Cerita horor dan misteri yang selalu terjadi di dalam kehidupan kita. Warning!!! Jangan membaca cerita ini dengan sendirian, karena aura seramnya yang sangat mencekam, jikalai Anda membaca dengan sendirian harap kunci pintu dengan rapat. Hihihihihihi.
Secara tiba tiba, dinding di ruang tengah bertingkat dua ini bergeter sehingga semua yang ada di dalamnya ikut merasakannya, dan secara tiba-tiba pula bau kemenyan dan bunga kamboja kini mulai terasa menyengat membuat bulu kuduk kami pun merinding.
Memang jika dilihat dari luar, rumah yang memiliki 2 lantai ini dengan pekarangan yang luas, taman yang tertata rapi, dilengkapi pula dengan fasilitas kolam renang yang terletak di samping rumah ini, sehingga tampak begitu megah dan merupakan sebuah rumah idaman bagi siapapun yang melihatnya.
Namun dibalik kemegahan itu tersimpan misteri, rumah ini memang indah dan keindahan itu pun menutupi kekurangan rumah ini. Begitu pula dengan kami berlima, dijaman serba susah begini apalagi di Jakarta sebuah kota metropolitan yang semuanya serba mahal, dan tiba-tiba ditawari sebuah kontrakan yang mewah tapi murah membuat kami tanpa bepikir panjang lagi langsung setuju untuk menandatangani kontrak dengan pemilik rumah, apalagi kami hanya mahasiswa yang berasal dari daerah yang masih bergantung pada orang tua, otomatis kami mencari sesuatu yang murah namun layak. Untuk mundur pun dari semuanya ini rasanya itu pun tak mungkin, karena uang kontrakan itu rasanya sayag untuk disia-siakan.
Awalnya, aku tidak setuju atas usulan Mirna untuk memanggil dukun kerumah ini, namun teman-teman yang lain menyetujuinya tanpa menyadari akan akibat dari perbuatan mereka, jadi apa boleh buat aku pun menyetujuinya.
Embah dukun itu duduk bersilah menghadap ke salah satu sudut ruangan, sekali-kali terdengar semburan dari mulutnya menyemprotkan air ke sudut ruangan itu. Keempat temanku tampak begitu serius mengikuti perintah dukun tersebut terlihat dari raut wajah mereka kelihatan begitu tegang.
Mbah dukun itupun tiada henti-hentinya membaca mantra, entah apa yang di bacanya aku pun tidak tahu karena memang aku tidak berniat untuk mendekat padanya. Aku hanya melihatnya dari jauh, di tangga menuju lantai dua sebab aku tidak tahan dengan bau kemenyan itu, rasa-rasanya aku ingin muntah.
Namun tidak berapa lama ritual itu pun selesai, mbah dukun itu pulang dengan peluh yang bercucuran di wajahnya dan keempat temanku pun tersenyum puas.
"Kita akan hidup dengan tenang tanpa gangguan itu lagi," kata Lia.
Aku pun hanya bisa tersenyum pasrah mendengarnya sambil berlalu ke dapur untuk mengambil makanan karena dari tadi sebenarnya aku lapar namun mbah dukun itu melarang ku jauh-jauh dari tempat itu, takut kalau-kalau terjadi apa-apa padaku, katanya.
Kini kami semua duduk di meja makan siap untuk makan setelah beberapa menit selesai shalat magrib. Sementara jam masih menunjukkan pukul 19:15, tapi entah dari mana datangnya tiba tiba terdengar lolongan anjing , kami merasakan kembali kecaman itu dan semuanya terdiam membisu.
Tiba-tiba adzan terdengar tandanya shalat Isya pun akan segera dilaksanakan, dan secara tiba-tiba pula lolongan anjing itupun menghilang, membuat kami merasa lega. Malam ini tidak terjadi apa-apa dan itu membuat temanku berfikir bahwa dukun itu telah berhasil mengusir para penghuni rumah ini.
Namun, malam berikutnya mereka kembali membuat kami semua ketakutan dan parahnya lagi mereka kini memampakkan wujud mereka padahal selama ini mereka hanya mengganggu kami tanpa wujud, dan malam itu adalah puncaknya.
Malam itu seperti biasa, kami pun tidur di kamar masing masing. Sekitar pukul 12:00 malam tiba tiba terdengar suara jeritan seorang wanita di lantai bawah tepatnya di kamar mandi. Aku fikir itu salah satu dari keempat temanku, maka akupun langsung keluar dari kamar dan berlari ke bawah, dan keempat temanku sudah berkumpul di dekat tangga, dan suara itu masih saja terus menjerit lalu kami pun saling pandang.
Aku berfikir, kalau bukan diantara keempat temanku lalu itu suara siapa ? Dengan hati-hati pun kami berjalan menuju kamar mandi, tapi tak seorang pun dari kami yang membuka pintu kamar mandi tersebut sampai akhirnya pintu itu terbuka dengan sendirinya, dan di dalam kamar mandi, seorang wanita berambut pirang tanpa busana bersandar pada tembok dengan pisau tertancap di dadanya dan tembus ke jantung dengan mata melotot, sementara dari hidung dan matanya mengalir darah segar, sambil tersenyum menyeringai kepada kami berlima.
