INI HANYA INSPIRASI. CATET YA! Pernikahan yang kujalani dengan suamiku tak seindah yang dipikirkan orang-orang. Lika-liku kehidupan sudah kujalani apalagi harus berulang kali memaklumi perselingkuhan Mas Raga dan wanita itu, hanya demi satu kata, buah hati. Tapi kata-kata dari pelakor itu seakan menamparku seolah aku wanita bodoh yang terus memaafkan sebuah pengkhianatan. Aku Nazeea Athaya, dan inilah kisahku.
(Mereka masuk ke dalam kamar yang sama.)
Kubaca dengan seksama pesan dari seseorang yang kuminta untuk mengintai suamiku dan gundiknya.
(Baik, terima kasih,) balasku singkat.
Menarik nafas panjang untuk meredakan sesak yang ada dalam dada, aku keluar dari kamar hotel yang kini kutempati. Langkahku cepat bersama manager hotel yang sebelumnya kupinta bantuannya.
Tanpa mengetuk pintu dahulu. Pria yang berdiri di sampingku langsung menempelkan card key untuk kemudian pintu terbuka lebar.
Langkahku cepat masuk ke dalam kamar, melihat sepasang pria dan wanita tengah melakukan itu dengan keadaan tanpa sehelai benang pun.
Berdehem pelan, kulihat wajah keduanya yang langsung terperanjat dengan mata membulat, lalu buru-buru menarik selimut untuk menutupi raganya yang tak berbalut.
"Zea?!" lirih si gundik.
"Mama?" Pria yang berbalik dengan gundiknya itu melotot menatap ke arahku. Suamiku juga terkejut melihatku berdiri bersama beberapa orang yang salah satunya memegang handycam.
"Pakai pakaianmu, kita bicara."
Mas Raga susah payah menelan saliva. Mungkin tak menyangka aku akan mempergokinya untuk yang kesekian kali.
Ya, dia adalah Mas Raga-suamiku. Untuk kesekian kalinya dia berselingkuh dengan wanita yang tidak pernah henti-hentinya mengajar dia.
Shevaya namanya.
Enam kali sudah 'ku maafkan perbuatannya, tapi kali ini lebih keterlaluan. Mereka bahkan dengan teganya sedang melakukan hal itu.
Nyeri tentu saja, sakit hati apalagi. Tapi aku tak berdaya atas keadaan. Perpisahan yang pernah terpikirkan akan membuat orang-orang di sekitarku terluka.
Aku sering memergoki mereka di hotel hendak check in, di mobil sedang bercumbu, bahkan saat mereka berada di bandara. Keduanya terlihat bergandengan tangan tanpa malu dilihat oleh orang sekitar.
Suamiku berprofesi sebagai pilot dan gundiknya yang berprofesi sebagai seorang pramugari, memungkinkan keduanya untuk sering bepergian bersama, bahkan menginap di hotel yang sama saat fly ke berbagai kota atau negara.
Dan sekarang, untuk sekian kalinya aku harus mendapati kenyataan tentang suamiku yang doyan jajan dan selingkuh, dan lebih parahnya pada orang yang sama.
Benar-benar gila.
"Ma, aku minta maaf. Aku mengakui apa yang aku lakukan ini salah. Tapi aku tidak akan melakukannya lagi. Aku mohon kali ini, maafkan aku, ya?" pinta Mas Raga setelah kami berada di dalam kamarku.
Pria itu tadi mengikuti dengan tanpa pakaian. Dia hanya mengenakan celana pendek tak peduli dengan pandangan orang lain.
"Sudah berapa kali kamu meminta maaf, dan sudah berapa kali kamu berjanji untuk menghentikannya, Mas?" ucapku dingin.
Aku duduk di sofa dengan kaki bersilang. Tak lupa kupasang wajah dingin sebagai puncak kekesalanku padanya.
"Ini bukan kali pertama, tapi aku akan meyakinkanmu kalau ini yang terakhir kalinya. Aku mohon sekali lagi, maafkan aku, ya."
