/0/15976/coverbig.jpg?v=20240206184600)
Nayla seorang ibu rumah, punya anak tiga. Ia terlalu sakit hati dengan sikap kasar suami yang tak menghargai keluarganya. Sedikit pun sang suami tak pernah mendengarkan pendapatnya. Ia hanya bisa membatin di dalam hati, tanpa berani membantah. Hingga suatu hari sang Ibu di panggil oleh Tuhan, Nayla tak sempat mengurus ibunya di saat terakhir ia terbaring tak berdaya. Betapa hancur hati saat menyaksikan kenyataan ini. Semua penyesalan tak akan mengembalikan keadaan seperti semula. Puncaknya saat hatinya masih berduka atas kepergiaan sang Ibu, Beni sang suami, tega berbuat curang di belakangnya. Ia menjalin hubungan lagi dan berselingkuh dengan mantan pacarnya. Nayla pergi meninggalkan Beni dengan membawa ketiga anaknya. Karena sikap kasar dan tak menghargai itu, akankah Nayla bisa membalas semua perbuatan Beni terhadapnya? Mampukah ia bertahan demi ketiga anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah? Silakan ikuti terus cinta Nayla dan Beni hingga selesai. Untuk pembaca tersayang, jangan lupa tinggalkan like, komen dan ratenya ya. Terima kasih.
Bab 1.
"Kita hendak ke mana Van, kenapa baju Ibu di masukkan semua ke dalam plastik?" tanya Ibu sambil terbata-bata.
"Kita pindah ke kontrakan baru, Bu! Kita sudah di usir dari sini sama menantu Ibu," sahut Ivan.
Sambil terseok-seok Ibuku berjalan di tuntun oleh Ivan. Di luar, sebuah mobil pik-up sudah menunggu untuk membawa Ibu dan barang-barangnya.
"Kau bilang sama suamimu, kalau nanti dia mati, ku ludahi mayatnya. Dasar kalian anak durhaka," bentak adikku.
"Nanti kalau kau berumah tangga pasti merasakan seperti aku ini. Pilih istri atau orangtuamu," ucapku lirih.
Waktu itu hampir Magrib, ketika Ibu dan adikku meninggalkan rumah yang ku tempati ini. Aku terdiam, hatiku terenyuh melihat Ibu sudah duduk di dalam mobil pengangkut barang. Terdengar suara mesin mobil di hidupkan, perlahan mobil itu pun pergi dan menjauh. Aku masuk ke kamar lalu mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya. "Ibuuu ... maafkan akuuu."
🌷🌷🌷
Aku Nayla, seorang ibu rumahtangga beranak tiga. Aku tiga bersaudara, adikku keduanya laki-laki. Otomatis aku anak perempuan satu-satunya harapan Ibu. Tapi aku tak pernah berhasil membahagia kan Ibu. Sejak aku menikah dengan suamiku bernama Beni, Ibu tinggal bersama adikku, dengan mengontrak sebuah rumah kecil. Ivan dan Dery yang bergantian mengurus dan membiayai semua kebutuhan Ibu. Sedangkan aku susah payah menyisihkan sisa uang belanja agar bisa ku tabung. Niatnya untuk meringankan biaya Ibu, biar adikku bisa menabung untuk masa depannya.
Sudah setahun belakangan ini, Ibuku mulai lemah tubuhnya. Terserang strock ringan. Jalannya pun tertatih-tatih. Matanya mulai rabun efek dari gula darahnya yang tinggi. Kami anaknya sudah berusaha membawanya berobat ke dokter dan meminumkan ramuan yang bisa menetralkan penyakitnya. Karena Ibu mulai sakit-sakitan, ku bujuklah Bang Beni suamiku ini, agar mengizinkan Ibu tinggal bersama kami. Sedangkan adikku tetap tinggal di kontrakkan. Awalnya ia diam saja ku ajak berbicara. Setelah tiga hari menunggu jawabannya, barulah ia mengizinkan Ibu tinggal bersama kami.
Alangkah senangnya hatiku. Sejak menikah, ini yang ku inginkan. Bisa membawa dan mengurus Ibu. Setelah punya anak tiga barulah bisa terwujud. Awalnya semua baik-baik saja. Ibuku merasa senang, rame katanya di rumahku. Bisa lihat aku dan cucunya bermain.
Biasanya di kontrakkan ia merasa sendiri, sedih tak ada teman ngobrol. Sedangkan adikku bekerja dari pagi hingga malam. Sebulan tinggal bersamaku, kok tubuh Ibu semakin lemah, aku merasa khawatir, apakah Ibu merasa tertekan, atau memikirkan sesuatu.
Ternyata ia kangen dengan kedua adikku. Tak sanggup bila tak melihat mereka. Setiap sore di tunggunya adikku datang untuk menjenguk. Lalu ku telfon adikku, agar datang ke rumah. Adikku kaget melihat kondisi Ibu yang tambah lemah. Jadi kami anak-anaknya berinisiatif agar besok membawanya ke rumah sakit untuk periksa tensi dan kadar gula darahnya.