Tanpa fikir panjang lagi, kami semua menjerit. Bahkan Anis sampai pingsan, dan kami membawanya agak menjauh dari tempat itu. Tapi saat kami melihat kearah kamar mandi, tidak terjadi apa-apa di sana. Air yang semula merah darah kini menjadi bening kembali.
Dan, entah kenapa tiba-tiba lampu di rumah itu mati membuat kami semua ketakutan. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba bermunculan kepala-kepala yang begitu banyak menyerang kami, semuanya memperlihatkan taring, tiba tiba mereka se akan akan kami adalah makanan lezat.
Tiba-tiba Mirna dan Susi ikut pingsan, aku dan Lia berusaha keluar dari kepala-kepala tersebut. Saat mereka akan menyerang kami, kepala-kepala tersebut berbalik arah menyerang Anis, Mirna dan Susi yang pingsan. Di depan mata ketiga teman kami dibunuh, tanpa kami bisa berbuat apa-apa.
Tanpa menunggu lagi aku dan Lia berlari meninggalkan tempat itu, namun kami dicegat oleh makhluk yang sangat menyeramkan , tingginya melebihi tinggi manusia pada umumnya dan di sudut bibirnya tersembul sebuah taring yang runcing.
Aku masih berusaha lari saat makhluk tersebut menangkap Lia, namun langkahku terasa berat sekali sehingga makhluk tersebut berhasil menangkapku setelah Lia ia bunuh. Aku sudah tak tahu apa yang terjadi saat makhluk tersebut menancapkan taringnya ke leherku. Saat itupun aku tidak merasakan apa-apa lagi. Tiba-tiba aku terbangun.
Ternyata aku hanya mimpi.
Kulihat di sekelilingku semuanya tampak serba putih dan di sampingku kulihat mama tidur disisi ranjang, mungkin karna ia kelelahan menjagaku, merasakan aku bergerak mama pun terbangun.
"Syukurlah, kamu udah sadar sayang," kata mama.
"Apa yang terjadi ma, kenapa aku ada di rumah sakit ?" tanyaku pada mama.
"Entahlah, mama sendiri tidak tahu sayang, tapi Lia menelfon mama dari Bandung dan bilang kalau mereka temukan kamu pingsan di dapur saat kalian melihat-lihat tempat kontrakan," jawab mama.
"Tempat kontrakan !" aku berfikir.
"Oh ya ma, sudah berapa lama aku pingsan ?" tanyaku.
"2 hari, emangnya kenapa sayang ?" jawab mama.
"Terus dimana Lia dan yang lainnya sekarang, dan apakah perjanjian kontrak tersebut sudah ditandatangani ?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaan mama.
"Ya, perjanjiannya sudah ditandatangani dan mereka sudah menempati rumah kontrakan kalian sejak kemarin, besok kamu juga akan mulai tinggal di sana jika dokter sudah mengijinkan kamu pulang," kata mama.
Tiba-tiba aku merasakan sakit pada leherku, dan saat kuraba ada dua lubang di sana seperti bekas gigitan.
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Suatu hari, dia tidur dengannya secara tidak sengaja. Dua bulan kemudian, dia hamil, jadi mereka menikah dan punya bayi. “Tuan Robert, saya suka masakan di restoran ini.” Kemudian koki restoran itu dipekerjakan sebagai koki mereka. “Tuan Robert, saya suka tas merek itu.” Lalu desainer merek itu dipekerjakan secara eksklusif untuk dia. Dia menganggap dirinya sebagai orang asing setelah menikah seperti biasanya, tetapi kenyataannya dia sangat menyayanginya di luar imajinasinya. Dia akan memenuhi semua tuntutannya, kecuali membiarkan dia untuk mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, dia ternyata agak bosan di rumah, jadi dia menyelinap keluar untuk mencari pekerjaan. Namun, di perusahaan mana pun dia dipekerjakan, entah bagaimana caranya, dia tidak akan diterima. Akhirnya, dia mengetahui bahwa selalu dia yang melakukan kejahatan secara diam-diam. Dia pergi untuk menanyainya dengan marah, tapi dia memberinya pekerjaan dengan senyum menyeringai. Keesokan harinya ketika dia pergi ke kantor dengan kegembiraan, dia menemukan kartu identitas karyawannya di meja yang bertuliskan 'Nama: Rossa Saraspati, Jabatan: Istri Robert Carlos'.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Maya terpaksa menggantikan posisi adik perempuannya untuk bertunangan dengan Arjuna, seorang pria cacat yang telah kehilangan statusnya sebagai pewaris keluarga. Pada awalnya, mereka hanyalah pasangan nominal. Namun, segalanya berubah ketika identitas Maya yang sebenarnya secara bertahap terungkap. Ternyata dia adalah seorang peretas profesional, komposer misterius, dan satu-satunya penerus master pemahat giok internasional .... Semakin banyak yang terungkap tentang Maya, Arjuna semakin merasa gelisah. Penyanyi terkenal, pemenang penghargaan aktor, pewaris dari keluarga kaya - ada begitu banyak pria yang menawan sedang mengejar tunangannya, Maya. Apa yang harus dilakukan Arjuna?!