Pria itu hendak mendekat dan menyentuh pipi, tapi buru-buru kudorong dadanya dengan kasar.
"Jangan sentuh aku dengan tangan jijikmu itu. Sebaiknya kamu mandi dan bersihkan diri," hardikku kasar. Lalu melengos melihat wajahnya yang tanpa rasa bersalah.
"Oke, aku tahu kamu sedang marah sekarang. Tapi tidak apa-apa, aku sering minta maaf padamu. Jadi tolong lupakan kejadian barusan."
Dengan entengnya pria itu berucap, lalu pergi mandi dan meninggalkan kamarku.
Aku mencebik dan meremas rambut berulang. Untuk kesekian kalinya hatiku dicabik-cabik oleh pria bernama Raga yang sudah menikahiku selama 6 tahun tersebut.
Apa kurangku dan apa salahku? Aku sudah memberikan putra-putri yang tampan dan cantik. Aku juga sudah menjadi wanita yang baik dan hanya diam di rumah. Resign dari tempat kerja yang sama-sama seorang pramugari.
Dulu kami berkenalan saat Mas Raga training menjadi co-pilot. Waktu itu sikapnya yang santun dan hangat membuatku tertarik. Tak membutuhkan waktu lama untuk kami berkenalan hingga akhirnya melangsungkan pernikahan dengan tanpa paksaan.
Kami saling mencintai dan rumah tangga kami pun terbilang harmonis. Tapi satu kebiasaannya yang sulit untuk aku maafkan adalah berselingkuh. Dan parahnya lagi dengan wanita yang sama.
Shevaya, tak pernah lelah mengejar suamiku setelah ancaman dan makian yang terlontar dari bibirku. Wanita itu malah semakin menjadi-jadi saat berulang kali kuminta untuk menjauhi suamiku.
Tak terhitung pertemuan diam-diam mereka di bawah pengawasan orang yang kubayar. Meski tidak sampai ngamar tapi mereka sering menghabiskan makan malam berdua.
Untuk kesekian kalinya inilah titik jenuh yang kurasakan sekarang, dan anehnya aku belum bisa melepaskan pernikahan ini. Dua buah hati yang menjadi pikiranku. Selain itu dua keluarga akan sama-sama kecewa jika aku memilih untuk bercerai.
Pintu diketuk dari luar. Aku suruh orang itu masuk. Sedikit terkejut ketika langkah stiletto itu mendekat dengan penampilan yang cukup seksi.
Shevaya dengan gaun merah darah ditambah dengan sepatu hak tinggi berwarna hitam, membawanya mendekat ke arahku dengan dagu terangkat. Angkuh!
"Untuk apa kau menemuiku gundik? Apa kau tidak memiliki harga diri, atau kau tidak memiliki rasa malu sedikitpun, hingga kau mendatangi istri dari sah selingkuhanmu?" tanyaku emosi. Mati-matian kutahan kekesalan ini, tapi nyatanya aku tak bisa. Melihat mereka bercumbu tadi membuatku geram dan rasanya otakku hampir gila.
"Ck! Kamu cepat sekali emosi, Zea. Pantas saja Mas Raga berkali-kali kembali ke pelukanku."
"Itu karena wanita gatal sepertimu tak pernah bisa lepas dari buaya buntung seperti suamiku," bentakku membalikkan ucapannya. "Lagian kenapa kau bangga, hah?! Kau itu hanya ditunggangi bukan dinikahi!" lanjutku dengan gigi bergemerak.
"Heh, itu cuma anggapanmu. Tapi, biar kukatakan padamu. Zea, sampai kapan kamu akan mempertahankan pria yang jelas-jelas sudah tidak menginginkanmu lagi, hm? Dan apa kamu tidak lelah jadi istri tak dianggap?!"
"Apa kau bilang? Hati-hati kalau bicara."