🌷🌷🌷
Keesokan paginya, adikku Ivan dan Dery datang ke rumah. Kebetulan hari ini mereka libur kerja. Setelah memandikan dan memberi Ibu makan. Ku beritahu ke Ibu kalau ingin membawanya berobat ke rumah sakit, biar sembuh tak lemas seperti ini. Ia pun menyetujuinya. Aku minta izin ke Bang Beni untuk membawa Ibu berobat. Dia diam saja tak menjawab. Aku pun berlalu darihadapannya. Anakku tak ada yang ikut, karena yang sulung sudah bisa menjaga adiknya. Lalu aku memesan taksi online. Kami bertiga pun pergi ke rumah sakit. Di dalam taksi Ibu bertanya.
"Kita hendak ke mana? Pinggang Ibu udah sakit nih, dari tadi tak sampai juga!" tanyanya.
"Bentar lagi sampai Bu, itu belok ke sebelah kanan, sudah nampak dari jauh rumah sakitnya," jawabku menenangkan hatinya.
"Kok tangan Ibu dingin dan gemetar? Ibu tak usah takut, kita cuma periksa saja, bukan di suntik," hiburku
Ivan pun ikut nyeletuk, "tapi Ibu ingin jalan-jalan lagi. Harus sehatlah jangan lemah seperti ini," ledeknya.
Sesampainya di rumah sakit, adikku meminta kursi roda untuk Ibu. Kemudian memapah Ibu turun dari taksi, lalu mendudukannya di kursi roda. Perawat menyambutnya di depan pintu masuk, lalu membawa Ibu ke ruang UGD. Aku dan adikku pun bingung. Ibuku kan tidak sakit parah, kenapa di bawa ke ruangan itu. Alasannya wajah Ibu terlihat pucat pasi. Perawat itu khawatir lalu memeriksa tensi Ibu.
"Waduh, tensi Ibu tinggi sekali! seratus delapan puluh per seratus. Tensinya terlalu tinggi untuk orangtua seusia Ibu. Takut pecah pembuluh darahnya, bisa berakibat fatal bagi pasien." Perawat pun menyarankan agar opname sekarang juga. Kemudian perawat itu memasang selang infus di tangan kiri Ibu.
Kami berdua pun kaget. Tadi sebelum berangkat sehat-sehat saja. Ternyata Ibu baru pertama kali berurusan dengan rumah sakit. Ia merasa cemas dan ketakutan. Dan itu lah penyebab tensinya naik secara tiba-tiba. Akhirnya Ibu pun harus di opname, bisa pulang kalau tensinya sudah normal. Ivan lah yang menjaganya selama tiga hari.
🌷🌷🌷
Aku pun pulang sendirian. Sesampainya di rumah, ku beritahu pada Bang Beni kalau Ibu sekarang ada di rumah sakit dan harus di opname. Sungguh jawabannya di luar dugaanku.
"Itu lah sok pandai kalian. Bawa-bawa ke rumah sakit. Siapa yang bayar biaya rumah sakitnya. Nanti kalau mati siapa yang mau mengurusnya," hardiknya sambil menunjuk wajahku.
"Kan Ibu punya kartu jaminan kesehatan dari pemerintah, tak bayar biaya rumah sakit," jelasku.
"Kau tanggung jawabi itu semua, terjadi sesuatu dengan Ibumu, aku tak peduli," makinya dengan suara kasar.
Ya Allah. Ini manusia atau bukan, batinku.
Seperti tak punya hati sama sekali. Ngeri mendengar ucapannya. Aku pun berlalu masuk ke kamar meninggalkan Bang Beni yang masih mengomel. Sungguh sakit sekali hati ini mendengarkan ucapannya.
Sering timbul penyesalan ku, mengapa dulu tak ku dengar nasihat ibu. Bahwa dia itu bukan lelaki yang baik untukku. Aku malah pergi meninggalkan Ibu. Dan lari bersama lelaki yang sekarang jadi suamiku. Setiap pulang kerja ia mengomel dan memakiku dengan kata-kata kasar. Ibuku yang di opname, kenapa dia yang setres, pikirku. Lagian biaya rumah sakit dan obat semuanya kan gratis.
Sejak Ibu keluar dari rumah sakit, adikku Ivan tinggal bersama kami. Karena Ibu yang meminta. ia lebih dekat dengan Ivan, sedangkan Dery tinggal sendiri di kontrakan. Lagian anakku pun masih kecil-kecil, masih repot mengurusnya. Biar lah kami bergantian mengurus Ibu, pikirku kala itu. Setiap malam aku mengantarkan pispot ke kamar Ibu, dan membuatkan teh hangat. Ternyata Bang Beni memperhatikan semua yang ku kerjakan. Tiba-tiba ia berkata.
"Bilang ke adikmu, bayar perbulan kamar yang di pakainya itu! Di sini tak ada yang gratis," ucapnya kasar.
"Gila kau Bang! Itu kan Ibu dan adikku, bukan orang lain. Kenapa harus bayar pula. Lagian kita tinggal di sini pun tak bayar. Hanya menempati rumah pabrik. Di berikan rumah gratis dan di beri gaji setiap bulannya karena menjaga pabrik ini," jawabku tegas.
"Terserah ... kalau ingin tinggal di sini harus ikut peraturanku. Kalau tak suka silakan pergi dari sini," teriaknya sambil berlalu masuk ke kamar.
Ya Allah cobaan apalagi ini. Tapi aku bingung menyampaikannya ke Ivan. pastilah ia marah dan kecewa terhadapku. Dengan orangtua sendiri pun perhitungan sekali. Pasti seperti itu pikirannya. Dengan berat hati ku sampaikan juga pesan Bang Beni ke Ivan.
Di sini lah awalnya Ivan marah padaku. Pikirnya aku membela Bang Beni. Apalah dayaku seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan. Kalau ku lawan, tak di beri nya uang belanja, lalu anakku hendak makan apa. Begitu Ivan gajian langsung di bayarnya sewa kamar yang di minta Bang Beni. Dengan rasa bersalah, aku pun menerima uang itu. Lalu memberikannya ke Bang Beni.
Bersambung ....
Zahrana Bilqis, sebuah nama pemberian orangtua yang artinya "bunga yang indah." Papa dan Bunda tak pernah pilih kasih. Meskipun Papa punya dua anak lagi dari pernikahan yang terdahulu. Sejak lama mantan istri Papa selalu mengganggu kehidupan Bunda. Segala cara dilakukannya untuk membuat Papa, dan dua saudara tirinya membenci Bunda. Hingga suatu hari Zahra jatuh cinta dengan lelaki tetangga depan rumah. Beliau kolega Papa di kantor. Begitu tahu latar belakang lelaki tersebut, Bunda melarang keras Zahra untuk menjalin cinta dengannya. Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu Papa? Reader yang baik hati, ikuti terus kisah cinta Zahra ya. Jangan lupa like en komennya.
Meysa berusaha menerima perjodohan demi membalas budi pada orangtuanya. Menikah dengan duda beranak dua. Akan tetapi anak tiri tak menyukainya dan mantan istri selalu mengusik hidup mereka. Seiring berjalannya waktu, rasa suka dan sayang tumbuh di antara mereka berdua. Dan berencana dalam waktu dekat ini akan melangsungkan pernikahan. Segala cara di upaya sang mantan untuk menggagalkan pernikahan mereka. Mulai dari menghasut kedua anaknya agar membenci calon ibu sambung mereka. Lalu memfitnah Meysa saat bekerja di kantor suaminya dengan sebutan pelakor. Hingga menyuruh orang untuk mencelakakan penghulu, agar pernikahan mereka gagal. Akankan semua usaha sang mantan membuahkan hasil? Ikuti terus kisah cinta Meysa dan Harry hingga selesai. Untuk pembaca setia, jangan lupa tinggalkan like, komen serta ratenya ya. Terima kasih
Awalnya secara tak sengaja, aku mengenal lelaki tampan ini dari seorang teman. Saat itu suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Aku merasa hampa dan kecewa dengan sikap suami yang semakin hari makin kasar dan jarang menafkahi keluarga. Perkenalan itu ternyata berlanjut karena lelaki tersebut memberikan respon yang baik bahkan bersedia mendengarkan curhatanku. Aku merasakan ada getaran aneh dihati tiap lelaki itu memberikan perhatian melalui pesan singkat. Ternyata lelaki tersebut mempunyai perasaan yang sama. Bagaimanakah sensasinya bermain hati dengan lelaki muda. Apakah hubungan ini terus berlanjut? Reader yang baik hati, jangan lupa tag love dan komen ya.
Clara bekerja sebagai staf admin di sebuah perusahaan. Bekerja sambil kuliah untuk mencukupi kebutuhan hidup bertiga dengan Mama dan kakaknya. Papanya baru saja meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan. Tekanan di kantor membuat pikirannya hampir tidak fokus untuk kuliah. Apalagi boss di kantor seorang CEO yang terkenal arogan. Posisi Clara sebagai admin di perusahaan itu mengharuskan ia sering bertemu dengan CEO tersebut. Clara hampir menyerah bekerja di kantor ini, tapi gaji yang diterimanya lumayan besar. Bisa menutupi kebutuhan mereka bertiga. Di sisi lain, seorang mahasiswa yang terkenal playboy di kampus baru saja memutuskan cinta Clara. Ia dicampakkan begitu saja bak seonggok sampah. Memikirkan cinta dan karier membuat pikiran Clara menjadi kacau. Hingga suatu hari Clara iseng mengikuti kontes biro jodoh di salah satu event. Dengan harapan bisa mendapatkan kekasih seorang CEO. Apa jadinya calon di acara tersebut ternyata seorang CEO yang menjadi boss di kantornya. Dengan status jomblonya, Clara berniat untuk menaklukan hati boss tersebut. Akankah rencananya ini berhasil? Hay reader, Jangan lupa tinggalkan like en komennya.
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?