter beli makanan. Dan kamu gak ng

ng sama dia karena motor aku lagi di

a anterin beli nasgor. Kalo mau bohong, yang pinter

engakui, temannya jelas salah, karena masih merespon perlakuan manta

k merespon lagi Gibran, namun karena susah di kasih tau, akhirny

a sekeda

an jalan malam untuk mencari udara segar. Dan Sila baru mengeta

. Pantas saja gadis itu rela jauh jauh menghampiri Apartemen

eleng, apalagi Agra yang merupakan pacaranya, dia pa

Septi mengajaknya pulang karna ibunya sud

nya Sila, mereka membawa motor

telpon terus. Bisa di amuk g

a petir lagi. " Seru Sila, dia t

ma, hanya taku

rin pake mobil

at jika ada kecanggungan di antara mereka. A

uk tahap selingkuh. Pergi dan chatan

marah kalo aku pulang gak

uluh menitan lagi, pa

nggak g

da mantel kan? " Tanya nya memastikan

ak melakukan percakapan setelah pe

ya pertanyaan gadis itu. Dalam hati Sila meringis, disini dia juga me

ya dan melangkah ke arah kaca yang memperlihat

es tadi. Mau maksain pulang se

wabnya yang mala

kap lo udah nanyain, nanti lo

a membuka jok motor milik Septi dan m

dienya" Pakai ini dulu biar anget. "

. Kan lo yang bawa

Pake buruan. " Paksa nya dan merampas

api

tadi dia memakai kaos lagi, lang

embantu sahabatnya itu

ti kepada Agra yang menghampir

sement, namun pria itu

. " Ti

epalanya, " Nggak, ak

r lo gapapa. " Titah Si

ya ragu, " Nggak usah deh,

n licin sekarang. " Ujar Sila. Tidak sepenuhnya beralibi, selain itu juga

k memperhatikan intera

ama dia sekarang kesempatan supaya n

o harus sendiri. " Uj

kali. " K

a dan menggas motor nya lebi

lebat jika sudah di jalan. Apalagi Sila membawa motornya t

dapannya yang berjalan

tu yang akan semakin menjelang malam dan

itu membuntuti nya di belakang. Dia kira pria itu akan membawa dengan kecepatan rata-rata

gigit bibir bawahnya merasakan rasa dingin yang masuk ke tu

ke rumah Septi, matahari sudah tenggelam,

ukup kram antara

dari bibirnya setelah sampai di d

mah nya, rumah mereka berjauhan. Sekitar 7 km lagi unt

Ucap Septi yang sudah

dengan senyum tipisnya, dia

Yang diterima dengan ba

erin sama Agra.

Lanjut gadis itu menatap sang paca

ngangguk dan

an dia lagi di rumah temennya, gak jauh dari

g, dia gebetan

s nunggu lagi.

dia aja. Lagian pacar lo mau

gue, ayo.

Septi mendorong temanny

ue. " Melas Sila, berusaha me

in dia kan? Mending sam

tu, gue lepas dulu mantelnya. Disini

dia membantu melepas a

, mau di pake n

a memegang bahu Agra dan naik

ggu bentar. " Titahnya. Dia berlari ke arah

ang nya suruh dia bawa balik. " Ucap

un dia hanya menerima jak

an cuma di Pegan

ake. " Kesal Sila ka

na untuk pulang bersama seseora

Mereka belum memiliki status, katanya kalo memberitahu se

aat Agra mulai memundurkan moto

an. Agra membawa motornya dengan cukup santai, jadi Sil

ka dia tidak perlu di jemput dan membatalk

otonya secara mendadak, otomatis dia ters

epan berhenti menda

duknya, rasanya dia ingin m

i. " Pesannya dengan

r pria itu be

udah dingin banget. " Pinta Sila dengan tubuh yan

Sila tak enak jika mereka terla

n. Bahaya kalo

tidak salah

ebut-kebutan saat pulan

" Tanya nya, tak

mbalas, hujan turun

ang menampilkan wajah Sila, bibir pucat nya menjadi penegasan jik

undak pria itu sebagai pegangan. Dia tak ma

ngan saat dibawa nanti, bisa-bisa tubuhnya t

up, mereka sampai di depan

g turun dari motornya. Pria itu jauh lebih basah kuy

tidak enak rasanya. Namun, lebih tidak enak menolak pri

Ajaknya me

di handphone nya dan m

tunya dan ikut ma

lai menyala, Sila ber

tah nya dan masu

nti baju? Gue punya abang dan ada beberapa

tu dengan senyum tipis

nya, mengambil kaos dan celana selut

to

atas tempat tidur. Gue mau ke ka

an cermin, kemudian menatap pintu ka

amnya menatap wajah

ang basah, bibirnya tert

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY