/0/18308/coverbig.jpg?v=bd1b00d94f82c09a380965d2caa7da7b)
Kirani dipaksa menikah dengan Devon, seorang preman terkenal. Adik perempuannya mengejeknya, "Kamu hanya anak angkat. Nasibmu benar-benar sial karena menikah dengannya!" Dunia mengantisipasi kesengsaraan Kirani, tetapi kehidupan pernikahannya ternyata disambut dengan ketenangan yang tak terduga. Dia bahkan menyambar rumah mewah dalam undian! Kirani melompat ke pelukan Devon, memujinya sebagai jimat keberuntungannya. "Tidak, Kirani, kamulah yang memberiku semua keberuntungan ini," jawab Devon. Kemudian, suatu hari yang menentukan, teman masa kecil Devon mendatanginya. "Kamu tidak layak untuknya. Ambil seratus miliar ini dan tinggalkan dia!" Kirani akhirnya memahami perawakan sejati Devon, orang terkaya di planet ini. Malam harinya, gemetar karena gentar, dia membicarakan masalah perceraian dengan Devon. Namun, dengan pelukan yang mendominasi, pria itu mengatakan kepadanya, "Aku akan memberikan semua yang kumiliki. Perceraian tidak bisa dilakukan!"
Meski Kirani Handaru sudah memiliki pacar, dia diharuskan menikah dengan pria lain.
Dia memilih kabur dari pernikahannya sendiri, berharap pacarnya akan membawanya pergi.
Namun, apa yang dia temukan selanjutnya akan terukir selamanya dalam ingatannya ....
Mengintip melalui pintu kamar yang sedikit terbuka, dia melihat seorang wanita tanpa pakaian, duduk di atas seorang pria, bergerak naik turun penuh semangat.
"Ngh ... Julianto, katakan padaku, apakah kamu mencintaiku atau Kirani?"
Dengan napas pendek, Julianto Suratman berkata, "Sayang, bagaimana kamu bisa membandingkan dirimu dengan dia? Aku pasti sudah meninggalkannya sejak lama jika aku tidak begitu khawatir reputasiku akan hancur."
Senyuman yang menghiasi wajah wanita itu melebar. "Tidak perlu khawatir. Begitu dia menikah dengan pria tak berguna itu malam ini, tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk bersama."
Mata mereka terkunci dalam tatapan lembut, lalu mereka saling berpelukan ....
Wajah Kirani memucat. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya.
Pacarnya ada di ranjang meniduri adiknya!
"Brak!"
Pasangan yang sedang melakukan kegiatan ranjang itu terkejut.
Sebelum Julianto sempat menyadari apa yang terjadi, sebuah vas menghantam kepalanya.
Jamila Handaru menjerit dan menerjang untuk menghadapi Kirani. "Apa kamu sudah tidak waras?! Sudah sejak lama Julianto kehilangan minat denganmu, dan satu-satunya alasan dia tidak meninggalkanmu adalah karena rasa tanggung jawabnya! Beraninya kamu menyakitinya!"
"Urusan antara aku dan dia, kamu tidak berhak campur mulut!" balas Kirani dengan dorongan dingin dan menoleh ke arah Julianto. "Aku perlu mendengarnya dari mulutmu sendiri, Julianto. Apa kamu sudah lama bersama dengan Jamila di belakangku?"
Julianto tidak sanggup bertemu tatapannya. "Maaf, Kirani."
Jantung Kirani rasanya seperti terkoyak, rasa sakitnya begitu luar biasa hingga dia kesulitan bernapas.
Tangannya mengepal erat, kukunya menancap di telapak tangannya. "Julianto, bagaimana kamu bisa mengkhianatiku seperti ini? Apakah kamu tidak ingat siapa yang telah menafkahimu selama tiga tahun? Aku yang menemanimu saat kamu tinggal di ruang bawah tanah itu sampai kamu membeli rumah sendiri!" teriak Kirani.
Merasa bersalah, Julianto mengalihkan pandangannya, menutupi kepalanya, dan tetap diam.
Jamila tertawa mengejek. "Kamu benar-benar berpikir dia akan merangkak kembali padamu setelah mendengar itu?"
