Varisha, seorang gadis cantik yang menjalani kehidupankeras dan penuh perjuangan harus menanggung tanggung jawab besar untuk keluarganya. Namun, ketika sebuah tawaran pernikahan tiba-tiba datang dari Arshaka, seorang pria tampan dan kaya yang penuh dengan rahasia gelapnya sendiri, dunianya yang sederhana menjadi runtuh. Dalam kehidupan yang penuh dengan pengorbanan, Varisha menemukan dirinya terjebak dalam pernikahan yang tidak pernah dia inginkan. Demi melindungi keluarganya, dia harus mengorbankan cinta dan kebahagiaannya sendiri. Ketika masa lalu Arshaka dan niatnya yang sebenarnya terungkap, Varisha harus menemukan kekuatan untuk menjalani pernikahan yang rumit ini. Di tengah kesulitan hidup dan perasaannya yang terkekang, akankah Varisha menemukan cahaya di tengah gelapnya kehidupan barunya, atau akankah dia terus terperangkap dalam permainan takdir yang tak pernah dia bayangkan?
"Jika ada lagi yang Anda butuhkan, silakan panggil saya," kata Varisha dengan suara lembut setelah meletakkan pesanan yang dia bawa dan menuangkan segelas wine merah dalam gelas kosong di hadapan Arshaka.
Varisha bersiap untuk mundur dan memberi Arshaka ruang untuk menikmati hidangan. Namun, saat ia hendak pergi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh pria itu. Varisha terkejut dan menoleh, matanya bertemu dengan mata tajam Arshaka. Dengan lembut, Varisha bertanya, "Apakah ada yang bisa saya bantu lagi, Pak?"
Selama beberapa saat, mereka hanya saling menatap dalam keheningan. Tidak ada kata-kata yang diucapkan. Arshaka tampaknya sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Kemudian, Arshaka melihat ke arah name tag Varisha dan membuka suara dengan dingin, "Yang saya butuhkan saat ini adalah kamu, Varisha."
Varisha tercengang. Dia berusaha keras untuk menahan kekesalannya, menelan ketidaknyamanan yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Dengan tenang, dia melepaskan tangan Arshaka yang memegangnya.
"Saya minta maaf, Pak, tetapi saya harus kembali bekerja," ujar Varisha dengan sopan.
Arshaka tersenyum sinis, dan tatapannya yang tajam tidak pernah meninggalkan wajah Varisha. "Saya telah memesan seluruh restoran ini, dan saya hanya ingin kamu yang melayani saya," katanya dengan suara yang tetap dingin.
Varisha menghela napas dalam-dalam, mencoba untuk tetap tenang. "Baiklah, Pak, apa yang ingin Anda bicarakan atau butuhkan dari saya?"
Arshaka tersenyum puas, lalu berkata, "Saya ingin kamu duduk dan menemani saya makan."
Varisha berpikir sejenak. Tidak ada pilihan lain selain menuruti permintaan pelanggan. Dia akhirnya mengangguk, meskipun dengan keraguan yang terasa begitu dalam. Dengan hati-hati, dia duduk di hadapan Arshaka.
Arshaka mulai mencicipi steak di hadapannya, tetapi matanya tetap tertuju pada Varisha. Ada sesuatu yang intens dalam tatapannya yang membuat Varisha merasa tidak nyaman. Meskipun ia mencoba untuk tetap profesional, tetapi perasaan ketidaknyamanan itu tak terhindarkan.
"Kenapa hanya diam? Apa kamu tidak menyukai makanannya? Kalau kamu tidak suka saya bisa memesankan makanan lain," ujar Arshaka.
"Tidak perlu, Pak. Saya hanya sedang tidak lapar," jawab Varisha dengan cepat sambil menggelengkan kepalanya.
"Apa kamu ingin minum?" tanya Arshaka sambil memberikan segelas wine kepada varisha.
Varisha menolak dengan lembut, "Terima kasih, tetapi saya masih harus bekerja, jadi saya tidak bisa minum."
Arshaka terus menatap Varisha dengan tajam, membuat Varisha merasa sangat tidak nyaman.
