/0/16588/coverbig.jpg?v=b49f6384e2c8026888e74b42e5cef07b)
Meysa berusaha menerima perjodohan demi membalas budi pada orangtuanya. Menikah dengan duda beranak dua. Akan tetapi anak tiri tak menyukainya dan mantan istri selalu mengusik hidup mereka. Seiring berjalannya waktu, rasa suka dan sayang tumbuh di antara mereka berdua. Dan berencana dalam waktu dekat ini akan melangsungkan pernikahan. Segala cara di upaya sang mantan untuk menggagalkan pernikahan mereka. Mulai dari menghasut kedua anaknya agar membenci calon ibu sambung mereka. Lalu memfitnah Meysa saat bekerja di kantor suaminya dengan sebutan pelakor. Hingga menyuruh orang untuk mencelakakan penghulu, agar pernikahan mereka gagal. Akankan semua usaha sang mantan membuahkan hasil? Ikuti terus kisah cinta Meysa dan Harry hingga selesai. Untuk pembaca setia, jangan lupa tinggalkan like, komen serta ratenya ya. Terima kasih
Bab 1.
Meysa berusaha menerima perjodohan ini. Sebagai baktinya kepada orangtua yang telah membesarkan dan mendidiknya. Akan tetapi bisakah dia membuka hati untuk mencintai jodoh pilihan orangtua yang seorang duda beranak dua. Bisakah anak tiri menerima kehadirannya. Serta mantan istri yang sering mengusik hidup mereka.
*******
"Selamat Pagi, Pa, Ma!" sapaku. Pagi ini aku sarapan sambil terburu-buru.
"Hmm, pasti kesiangan lagi, belakangan ini Meysa sering tidur larut malam karena menyelesaikan tulisan skripsinya," jelas Mama ke Papa.
Papa menyudahi sarapannya. Diam sambil tertegun memikirkan sesuatu. Belakangan ini terlihat perubahan di dirinya. Tubuhnya yang ringkih termakan usia dan kulit mulai keriput, serta rambut pun sudah banyak di tumbuhi uban, pertanda usia telah memasuki senja.
"Boleh Papa berbicara sesuatu," ucap Papa.
"Ada apa kelihatannya serius amat?" tanya Mama.
"Papa berniat menjodohkan kamu dengan anak temanku, namanya Harry. Ia menjabat sebagai manajer di perusahaan keluarganya.
"Apa kamu bersedia menerima tawaran Papa?" tanya Mama padaku.
"Kita tidak ada pilihan lagi, bila anak kita mau di jodohkan maka biaya kuliahnya akan terselamatkan. Hutang ku ke orangtua Harry akan lunas," jelas Papa sambil menerawang menatap langit dapur.
Aku tak menjawab pertanyaan Papa. Cepat kusudahi sarapan ini lalu berpamitan sambil mencium punggung tangan mereka.
Sepanjang jalan aku kepikiran terus dengan ucapan Papa tadi. Setahun belakangan ini, usaha yang dikelola Papa mulai mengalami sepi serta hampir bangkrut. Biaya hidup semakin banyak dan meningkat. .
Satu mobil sudah terjual, sertifikat rumah sudah tergadai. Tinggallah satu sepeda motor yang aku pakai untuk transport kuliah. Adikku menggunakan angkot karena sekolahnya tidak begitu jauh dari rumah mereka.
*****
Saat ini aku tengah persiapkan kelulusan. Tekadnya untuk jadi Sarjana Manajemen harus segera terwujud. Untuk mendapat penghasilan aku nyambi berbisnis online. Menjual baju, sepatu, tas, kosmetik apasaja yang diinginkan temen kuliah atau pelanggan di medsos, pasti bisa aku orderkan.
