nya. Mungkin dia melampiaskannya pada barang-barang yang ada di dalam. Dan sekali lagi, aku tidak peduli. Bagiku yang terpenting sekarang a
unya. Tak kulihat keberadaan Dika di sana. Mungkin dia sedang
nnya melihat ponsel di depannya dengan wajah terkejut. He
jah begitu mendengar lan
itu pada Raga? Atau jangan-jangan ponselmu di retas oleh orang lain dan ia yang menyebarkan aib suamim
arus mengetahui tentang perbuatan Mas Raga dan wanita itu? Jad
elakuan nggak pake otak!" tudingnya geram. Belum selesai ucapannya,
ikannya. Mbak Anisa meraih bahu membua
ua orang. Bukan hanya Raga dan Sheva yang kena imbasnya, tapi pekerjaan suamimu, keluarga bes
tu lagi. Aku berbalik cepat. Kupas
kalau tidak pernah memikirkan konseku
mosi dan cemburu, makanya kamu gelap mata sampai menyebarkan semuanya, termasuk bukti chat da
ti, pikirkan anak-anakmu juga. Orang akan menilai buruk kamu dan juga orang-orang di sekitarmu, t
afas dan masih
dan aku sudah siap. Lagi pula aku tidak mau hancur sendirian
Beni terhenti saat Af
apa semua orang marah-marah?" tanya Afni
ya. Mereka nggak mara
amu harus mendengarkan pendapat semua orang. Suruh Rag
ba menahanku, ta
uruh kami untuk kumpul. Buat apa, Mbak? Dan kenapa kali
s diselesaikan dengan kepala dingin. Seenggaknya kamu har
duli dengan pendapat dari kalian. Bagiku semuanya sudah selesai. Aku
imana dengan Raga, dia pasti mendapatkan banyak masal
a saja, dan tidak pernah memikirkan bagaimana
. Setelah ini aku akan segera mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan. Semoga Mbak Anisa
mu, Zea. Kau dengar, kita tidak akan pernah bercera
kiri. Entah sejak kapan Mas Raga mendengar pembicaraanku denga
ni bertanggung jawab dengan perbuatanmu, dan pada akh
asti sedang diajak main oleh Arvan. Keduanya sanga
ta tidak akan pernah bercerai, tidak sampai ka
uga kutepis kasar. Aku menatapnya jijik dan malas bersentuhan lagi dengannya.
hu dan meremasnya. Rasa perih seketika terasa. Tenaga besar
Afni yang melihat papanya mar
angannya dan menyuruh anak itu
u sama Winda, ya." Mas Raga melihat kepergian ana
ikirkan lagi. Kalau perlu aku akan minta maaf. Jadi pikirkan itu baik-baik,
g kualami selama ini. Terima juga semua yang sudah kau lakukan. Tidak usah pikirkan pernikahan kita, karena saat aku bera
van dan Dika sedang berada di halaman. Ada Afni
mau kemana?"
diurusi di sini. Kau pastikan saja Afni dan Dika berada di bawah perlindunganmu.
berjalan ke sisi mobil. Dia membuka pintu samping, aku dan dua anakku masuk ke dalam, d
u apa kalian bertengkar lagi?" tanya
meringis, berusaha tersen
edikit jarang bertemu dengan papa. Afni tahu 'kan kalau p
a, kok. Lagian 'kan aku memang
ngertiin kea
, Ma
ketika tiba-tiba mobil mengerem mendadak
gh
apa