Kirani tersenyum dengan tenang. "Untuk apa aku menginginkan dia kembali padaku? Dia hanyalah seorang pria tak berguna yang bergantung pada wanita untuk hidup. Aku seharusnya berterima kasih padamu karena telah membawanya bersamamu."
Komentar ini membuat marah Jamila.
Apakah Kirani menyindir bahwa dia ditakdirkan bersama seorang pria tak berguna?
Merasa marah, Jamila menggertakkan gigi. "Kamu akan menyesali ini, Ibu pasti sudah menyadari bahwa kamu tidak hadir di pernikahan itu."
Ekspresi Kirani berubah.
Sejak awal, dia tidak pernah menginginkan pernikahan ini.
Pria itu ingin menikahi Jamila, putri asli Keluarga Handaru. Sebaliknya, Kirani hanyalah anak angkat yang dibawa ke Keluarga Handaru bersama ibunya.
Sore tadi, Mayang Hanafi, ibu Jamila, mengundangnya untuk minum teh. Setelah satu cangkir, Kirani jatuh pingsan.
Saat terbangun, dia mendapati dirinya mengenakan gaun pengantin, duduk di kamar yang didekorasi untuk malam pertama.
Mayang memberitahunya melalui pintu bahwa dia akan menikah menggantikan Jamila, menepati janji pernikahan yang dibuat oleh kedua keluarga.
Tentu saja Kirani menolak.
Pengantin pria dikabarkan adalah pria yang telah melakukan banyak hal jahat. Jamila sendiri sempat menolaknya hingga mencoba bunuh diri.
Kirani juga tidak bersedia menerima pernikahan itu.
Putus asa, dia memberanikan diri kabur melalui jendela, tetapi tidak menyangka ....
Dibutakan dengan amarah dan keputusasaan, dia mencengkeram gaun pengantin itu erat-erat dan mengatupkan gigi.
Kirani berkata, "Kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian inginkan."
Setelah mengucapkan ini, dia berbalik dan pergi.
Jamila tidak mengejarnya. Sebaliknya, dia memberi tahu orang tuanya tentang kunjungan Kirani.
Di Dale, merupakan sesuatu yang mudah bagi Keluarga Handaru untuk melacak keberadaan seseorang.
Kirani terus berlari dan tidak berhenti.
Sepertinya ada pengejar di setiap belokan yang dia ambil.
"Bruk!" Dia tersandung batu di pinggir jalan, jatuh ke tanah.
"Berhenti di sana!" Sekelompok pria kuat yang membawa pentungan listrik mengejarnya.
Kirani bertekad untuk tidak diseret kembali.
Menggertakkan gigi dengan keras, dia memaksa dirinya kembali berdiri dan lanjut berlari.
Satu jam kemudian, Kirani berlindung di sebuah gudang, tersengal-sengal.
Dia berhasil mencapai area pinggiran kota. Tentunya para pengejarnya tidak dapat menemukannya di sini, kan?
Saat dia naik ke lantai dua, dia menggunakan energi terakhirnya mengambil barang-barang untuk memblokir pintu.
Akhirnya, dia membiarkan dirinya beristirahat sejenak untuk mengatur napas.
Namun, kelegaannya hanya bertahan sesaat ketika dia mendengar suara-suara di kegelapan.
Mungkinkah itu suara hewan?
Tidak, ternyata jauh lebih buruk, tidak salah lagi dia mendengar suara langkah kaki.
"Tap, tap ...."
Gema sepatu bot kulit menyentuh lantai memecah kesunyian malam.
Kirani ketakutan setengah mati.
Mulutnya berkedut di luar kendalinya, dan suaranya bergetar saat dia berbicara. "Apakah kamu ... tinggal di sini? Aku tidak bermaksud menerobos masuk, aku akan pergi ...."
Akan tetapi, saat dia bangun, sebuah tangan besar menangkapnya dari belakang.
Sebuah pisau tajam menyentuh lehernya yang lembut.
Kirani begitu ketakutan sehingga dia hampir tidak sanggup membuka mulut dan berbicara.
Suara dingin seorang pria menanyainya dari atas.
"Siapa yang mengirimmu ke sini?"
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?