"Apa ada sesuatu yang ingin Anda katakan? Kenapa Anda terus menatap saya seperti itu?" tanya Varisha yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya.
"Kenapa Anda meminta saya untuk melayani Anda malam ini? Apa Anda mengenal saya? tanya Varisha lagi ketika melihat Arshaka hanya diam.
"Varisha Octavia, usiamu 19 tahun. Kamu bekerja untuk membantu kehidupan keluargamu. Ayahmu seorang pemabuk yang suka berjudi. Ibumu bekerja sebagai asisten rumah tangga. Kakakmu meninggal karena kecelakaan empat tahun yang lalu, adik perempuanmu masih bersekolah dan adik laki-lakimu sedang menjalani pengobatan. Benar, kan?"
Varisha sangat terkejut mendengar semua informasi tersebut. Matanya membulat dan dia bertanya dengan keras, "Siapa Anda sebenarnya, dan mengapa Anda menyelidiki saya?"
Arshaka mengambil selembar kartu nama dari dalam saku jasnya dan dengan tenang memberikannya kepada Varisha. Mata Varisha terbelalak saat ia membaca nama yang tertulis di kartu itu: "Arshaka Diaksara, CEO dari Diaksara Group."
"Apa yang Anda inginkan dari saya?" tanya Varisha dengan suara yang agak gemetar.
Sebelum Arshaka menjawab, tiba-tiba Varisha merasa dingin menjalar dari atas kepalanya. Air dingin yang sejuk membasahi rambut dan bajunya. Ia menatap ke atas dan terkejut melihat seorang wanita yang tiba-tiba muncul, menuangkan sebotol wine ke atas kepalanya dengan ekspresi marah.
Varisha merasakan sensasi dingin yang menusuk sampai ke tulangnya, dan wine itu mengalir turun dari rambutnya yang indah ke baju kerjanya. Pandangannya terpaku di wajah Arshaka dan wanita itu bergantian.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan?" tanya Varisha kemudian bangkit dari tempatnya dengan kesal.
"Dasar jalang! berhenti bersikap seakan-akan kamu tidak mengerti! Mulai sekarang saya minta kamu berhenti mengganggu Arseno," teriak wanita itu.
Arshaka mencoba menghentikan saudara perempuannya. Ia berbicara dengan suara yang tenang dan tegas, "Arini, tenanglah."
"Nggak, Kak. Aku mau kasih pelajaran sama jalang ini biar dia nggak seenaknya merayu suami orang."
Kemarahan Arini semakin menjadi-jadi, dan tanpa memberikan kesempatan pada Varisha untuk merespons, ia menampar Varisha dengan keras di wajahnya. Suara tamparan itu terdengar jelas di restoran yang sepi, dan beberapa rekan kerja Varisha yang melihat kejadian itu terkejut.
Varisha merasakan pipinya yang terbakar dari tamparan keras yang diberikan Arini. Matanya berkilat penuh emosi, dan dia merasa kemarahan yang mendalam merayap naik dalam dirinya. Tangan Varisha mengepal kuat mendengar penghinaan itu, dan ia bisa merasakan wajahnya yang terbakar oleh rasa malu dan kemarahan.
"Apa yang Anda katakan?" kata Varisha dengan suara tegas, meskipun hatinya berdebar kencang.
"Apa yang Anda pikirkan tentang saya, huh? Anda tidak tahu apa-apa tentang hubungan saya dengan Arseno, jadi jangan membuat kesimpulan sembarangan!" lanjut Varisha dengan suara tegas dan tatapan tajam, ia melihat mata Arini yang masih penuh amarah.
Arini terlihat terkejut oleh reaksi tegas Varisha. Dia merasa seakan-akan gadis di hadapannya itu begitu berani karena selama ini tak ada yang bisa membalasnya kembali seperti itu.
Kedua wanita ini saling menatap, saling menilai, dan suasana semakin memanas. Namun, Varisha tidak akan membiarkan Arini mempermalukannya di depan semua orang.
"Anda pikir Anda bisa menyalahkan saya? Apakah Anda merasa lebih baik dari saya?" lanjut Varisha dengan nada tajam.