Hampir setiap hari aku disibukkan dengan buku-buku tebal, dan mesin printer. Soal lelah, sudah pastilah demi membahagiakan kedua orangtua dan membantu biaya kuliah dan sekolah adikku,
Sembari menunggu dosen di samping kantor, aku mengingat semua perjuangan untuk sampai di tahap ini. Kampus ini banyak menyimpan kisah cintaku.
Kekasih yang pergi menghilang tanpa kabar. Belakangan di ketahui sudah balikan dengan mantannya. Untuk apa mempertahankan lelaki yang tak serius mencintainya. Tapi ya sudahlah, jodoh sudah di atur Tuhan. Aku lebih memikirkan kondisi Papa.
Belakangan ini kulihat Papa sering sakit, jarang membuka usahanya. Padahal toko busana itu lah satu-satunya penghasilan keluarga ini.
Mama hanya seorang ibu rumahtangga.
Tak terasa lamunanku di kaget kan oleh suara orang yang belakangan ini sering ku kejar dimana pun berada.
Bu Devi sedang mengomel dan melotot hampir lompat tuh biji mata, melihat ke arahku.
"Hey ... dari tadi di panggil kok tidak menyahut?" seru Bu Dosen sambil berkacak pinggang di depanku.
"Habisnya dari tadi di tungguin, Ibu tidak keliatan. Saya tanya kebagian admin kantor, di suruh tunggu saja. Orang penting memang susah di ajak ketemu, kalah Ibu Pejabat," ledekku.
"Mana tugas skripsi kamu, biar saya koreksi. Waktu saya tidak banyak!"
Sombong amattt, batinku dalam hati.
Sembari menyodorkan makalah ke meja Bu Dosen. Kelihatan Bu Dosen membolak-balik kan kertas sambil mengernyitkan dahinya, lalu mencoret beberapa tulisan di makalahku.
"Saya beri waktu tiga hari untuk meralat tulisan itu ya, kabari saya kalau sudah selesai!" perintahnya sambil meletakkan begitu saja berkas di atas meja,
Ia pun berlalu meninggalkan aroma parfum yang kadang harum, kadang anyep tercium di hidungku yang bangir ini.
Aku melihat coretan di makalah tadi. Duh, Tuhan, padahal susah payah aku melakukan riset ke kantor itu, kenapa harus balik lagi kesana, mana karyawannya pada jutek lagi.
Aku memijat dahi untuk menghilangkan pusing di kepala ini. Sambil berjalan menyusuri parkiran, mata ini jelalatan kesana kemari mencari sepeda motor milikku.
Loh, kok tidak ada, biasa ku parkirkan di bawah pohon dekat pos sekuriti. Keringat mulai bercucuran, cuaca panas terik lagi.
"Mey, nyari apa sih, kok mukamu pucat begitu, berkeringat lagi?" tanya farah si sohib baik hati.
"Duh, bantuin yuk nyari sepeda motorku!" pintaku semakin panik.
"Sebentar ya." Farah berlalu meninggalkan pikiranku yang makin kacau.
Ku rogoh tas, lalu mencari kunci kontak di dalamnya. Buku dan berkas semua ku keluarkan. Tetapi kunci yang dicari tidak ketemu juga.
Aku menengadahkan wajah ke langit. Matahari serasa di atas kepala, menyilaukan mata yang mulai berair. Aku terduduk di bawah pohon rindang di sela parkiran ini.
Bagaimana kalau sepeda motor itu hilang. Apa yang akan ku katakan kepada Papa? Hanya itu satu-satunya kendaraan yang kami punya. Aku menyeka airmata yang mengalir di pipi, pikiranku kalut.
Dari jauh kelihatan Farah berjalan bersama sekuriti kampus. Aku beranjak dari duduk dan menyeka airmata sekali lagi.
"Sudah, jangan menangis," ucap Farah sambil memelukku. Ku lihat dia senyum sambil melirik Sekuriti di sebelahnya.
"Lain kali jangan ceroboh lagi ya Non.
Kunci kontaknya di cabut jangan di gantung begitu saja. Bahaya lo!" ucap sekuriti sambil menyerahkan kunci kontak ke tanganku.