"Oke, coba tanyakan pada hatimu. Kenapa Mas Raga berulang kali selingkuh dan berpaling darimu, bahkan tak memperdulikan perasaanmu dan anak-anak. Bukankah itu artinya dia sudah lelah dan jenuh padamu? Lalu sampai kapan kau akan mempertahankan pria itu, hm?"
Sheva semakin menantang dengan dagu terangkat. "Ingat Zea, Mas Raga tidak akan pernah berhenti berselingkuh karena itu sudah wataknya. Dia hanya menuntut maaf padamu lalu semuanya kembali seperti semula. Apa kau tidak lelah, Zea? Apa kamu pikir dengan maaf maka dia merasa menyesal? Tidak. Dia mungkin berada di sisimu, tapi hati dan perasaannya sudah kugenggam dengan erat. Jadi berhenti membuang waktu untuk mempertahankan sesuatu yang sebenarnya sudah lepas dari tanganmu."
Mataku panas, hatiku terbakar. Merasa tertampar akan kebenaran ucapan dari wanita binal itu.
Ya, aku bukannya tidak tahu semua fakta ini. Hanya saja hatiku selalu berkilah dan berpikir semuanya akan baik-baik saja setelah kata sakral itu terucap. Sebuah kata maaf untuk mengembalikannya ke sisiku, lalu semua terulang dan terulang.
Sheva mendekat dengan sudut bibir terangkat. Dari jarak sedekat ini bisa kuhidu aroma Clive Christian milik suamiku menempel di raganya.
Dia menyentuh ujung rambutku dan memainkannya. Aku terdiam dengan emosi meluap tapi kalah dengan fakta dan kenyataan.
"Dan ya, aku mengatakan ini karena aku kasihan padamu. Selama ini kamu terus-terusan dikhianati dan dibohongi, sementara kami bermain-main dengan leluasa. Melepaskan rindu, mengadu asmara, dan bergelut di atas tempat tidur tanpa sepengetahuanmu. Jadi, daripada kau terus-terusan hidup dalam halusinasi dan rasa sakit, sebaiknya lepaskan saja dia dan biarkan dia bersamaku. Karena meskipun sekarang kami ketahuan olehmu, akan ada waktu lain, jam lain atau tempat lain dimana kami akan menghabiskan malam bersama tanpa memperdulikan keberadaanmu. Bukankah kau terlihat menyedihkan di sini?"
Deg!!
Sialnya gundik itu berkata benar. Aku tak lebih dari wanita yang sangat menyedihkan sekarang. Tapi baiklah, jika itu keinginannya. Mungkin inilah saatnya kulepaskan Mas Raga untuk gundiknya dan melepas rasa sakit.
"Sheva, kenapa kamu di sini?" Lamunanku buyar melihat Mas Raga dengan koper yang digeretnya. Pria itu mungkin bingung melihat pasangan mesumnya berani menghadapiku.
"Aku sedang mengingatkan istrimu, Mas. Dan aku sudah selesai." Wanita itu melirik jumawa. "Dah, sampai jumpa lain kali, Zea."
Bisa-bisanya Sheva berkedip sambil menyentuh dada suamiku, lalu melenggang pergi dengan senyum puas. Sedangkan di sini, di dalam dadaku sesuatu yang bernama hati sedang terbakar.
"Apa yang dikatakan oleh Sheva barusan? Kau tidak menanggapinya dengan serius, 'kan?"
"Sayangnya apa yang dikatakan oleh wanita itu sepenuhnya benar. Hanya aku saja yang bodoh, yang terus-terusan memintamu untuk kembali ke sisiku padahal tak ada lagi yang bisa kita pertahankan."
"Apa?!"
"Tapi aku tak mau hancur sendirian, Mas. Kamu dan gundikmu juga harus merasakan hal yang sama," ucapku dingin seiring ponsel yang terus-terusan bergetar, yang kutahu sedang membawa kabar buruk.
Aku tidak masalah ibu datang berkunjung jika niatnya baik. Namun jika kedatangannya hanya untuk membuat perkara apalagi dengan memfitnahku, Maka maaf Bu, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Baca novel kesekian saja di bakisah, happy reading!