"Arseno adalah suami Anda, dan dia adalah orang yang harus bertanggung jawab atas perasaannya. Kalau Anda merasa khawatir, bicarakanlah dengannya, jangan bersikap seperti ini."
Arini, semakin marah, mencoba menampar Varisha lagi, tetapi tangan Varisha yang cepat dan kuat dengan mudah menangkis serangan itu. Dia menahan tangan Arini dan dengan wajah yang tenang, menambahkan, "Jangan sekali-kali mencoba itu lagi. Anda harus belajar menghormati orang lain."
Amarah Arini semakin menguap, ia hendak menyiram tubuh Varisha lagi, tetapi sebelum tangannya bisa mencapai sasaran, Arshaka menghentikannya.
Sorot mata Arini meluas melihat Arshaka. Rasa keheranan dan kejutan menghiasi wajah Arini saat dia menatap Arshaka.
"Lepas, Kak. Aku nggak akan membiarkan wanita ini lagi kali ini!" teriak Arini dengan suara yang masih sarat emosi, sambil mencoba melepaskan diri dari cengkeraman kakaknya.
Dengan dingin dan tegas, Arshaka akhirnya menyela, "Cukup, Arini. Biar kakak yang akan mengurusnya dan memberi dia pelajaran."
Arini menatap kakaknya dengan ekspresi kecewa, tetapi akhirnya menurunkan tangannya. Ia melihat ke arah Varisha dengan sorot mata yang penuh kekesalan dan kemarahan, sebelum akhirnya berjalan pergi dari restoran tersebut.
Sementara itu, Varisha masih berdiri di tempatnya, pipinya memerah karena tamparan yang kuat dan wajahnya penuh dengan rasa tegang. Meskipun dia telah memberikan balasan yang setimpal terhadap Arini, dia tidak bisa menghilangkan perasaan malu dan ketidaknyamanan yang melanda dirinya akibat pertengkaran di depan umum ini.
Arshaka mendekat ke arah Varisha. Dia melepaskan jasnya dan menutupi tubuh varisha lalu mengambil napkin dari meja di sebelahnya dan dengan lembut mengelap wajah Varisha yang berantakan karena tumpahan wine. Tatapannya tajam dan berbicara lebih dari kata-kata yang diucapkan. Meskipun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, Varisha merasakan kehadirannya sebagai ancaman yang sangat nyata.
Varisha merasa tidak nyaman dengan tatapan tajam dan dominan Arshaka. Dia mencoba melepaskan diri dari genggaman Arshaka, melepaskan jas yang telah diberikan padanya.
"Saya tidak tahu apa tujuan Anda sebenarnya, tapi tolong berhenti dan jangan ganggu hidup saya," ujar Varisha dengan nada yang tenang meskipun tubuhnya masih gemetar.
Arshaka tidak melepaskan Varisha begitu saja. Dia menahannya dengan kuat. "Saya tidak akan berhenti begitu saja karena masih ada beberapa hal yang harus kita bicarakan."
Setelah mengatakan itu, Arshaka melepaskan genggamannya lalu pergi dengan langkah mantap, meninggalkan Varisha yang menatapnya dengan rasa kebencian yang tumbuh di dalam dirinya.
Kehidupan Venina Anastasya berubah selamanya ketika dia melakukan kesalahan satu malam dengan atasannya, Erlangga Krisdiantoro. Sejak malam itu, Venina terjebak dalam pesona atasannya hingga sulit baginya untuk melepaskan diri. Gairah yang bergejolak dalam dirinya membuat Venina lupa perbedaan di antara mereka. Hasrat terlarang itu seolah mengaburkan fakta jika Erlangga telah menjadi milik wanita lain. Venina tidak menyadari jika hubungannya dengan pria itu berisiko menimbulkan skandal terbesar dalam hidupnya. Tetapi semuanya sudah terjadi, dia telah terjebak dalam jaring yang dirancang oleh kesalahannya sendiri. Dan sekarang, dia harus menghadapi konsekuensinya. Sementara itu, Erlangga menghadapi dilema. Di mana dia harus memilih Venina atau wanitanya yang akhirnya kembali setelah meninggalkannya. Apakah benar selama ini Venina hanyalah objek pelariannya saja? Benarkah tidak ada cinta di hati Erlangga untuk wanita itu?