Ternyata ketika waktu aku terburu-buru tadi mengejar Bu Dosen, kunci kontak lupa dicabut. Seperti biasa setelah mahasiswa masuk semuanya. Sekuriti wajib keliling melakukan patroli di pelataran parkiran.
Kelihatan ada kunci kontak sepeda motor yang masih tergantung. Tidak tahu punya siapa, lalu sekuriti mendorongnya ke pos penjagaan.
Aku mengucapkan terima kasih berkali-kali ke sekuriti, sambil memeluk sahabatku.
"Loh, seharusnya saya dong yang dipeluk, Non. Kan saya yang nemuin sepeda motornya!" protes Sekuriti itu sambil cengengesan mengedipkan mata ke arah Kami.
"Oh, peluknya dalam hati saja ya Pak," ejekku sambil menstater sepeda motor.
Sekuriti tersebut menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil berlalu.
"Selesai ini kamu hendak kemana Mey?" tanya Farah.
"Aku harus pulang Far, hendak memeriksa berkas ini. Makalahku banyak yang salah. Bu dosen hanya memberi waktu singkat untuk memperbaikinya," jelas ku.
"Oke lah, sampai ketemu besok ya," ucap kami hampir berbarengan.
******
Alhamdulillah, sampai juga di rumah, gumamku sambil membunyikan klakson.
"Assalamu'alaikum Ma!" ucapku. Kok sepi rumah ini, pada kemana ya.
"Maaa, Maaa!" panggilku. Tidak ada juga sahutan dari dalam rumah.
"Mbak Mey, ini kunci rumahnya! Tadi di titip ke saya. Papa Mbak Mey tiba-tiba pingsan, jadi dibawalah oleh Mama ke rumah sakit menggunakan taksi," jelas Bu Lili tetangga sebelah rumah.
"Oh, terima kasih ya Bu," ucapku.
"Iya, sama-sama Mbak Mey," ucap Bu Lili sambil berlalu.
Aku mengambil ponsel lalu menelepon Mama.Panggilanku tersambung, setelah mendapatkan alamat rumah sakitnya. Aku langsung tancap gas kesana.
******
Setengah jam kemudian.
"Assalamu'alaikum Ma!"
"Wa'alaikumsalam!" Mama membuka pintu.
Langsung ku peluk wanita paruh baya ini, keliatan matanya sembab habis menangis.
"Apa yang terjadi, bagaimana keadaan Papa, Ma?" tanyaku panik.
Sambil menghela nafas, Mama menjelaskan bahwa kondisi Papa drop, hingga pingsan, karena banyak pikiran. Aku terdiam membisu mendengarkan ucapan Mama.
Ma ... Maaa, terdengar suara Papa memanggil" Ia mulai siuman, sambil membuka mata melihat sekelilingnya. Mungkin mendengar suara berisikku ini kesadaran beliau langsung kembali.
"Papaa, apa yang dirasakan sekarang?" tanyaku sambil memeluk dan merebahkan kepala di sampingnya.
Sepertinya Papa hendak membicarakan sesuatu, tapi kelihatan ragu untuk berbicara. Lalu Mama menjelaskan sekali lagi maksud mereka untuk menjodohkan aku dengan anak koleganya.
Aku diam terpaku, sambil duduk bersandar di dinding kamar. Apa mungkin aku menikah dengan orang yang belum kukenal apalagi mencintainya. Tapi bagaimana dengan biaya kuliah ini. Tabunganku telah terpakai untuk modal jualan online. Seribu pertanyaan berkecamuk di dalam kepala ini.
Bersambung ....
Zahrana Bilqis, sebuah nama pemberian orangtua yang artinya "bunga yang indah." Papa dan Bunda tak pernah pilih kasih. Meskipun Papa punya dua anak lagi dari pernikahan yang terdahulu. Sejak lama mantan istri Papa selalu mengganggu kehidupan Bunda. Segala cara dilakukannya untuk membuat Papa, dan dua saudara tirinya membenci Bunda. Hingga suatu hari Zahra jatuh cinta dengan lelaki tetangga depan rumah. Beliau kolega Papa di kantor. Begitu tahu latar belakang lelaki tersebut, Bunda melarang keras Zahra untuk menjalin cinta dengannya. Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu Papa? Reader yang baik hati, ikuti terus kisah cinta Zahra ya. Jangan lupa like en komennya.
Awalnya secara tak sengaja, aku mengenal lelaki tampan ini dari seorang teman. Saat itu suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Aku merasa hampa dan kecewa dengan sikap suami yang semakin hari makin kasar dan jarang menafkahi keluarga. Perkenalan itu ternyata berlanjut karena lelaki tersebut memberikan respon yang baik bahkan bersedia mendengarkan curhatanku. Aku merasakan ada getaran aneh dihati tiap lelaki itu memberikan perhatian melalui pesan singkat. Ternyata lelaki tersebut mempunyai perasaan yang sama. Bagaimanakah sensasinya bermain hati dengan lelaki muda. Apakah hubungan ini terus berlanjut? Reader yang baik hati, jangan lupa tag love dan komen ya.
Clara bekerja sebagai staf admin di sebuah perusahaan. Bekerja sambil kuliah untuk mencukupi kebutuhan hidup bertiga dengan Mama dan kakaknya. Papanya baru saja meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan. Tekanan di kantor membuat pikirannya hampir tidak fokus untuk kuliah. Apalagi boss di kantor seorang CEO yang terkenal arogan. Posisi Clara sebagai admin di perusahaan itu mengharuskan ia sering bertemu dengan CEO tersebut. Clara hampir menyerah bekerja di kantor ini, tapi gaji yang diterimanya lumayan besar. Bisa menutupi kebutuhan mereka bertiga. Di sisi lain, seorang mahasiswa yang terkenal playboy di kampus baru saja memutuskan cinta Clara. Ia dicampakkan begitu saja bak seonggok sampah. Memikirkan cinta dan karier membuat pikiran Clara menjadi kacau. Hingga suatu hari Clara iseng mengikuti kontes biro jodoh di salah satu event. Dengan harapan bisa mendapatkan kekasih seorang CEO. Apa jadinya calon di acara tersebut ternyata seorang CEO yang menjadi boss di kantornya. Dengan status jomblonya, Clara berniat untuk menaklukan hati boss tersebut. Akankah rencananya ini berhasil? Hay reader, Jangan lupa tinggalkan like en komennya.
Nayla seorang ibu rumah, punya anak tiga. Ia terlalu sakit hati dengan sikap kasar suami yang tak menghargai keluarganya. Sedikit pun sang suami tak pernah mendengarkan pendapatnya. Ia hanya bisa membatin di dalam hati, tanpa berani membantah. Hingga suatu hari sang Ibu di panggil oleh Tuhan, Nayla tak sempat mengurus ibunya di saat terakhir ia terbaring tak berdaya. Betapa hancur hati saat menyaksikan kenyataan ini. Semua penyesalan tak akan mengembalikan keadaan seperti semula. Puncaknya saat hatinya masih berduka atas kepergiaan sang Ibu, Beni sang suami, tega berbuat curang di belakangnya. Ia menjalin hubungan lagi dan berselingkuh dengan mantan pacarnya. Nayla pergi meninggalkan Beni dengan membawa ketiga anaknya. Karena sikap kasar dan tak menghargai itu, akankah Nayla bisa membalas semua perbuatan Beni terhadapnya? Mampukah ia bertahan demi ketiga anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah? Silakan ikuti terus cinta Nayla dan Beni hingga selesai. Untuk pembaca tersayang, jangan lupa tinggalkan like, komen dan ratenya ya. Terima kasih.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821