Aisyah ditinggalkan oleh suaminya hanya karena kulitnya yang burik. Tanpa Andra tahu jika keadaan bisa berubah. Aisyah berubah dalam waktu sekejap dan itu membuat Andra menyesal telah membuangnya. Namun demikian mereka terlibat hubungan dimana mereka harus berpura-pura untuk baik-baik saja di depan kedua orang tua mereka.
Edwin Yogaswara tak menyangka akan dinikahkan dengan paksa oleh lelaki bernama Gunadi dan disuruh menikahi putrinya. Yang lebih mengejutkan lagi, istrinya yang bernama Melati Anastasia itu ternyata selain sombong, angkuh, juga tengah berbadan dua alias hamil lima bulan. Kenyataan itu membuat Edwin syok, dan marah karena selain merasa di paksa juga merasa di tipu mentah-mentah. Bagaimana lika-liku perjalanan kisah rumah tangga mereka? Akankah tumbuh cinta diantara keduanya? Ataukah mereka akan berakhir begitu saja, dengan keegoisan masing-masing? Baca sekarang juga.
Suami yang diam-diam tega membagi hati dan berselingkuh, bukan hanya harus diberi pelajaran, tapi juga harus ditinggalkan. Bagaimana cara Indira menghadapi Agung dan Zahra yang tak tahu malu. Simak kisah selengkapnya.
Christian Oliver adalah seorang CEO yang tampan, mapan, kaya dan juga terkenal karena kepiawaiannya dalam mengelola bisnis. Namun, hidup Christian sungguh menyedihkan. Di usianya yang akan menginjak usia 29 tahun, dirinya tidak diijinkan oleh Sang Ayah untuk berhubungan dengan wanita manapun.Alasannya karena dirinya sudah dinikahkan sejak remaja dengan Olivia, anak dari sahabat Sang Ayah. Masalahnya adalah, Olivia hingga saat ini masih belum ditemukan keberadaannya, walaupun Christian sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Padahal tanpa Christ sadari, Olivia selalu berada dekat di sampingnya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kara dijual oleh suaminya tepat pada malam pertama pernikahan mereka, pada lelaki bernama Angkasa. Kara harus melayani sang CEO selama satu bulan. Hari demi hari dilalui Kara bersama Angkasa, hingga Kara mengandung. Akan tetapi, Angkasa tidak mau mengakui bahwa bayi yang di dalam kandungan Kara adalah darah dagingnya--karena kesalahpahaman. Kara dicampakkan begitu saja. Kara makin menderita karena perbuatan mertua dan suaminya. Dia menghadapi penderitaan hidup seorang diri dalam kondisi mengandung. Kara akhirnya bisa sukses menjadi desainer berkat kerja keras. Angkasa muncul kembali pada kehidupan Kara. Menyesal dan meminta maaf. Akankah Kara menerima permintaan maaf Angkasa?
Cerita ini khusus 21+, karena terdapat adegan panas. Cerita ini di mulai ketika Fahrizal masih berumur 13 tahun, tapi dia sudah bisa menunjukkan kelebihannya di atas ranjang.
Dua tahun lalu, Nina menikah dengan pria yang belum pernah ditemuinya. Dia tidak tahu namanya atau usianya; dia tidak tahu apa-apa tentang orang yang dinikahinya ini. Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah kontrak dengan kondisi, dan salah satu klausulnya adalah bahwa dia tidak boleh tidur dengan pria lain. Namun, Nina kehilangan keperawanannya kepada orang asing ketika dia mengetuk pintu yang salah pada suatu malam. Dengan kompensasi yang harus dia bayar membebaninya, dia memutuskan untuk membuat perjanjian perceraian sendiri. Ketika dia akhirnya bertemu suaminya untuk menyerahkan surat-surat itu, dia terkejut menemukan bahwa suaminya tidak lain adalah pria yang telah "selingkuh" dengannya!