Rafka Mahendra, Playboy kampus yang selalu berhasil menaklukan hati wanita, mendapati dirinya berada di dalam tantangan yang sulit. Teman-temannya menantang dirinya untuk menjadikan dosen baru mereka, Sarah Adisty Mahira, sebagai pacarnya dalam waktu satu bulan. Namun, sarah terkenal sebagai dosen yang tegas, misterius dan berhati dingin. Walaupun begitu, Rafka sangat bersemangat untuk menghadapi tantangan ini karena semakin sulit wanita yang ia taklukan, maka semakin membara juga jiwa mudanya. Meskipun Sarah terus mengabaikannya, tetapi Rafka tak akan menyerah dengan mudahnya untuk mendapatkan hati dosennya yang sedingin salju itu. Rafka akan mencoba berbagai cara dari sekadar menggoda, memberikan hadiah, sampai ia rela menyewa mata-mata untuk menyelidiki masa lalu Sarah. Namun, ketika Rafka mengintip pada masa lalu Sarah, ia menemukan sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata untuk mengancam Sarah agar bersedia menjadi pacarnya. Tetapi, apakah ancaman itu cukup untuk membuat Sarah menyerahkan diri kepada Rafka? Lantas, apakah pada akhirnya Sarah mampu menghadapi permainan cinta penuh intrik yang diciptakan oleh Rafka dan teman-temannya tersebut?
Setelah insiden yang hampir merenggut nyawa Adiva. Pada akhirnya Rafka, sang suami membawanya pergi dan menyembunyikannya di London. Semua orang, termasuk keluarga sang suami tidak mengetahui kalau Adiva masih hidup. Sebelumnya, pernikahan Rafka dan Adiva terjadi karena paksaan keadaan. Jauh di lubuk hatinya Rafka memang mencintai istrinya, meskipun ia tahu hati Adiva sudah dimiliki pria lain. Namun, Rafka tidak peduli, ia akan melakukan apa saja agar Adiva bahagia. Suatu hari, Adiva yang mengetahui bahwa ia memiliki saudara kembar bernama Agatha dan mulai membuat rencana. Adiva ingin kembali dan membalaskan rasa sakitnya kepada pria yang dicintainya. Untuk itu dia menjebak Agatha agar datang ke London, agar ia bisa pergi dari pengawasan Rafka. Untuk memulai rencananya Adiva membuat para pengawal yang ditugaskan Rafka menganggap bahwa Agatha adalah dirinya. Sementara Adiva akan menggantikan kehidupan Agatha dan pergi menemui ayahnya. Akankan Adiva berhasil dengan rencana balas dendamnya? Lalu apakah yang akan terjadi pada Rafka dan Agatha?
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Naya Agustin, "aku mencintaimu, tapi cintamu untuknya. Aku istrimu, tapi kenapa yang memberi segalanya ayah mertuaku?" Kendra Darmawan, "kau Istriku, tapi ayahmu musuhku. Aku mencintamu, tapi sayang dosa ayahmu tak bisa kumaafkan." Rendi Darmawan, "Jangan pedulikan suamimu, agar aman dalam dekapanku."
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.⚠️ Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.
Frans mahasiswa kedokteran berprestasi harus ikhlas meninggalkan bangku kuliahnya setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan lalulintas yang merenggut nyawa keduanya. Frans yang menjadi tukang punggung keluarga dengan memikul beban dua adik perempuannya Shireen dan Siska. Frans bekerja sebagai penyanyi di club' malam dan penyanyi di pesta pernikahan. Sampai akhirnya ia dilirik mamih Mega owner club' malam tempat ia bekerja untuk menjadi pria penjual Cinta. Dimulai kah petualangan Terong Jumbo Frans dari satu pelukan ke pelukan wanita lainnya. Sampai ia bertemu dengan Fira, gadis yang menyewanya untuk merenggut kesuciannya. Merekapun jatuh Cinta. Namun ditengah hubungan mereka Frans menikahi Anjani.
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …